Jumat, 21 Oktober 2022

ORANG – ORANG YANG BERJASA (BAGIAN XVII)

Ka Kwarcab Surabaya, Letkol Soeratman, memberikan dokumen pelantikan Gudep 77 Pramuka Al-Irsyad Surabaya kepada Ustad Umar Hubeisy
Lokasi : Gedung Aula Al-Irsyad Surabaya Tempo Doeloe, Jl. Danakarya 46 Surabaya
Berdiri menghadap panggung : Abdul Kadir Banaimun
Acara ini berlangsung pada tanggal 18 Agustus 1972 dengan disaksikan oleh Pembina dan Anggota Pramuka : Siaga, Penggalang, dan Penegak

Pekerjaan/kegiatan akan berhasil maksimal, manakala proses pengerjaannya dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak/kolaborasi. Apalagi kegiatan tersebut berkaitan langsung dengan kepentingan orang banyak, maka kolaborasi menjadi keharusan yang harus dilakukan. Dan ternyata Drumband Pramuka Al-Irsyad Surabaya tempo doeloe, sudah melakukan kolaborasi dalam hal pemenuhan kebutuhan perlengkapan Drumband. Cerita ini penulis dapatkan informasinya dari salah satu senior Drumband Pramuka Al-Irsyad Surabaya, Moestofa Bazargan, Sabtu, 3 September 2022. Berikut ini cerita lengkapnya.

Bermula ketika KONI Pusat datang ke Surabaya, sehubungan dengan akan diadakannya PON VII 1969. KONI Surabaya tidak sanggup/menolak atas permintaan KONI Pusat. Tentu pertimbangannya adalah sarana prasarana yang belum memadai, utamanya Stadion Gelora 10 Nopember Tambaksari Surabaya sebagai tempat berlangsungnya acara pembukaan dan penutupan, karena waktu itu masih berupa bangunan lama. Melihat penolakan dari KONI Surabaya, maka Acub Zaenal yang saat itu bertugas di Makorem 084 Bhaskara Jaya menerima dan sanggup atas tawaran KONI Pusat, bahwa Surabaya sebagai tuan rumah PON VII. Tentunya arahan dan bimbingan, utamanya bantuan teknis dan non teknis dari KONI Pusat sangat diharapkan.

Agar penyelenggaraan berlangsung dengan baik, maka selaku ketua penyelenggara, Acub Zaenal, berkoordinasi dengan berbagai pihak, salah satunya dengan Letkol Soeratman, untuk menangani acara PRA PON yang diisi dengan pawai bendera PON dan berbagai acara pendukung lainnya. Selain itu juga dilakukan renovasi Stadion Gelora 10 Nopember Tambaksari Surabaya. Dengan penambahan sarana prasarana penunjang, juga ditambahkan area tribun,sehingga dapat menampung penonton lebih banyak lagi.

Terkait dengan acara pawai bendera PON, maka Pak. Ratman, demikian biasa dipanggil bertemu dengan Fauzi Bamahfud, agar Drumband Pramuka Al-Irsyad Surabaya tampil dalam acara pawai bendera PON, walaupun Pak. Ratman mengetahui, kalau Drumband Pramuka Al-Irsyad Surabaya sudah lama vakum semenjak meletusnya G.30 S/PKI.

Ka Kwarcab Surabaya, Letkol Soeratman, menjadi Pembina Upacara dalam rangka Pelantikan Gudep 77 Pramuka Al-Irsyad Surabaya
Berdiri belakang : Fauzi Bamahfud, Kakak Pembina Gudep 77

Mendengar permintaan tersebut, Fauzi Bamahfud menuturkan bahwa alat-alat Drumband banyak yang rusak dan harus segera diperbaiki. Dan P. Ratman bersedia membantu memperbaikinya. Setelah mendapatkan jaminan dari P. Ratman, maka Fauzi Bamahfud menyampaikan hal ini kepada Ahmad Bajabir Cs selaku pengurus tentang kesanggupan P. Ratman untuk membantu memperbaiki alat-alat Drumband yang rusak, agar dapat tampil dalam acara pawai bendera PON.

"Kamu ini kayak mimpi di siang bolong. Mana mungkin P. Ratman mau membantu memperbaiki alat-alat Drumband Pramuka Al-Irsyad Surabaya yang rusak”, demikian kata Ahmad Bajabir Cs. Akan tetapi Fauzi Bamahfud, terus meyakinkan kepada pengurus Drumband, bahwa omongan P. Ratman itu serius.

Akhirnya Ahmad Bajabir Bersama Fauzi Bamahfud dengan beberapa teman lainnya menemui P. Ratman untuk membicarakan perihal bantuan perbaikan alat-alat Drumband yang rusak. Dari hasil pembicaraan, P. Ratman sepakat membantu dalam perbaikan alat-alat Drumband Pramuka Al-Irsyad Surabaya yang rusak dan sudah tidak layak dipakai lagi, lengkap dengan uniformnya. Setelah itu Ahmad Bajabir membagi tugas. Untuk urusan perbaikan alat-alat Drumband yang rusak, biar saya (Ahmad Bajabir) termasuk mengatur penampilan Drumband Pramuka Al-irsyad Surabaya di PON VII dan selalu berkoordinasi dengan P. Ratman. Sedangkan kamu (Fauzi Bamahfud) focus berlatih, agar mampu tampil terbaik dalam PON VII nanti.

Selain itu masih menurut Moestofa Bazargan, setelah ada kepastian perbaikan alat-alat Drumband yang rusak dari P. Ratman, maka Hisyam Basymeleh yang tinggal di Pekalongan dikontak pemain Drumband lainnya VIA KAWAT TELEGRAM, menginformasikan bahwa Drumband Pramuka Al-Irsyad Surabaya bangkit lagi, alat-alat yang rusak diperbaiki dan akan tampil dalam PON VII Di Surabaya tahun 1969. Mendengar berita itu, Hisyam Basymeleh dengan penuh antusias mempersiapkan diri berangkat ke Surabaya. Ada yang ahli teknisi yaitu Abd Rahman (Amang Bahala) juga dikontak. mereka berdua memperbaiki alat-alat Drumband yang rusak, sampai-sampai Hisyam Basymeleh tertidur di TROPOKAL, hal ini menunjukkan kecintaannya dan memang hobi dengan permainan Drumband. Abdurrahman Bahala memang teknisi alat-alat drumband, sedangkan Hisyam Basymeleh membantu memperbaiki alat-alat snar drum dan bas drum.

Mengenai uniform, anak-anak mengambil kain seragam pramuka di Pasar Bong (Jalan Slompretan Surabaya) dengan membawa DO dari P. Ratman dan dijahitkan di penjahit sekitar Tambaksari Surabaya, yang memang sudah ditunjuk oleh P. Ratman.

Alhamdulillah, selain dukungan dana dari P. Ratman, juga tidak ketinggalan simpatisan warga Al-Irsyad Surabaya juga mensuport dalam penggalangan dana. Untuk itu para pemain drumband berkomitmen sungguh-sungguh berlatih untuk membalas pengorbanan mereka.

Mulailah latihan dilakukan rutin di Aula Perguruan Al-Irsyad Surabaya (Danakarya 46 Surabaya) untuk menyongsong acara PON VII di Surabaya. Dengan penuh semangat dan sungguh-sungguh, anak-anak berusaha tampil terbaik.

Kenangan Kakak Pembina yang berjasa. 
Dari Kiri ke Kanan : Abu Bakar Hubeisy, Fauzi Bamahfud, Ady Zakin, Aziz Allan, Ahmad Ba’amir, Ayanda Hamid Bobsaid

Giliran mengawal bendera PON VII di Surabaya dengan start di Jl. Ahmad Yani (sekarang bundaran Waru) berjalan menuju Balai Kota. Sampai di Air mancur perempatan Jl. Pemuda - Jl. Yos Soedarso, Drumband Al-Irsyad Surabaya berhenti sejenak dan dibelakang sudah penuh dengan peserta pawai bendera PON. Dari arah samping terlihat Drumband AAL yang juga menyambut peserta pawai,memainkan alat-alat Drumband tapi dalam posisi diam di tempat.

Melihat hal itu, salah satu utusan kami dari drumband Pramuka Al-Irsyad Surabaya memohon kepada panitia, agar Drumband AAL berhenti sejenak. Alhamdulillah permintaan kami disetujui, karena kami tidak ingin bermain bersamaan, yang berakibat suaranya tidak terdengar dengan jelas. Setelah suasana diam, giliran Drumband Pramuka Al-Irsyad Surabaya unjuk kebolehan. Dengan komando dari Drum Mayor, Aunillah Al katiri, Drumband Pramuka Al-Irsyad Surabaya memukul Mars Surkati, membuat penonton terpukau dengan pukulan dan atraksi yang dibuatnya. Drumband Pramuka Al-Irsyad terus berjalan sampai masuk di halaman belakang Balai Kota sekitar jam 4 sore. Kemudian anak-anak segera melaksanakan sholat Ashar di masjid komplek balai kota. Selesai sholat Ashar, P. Ratman menghampiri pemain. “Rasa haru dan bangga sampai-sampai matanya berkaca-kaca melihat pemain Drumband Pramuka Al-Irsyad Surabaya. tidak sia-sia mensupportnya”

Ahmad Ba'amir, Kakak Pembina Gudep 77 Pramuka Al-Irsyad Surabaya

Seperti sudah diputuskan bahwa penyelenggaraan PON VII di Surabaya akan berlangsung mulai tanggal 26 Agustus – 6 September 1969 dengan upacara pembukaan langsung dipimpin oleh Presiden RI, Soeharto dengan dihadiri oleh para Menteri, Gubernur Jatim dan tamu undangan lainnya. “Alhamdulillah, acara PON VII di Surabaya berlangsung dengan tertib dan lancar.” (Bersambung)

Ditulis oleh : Washil Bahalwan

Narasumber : Moestofa Bazargan

Penulis (baju batik) dengan Senior (Kakak Pembina Moestofa Bazargan) selaku narasumber. Beliau adalah salah satu peserta Tim Drumband Gudep 77 Pramuka Al Irsyad Surabaya dalam KIAA (Konferensi Islam Asia Afrika) di Kota Bandung 1964. Beliau saat itu pegang seruling bambu. Dan sebagai informasi beliau seorang Pelatih legenda khusus Snar Drum. Salah satu keahliannya adalah inovasi dalam aransemen Mars dan lagu lagu lainnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar