Jumat, 11 November 2022

DARI KEJURNAS 1986 MENJADI AKTIFIS DAN PENULIS (BAGIAN XXIV)

Drumband Pramuka Al-Irsyad Surabaya saat tampil dalam Lomba Baris-Berbaris di Kejurnas, Juni 1986
Lokasi : Stadion Madya Senayan, Jakarta

Alhamdulillah, kehidupan penulis banyak dihabiskan dalam organisasi yaitu Al-Irsyad. Sangat bersyukur karena melalui Al-Irsyad penulis banyak berkesempatan berinteraksi dengan anekaragam karakter orang, yang hal itu sangat berguna bagi penulis untuk kehidupan sekarang maupun mendatang.

Banyak aktifitas yang diikuti oleh penulis. Mulai pramuka, Drumband sampai duduk dalam kepengurusan Pimpinan Cabang Al Irsyad  Surabaya sebagai Ketua Lajnah Sosial & Ekonomi (2000-2004) dan menjadi Wk Ketua Mursyid Sosial & Ekonomi Pimpinan Wilayah Al Irsyad jawa Timur (2004-2006).

Berikut akan kami nukilkan kegiatan penulis di bidang Drumband  dengan satu tujuan agar generasi muda Al-Irsyad tahu dan mengerti bahwa pada masa lalu Drumband Pramuka  Al-Irsyad Surabaya pernah jaya, sehingga dapat menginspirasi irsyadiyyin khususnya generasi muda untuk berkontribusi pada Al-Irsyad.

Ketika kejurnas 1986 di Jakarta tiba dan Drumband Pramuka Al-Irsyad Surabaya menjadi salah satu peserta, dengan langkah mantap penuh optimis, Insya Allah kita sukses. Sebelum tampil Zaky Baridwan selalu memotivasi, membesarkan hati, membangkitkan optimisme kami, untuk berlaga di Stadion Madya Senayan Jakarta yang berlangsung pada bulan Juni 1986.

Bertindak sebagai ketua Drumband pramuka Al-Irsyad Surabaya kala itu adalah Bang Faiz  Bin Juber. Dengan gayanya yang khas beliau selalu memberikan  motivasi dan semangat serta rasa percaya diri bahwa kita akan berhasil dan berhasil membawa trophy ke Surabaya. Terima kasih bang Faiz Bin Juber, kepemimpinanmu membuat kami tenang, lebih percaya diri mengikuti kejurnas Jakarta 1986 ini. Kami merasa tenang dan PD bersama sang ketua.

Disamping ketua bang Faiz Bin Juber, tim pendukung yang perannya juga sangat penting dalam latihan sampai kejurnas adalah Ahmad Salim Basymeleh sebagai staf pelatih yang bertugas mengurusi kedisiplinan pemain. Sebagai informasi Ahmad Salim Basymeleh adalah mantan ketua Drumband tahun 1983 sampai 1985 (Setelah Drumband Pramuka Al Irsyad Surabaya mendapat juara I dalam Kejurda di Surabaya tahun 1985 dan penggantian Ahmad Salim Basymeleh dengan Faiz Bin Juber sebagai ketua). Juga ada Hamid Bin Ghodi official khusus konsumsi yang memang menjadi spesialisnya. Diperhatikan betul pola makan pemain dan pendukung lainnya termasuk kandungan kalori, vitamin dan zat lain yang diperlukan oleh tubuh agar memiliki tenaga prima dan dapat maksimal dalam kejurnas. Juga ada Ami Dollah Sungkar sebagai pengawas perlengkapan. Juga ada ami Anis Basywedan (Anis Roti) dan Amak Bobsaid yang telaten membantu official untuk menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan tim.

Memori penulis masih ingat, sebelum berangkat mengikuti kejurnas di Jakarta tahun 1986, Bang Faiz selaku ketua, biasa begitu disebut mendatangi sekolah-sekolah yang siswanya terpilih dalam tim Drumband Pramuka Al-Irsyad Surabaya untuk meminta izin tidak mengikuti pelajaran dikarenakan mengikuti Kejurnas di Jakarta.




Salah satu saksi keberhasilan Drumband Pramuka Al Irsyad Surabaya.
Lokasi latihan Drumband Al Irsyad di Lapangan Gedung R. Mulyadi Kodikal Surabaya.
Latihan tersebut dilaksanakan setiap menghadapi kejuaraan (termasuk kejurda dan kejurnas) tahun 1982-1986.
Surabaya, 13 Agustus 2016

Pada saat Drumband  Pramuka Al-Irsyad Surabaya tampil, membuat kagum penonton ditambah dengan tampilan luar biasa dari Drum Mayor kita, saudara Ali Bin Syef menambah kekaguman para juri.

Salah satu kekaguman para juri dan penonton yang menyaksikan kejurnas Jakarta 1986 terhadap Drum Mayor kita {Ali Bin Syef} adalah setiap ia melempar stok master ke atas dengan tangan kanan dan menerima stok master selalu dengan tangan kiri dengan sikap sempurna dan pas. Menurut penulis hal itu merupakan kelebihan yang sedikit sekali dimiliki oleh para Drum Mayor  dari Drum  Band lainnya.

Drum Major : Ali Bin Syef

"Ada kisah menarik tatkala kejurnas 1986 di stadion Madya Senayan Jakarta, salah satu juri khusus perkusi berkebangsaan Amerika dia kagum melihat penampilan pukulan Snar Drum kita. Setelah selesai acara dia turun dari tribun menemui saya, Novel Allan, Ayub Ali Al-Bugis dan para pemain memberi ucapan dengan  bahasa Inggris yang artinya kurang lebih selamat dan dia kagum pada kita dan dia berkata Kamu yang paling kuno tapi kamu yang terbaik Artinya posisi Snar Drum mereng dan pukulan persis Drumband Amerika. Dan dia sempat memperagakan pukulan Snar Drum yg kita mainkan serta dia bilang untuk nilai perkusi dari kamu tanpa ada Dis (hukuman)". Dan dengan izin Allah Drumband Pramuka Al Irsyad Surabaya keluar sebagai juara Umum. MasyaAllah. Demikian kenang Moestofa Bazargan pelatih perkusi Drumband Pramuka Al Irsyad Surabaya yang telah disampaikan kepada penulis. (Bersambung)

Ditulis oleh : Washil Bahalwan

Nara sumber : Moestofa Bazargan

Penulis (baju batik) dengan Senior (Kakak Pembina Moestofa Bazargan) selaku nara sumber. Beliau adalah salah satu peserta Tim Drumband Gudep 77 Pramuka Al-Irsyad Surabaya dalam KIAA (Konferensi Islam Asia Afrika) di Kota Bandung 1964. Beliau saat itu pegang seruling bambu. Dan sebagai informasi beliau seorang Pelatih legenda khusus Snar Drum. Salah satu keahliannya adalah inovasi dalam aransemen Mars dan lagu-lagu lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar