Minggu, 10 September 2017

APLIKASI MATEMATIKA DAN RENDEMEN DALAM PENYEMBELIHAN HEWAN QURBAN

Oleh : Washil Bahalwan

Rangkaian Iedul Adha yaitu pelaksanaan sholat dan dilanjutkan dengan penyembelihan hewan qurban untuk tahun 1438 Hijriah / 2017 Miladiyah, Alhamdulillah secara umum berlangsung dengan tertib dan lancar. Ini membuktikan bahwasanya umat Islam semakin menyadari dan memahami akan pentingnya sholat Iedul Adha dan  penyembelihan hewan qurban, sebagai bagian tak terpisahkan dari syiar Islam yang merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam untuk menghidupkan dan mensyiarkannya.

Pembahasan kali ini, kami hanya fokus pada pelaksanaan penyembelihan hewan qurban. Seperti yang kami sampaikan beberapa waktu yang lalu, bahwasanya penyembelihan hewan qurban BUKANLAH acara seremonial belaka, melainkan salah satu bentuk ibadah. Banyak pelajaran yang dapat kita ambil, salah satunya adalah bagaimana ketabahan, keikhlasan dan ketaatan Nabi Ibrahim Alaihissallam dalam menerima dan melaksanakan perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menyembelih putranya yang bernama Ismail.

Seperti kita ketahui bersama, pelaksanaan penyembelihan hewan qurban, merupakan kegiatan yang dimulai dari sebelum – proses dan pasca penyembelihan hewan qurban. Ketiga tahapan tersebut merupakan satu rangkaian yang harus dilaksanakan oleh lembaga / panitia yang mengadakan acara penyembelihan hewan qurban. Nah tahapan yang sering dilupakan atau dianggap tidak perlu adalah tahapan pasca pelaksanaan penyembelihan hewan qurban. Padahal pada tahap pasca yang berbentuk  evaluasi . Dalam evaluasi tersebut tiap bagian menginventaris persoalan / hambatan yang terjadi termasuk menyampaikan solusi ( jalan keluar ) , sebagai bahan perbaikan dan penyempurnaan pada pelaksanaan penyembelihan hewan qurban tahun berikutnya.

Atas dasar itulah, kami yang kebetulan sudah banyak makan asam garam, malang melintang dalam pelaksanaan penyembelihan hewan qurban ( sekitar mulai tahun 90 an sampai sekarang ), memandang perlu untuk berbagi pengalaman dan informasi, kepada semua pihak, dengan harapan agar pelaksanaan penyembelihan hewan qurban yang kita adakan lebih baik lagi dan yang terpenting tidak keluar dari kontek ibadah yang telah diatur dalam Alqur’an dan Hadits Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam.

Kami sangat berterimakasih  kepada para senior yang telah membimbing dan mengarahkan, termasuk kepada Bapak Ir. Abdurrahman Baraja, ( sekarang Ta’mir Masjid Al-Irsyad Surabaya ) yang menguasai betul teknik perhitungan hewan qurban. Dan berikut ini adalah hal-hal yang dapat dijadikan acuan / referensi yang harus dilakukan oleh panitia menjelang pemotongan hewan qurban, termasuk hasil diskusi dengan para pihak dan petugas pemotongan hewan qurban ( jagal ). Dan inilah tahapan – tahapannya :

❇ Pada H-1, panitia, khususnya bagian perhitungan harus mendata jumlah hewan qurban yang sudah masuk baik sapi maupun kambing.

❇ Setelah itu mendata lebih detail, sapi dan kambing nomor berapa yang ada permintaan ( permintaan maksimal tidak lebih dari sepertiga bagian ).

❇ Termasuk berdasarkan pengalaman, panitia harus yakin bahwa akan ada penambahan hewan qurban khususnya kambing lagi sampai pada saat pelaksanaaan, diperkirakan antara 1 - 5 ekor kambing dan itu sudah ikut dalam perhitungan. ( Tempat lain dapat menyesuaiakan sesuai dengan pengalaman dan kondisi masing-masing, tidak harus sama ).

❇ Setelah data semuanya terkumpul, maka langkah berikutnya adalah melakukan perhitungan, dengan teknik sbb :
Kita harus mengetahui berat sapi kotor ( berat sapi hidup ).

• RENDEMEN sapi adalah daging sapi bersih setelah dipotong kulit, kepala, tulang, jeroan, kaki . Dengan estimasi sebagai berikut : Berat sapi hidup :
- Di bawah 300 kg, rendemennya         = 25 %
- Berat antara 300 – 400 Kg, rendemennya   = 30 %
- Berat antara 500 – 600 kg, rendemennya = 35 %
- Berat antara 700 – 800 kg, rendemennya = 40 %
- Berat antara 900 – 1000 Kg, rendemennya = 50 %
- Berat di atas 1,2 ton ( 1200 kg ), rendemennya = 60 %.

• Menghitung berapa banyak permintaan ( dapat diprediksi ) sebesar 30 % dari total penerimaan hewan qurban

• Menghitung berapa banyak orang ( KK ) yang harus mendapatkan daging qurban.

• Menghitung kebutuhan daging yang harus disiapkan untuk dikorelasikan dengan kebutuhan orang ( KK ) yang harus mendapatkan daging qurban.

CONTOH : SAPI dengan berat hidup ( berat kotor ) antara 700 – 800 kg. Dan setelah dipotong dan dikurangi kulit, kepala, tulang, jeroan, kaki,  maka berat bersih daging sapi adalah sbb :  800 kg X 40 % = 320 kg.

Sedang untuk KAMBING, berat hidup ( berat kotor ) rata-rata adalah 15 kg. Dan berat bersih daging kambing adalah SETELAH dikurangi kulit, kepala, tulang, jeroan, kaki adalah 12 kg per kambing.

Setelah itu berat bersih sapi dan kambing dijumlah secara keseluruhan dan dikurangi permintaan sebesar 30 %. Hasilnya menjadi daging stok yang akan dibagikan kepada mereka yang berhak menerimanya

CONTOH DALAM SUATU KEPANITIAAN, TERKUMPUL HEWAN QURBAN SBB :

Untuk SAPI sebanyak 20 ekor dengan komposisi berat hidup sbb :
- Di bawah 300 kg,                = 2 ekor
- Berat antara 300 – 400 Kg           = 3 ekor
- Berat antara 500 – 600 kg        = 6 ekor
- Berat antara 700 – 800 kg         = 6 ekor
- Berat antara 900 – 1000 Kg         = 2 ekor
- Berat di atas 1,2 ton                         = 1 ekor
                          ----------------------------------------------------
J u m l a h                = 20 ekor

Selanjutnya kita hitung berat bersihnya dengan menggunakan RENDEMEN yang ada, maka akan diperoleh daging bersih ( sebelum dipotong permintaan ) sebanyak :

< 300 kg X 25 % = 75 kg. =========> 75 kg X 2 ekor = 150 kg.

 < 400 kg X 30 % = 120 kg.=========> 120 kg X 3 ekor = 360 kg.

< 600 kg X 35 % = 210 kg.=========> 210 kg X 6 ekor = 1260 kg.

< 800 kg X 40 % = 320 kg.=========> 320 kg X 6 ekor = 1920 kg.

< 1000 kg. X 50 % = 500 kg.========> 500 kg X 2 ekor = 1000 kg.

> 1200 kg X 60 % = 720 kg ========> 720 kg X 1 ekor = 720 kg.
 
Jumlah berat bersih daging sapi adalah : 5410 kg.

Sedang untuk KAMBING, dengan perolehan 95 ekor ( SUDAH termasuk prediksi tambahan antara 1-5 ekor kambing ) , maka diperoleh berat daging adalah 95 ekor X 15 kg = 1425 kg. (BELUM dipotong kepala, kulit, tulang, jeroan, kaki ). Dan SETELAH di potong kepala, kulit, kaki dan jeroan), maka diperoleh berat sbb : 95 ekor X 12 kg. = 1140 kg.

Dan setelah itu, langkah berikutnya adalah menjumlahkan berat daging bersih sapi dan kambing, kemudian dipotong permintaan sebesar 30 %. Sehingga diperoleh hasil sbb :

Berat bersih daging sapi : 5410 kg.
Berat bersih daging kambing : 1140 kg.
         _____________ +
  J u m l a h  : 6550 kg.

STOK DAGING ( SAPI & KAMBING ) YANG SIAP DIBERIKAN KEPADA MEREKA YANG BERHAK ( SETELAH DIPOTONG PERMINTAAN ) ADALAH :

6550 KG. X 30 % ( PERMINTAAN )  = 1965 kg. JADI BERAT BERSIH DAGING ( SAPI & KAMBING ) ADALAH :

6550 KG – 1965 KG = 4585 kg.  

✅Sasaran distribusinya adalah mereka – mereka yang sebelumnya telah di data oleh ( kami menyebutnya ) KETUA RANTING dengan cara menyetorkan copy KK.

✅Penentuan berat daging yang diberikan didasarkan pada jumlah anggota keluarga sesuai dengan KK.
Berdasarkan klasifikasi tersebut diperoleh data sbb :

✅Klasifikasi A ( dengan jumlah anggota keluarga lebih dari 3 orang )sebanyak 4000 KK, mendapatkan daging seberat 1 kg.

✅Klasifikasi B ( dengan jumlah anggota keluarga antara 1 – 2 orang ) sebanyak 1100 KK, mendapatkan daging seberat 0,5 kg.

SEHINGGA DAGING YANG DIKELUARKAN ADALAH :
Klasifikasi A => 4000 KK X 1 kg. = 4000 kg
Klasifikasi B => 1100 KK X 0,5 Kg        =   550 kg
__________________ +
J U M L A H        = 4550 kg.

Keterangan :
Jumlah stok daging     : 4585 kg.
Kebutuhan daging : 4550 kg.
                          ----------------------------------- ( - )
       35 Kg.

Sisa daging 35 kg, untuk cadangan stok.

CATATAN UNTUK DIKETAHUI :

✅ DAGING SAPI YANG PALING BANYAK , BERADA DI KEDUA SAMPIL BELAKANG . DAN BERDASARKAN PENGALAMAN BERATNYA SAMPAI 45 %. JADI MISALNYA BERAT BERSIH DAGING SAPI ADALAH SBB :

BERAT SAPI BERSIH :320 KG.= > 320 KG X 45 % = 144 kg. ( dua sampil belakang ), dengan demikian persampil beratnya 144 kg : 2 = 72 kg

✅ Panitia masih dapat mengestimasi adanya tambahan hewan qurban berupa kambing 1-5 ekor, akan tetapi untuk sapi pengalaman mengatakan malam lebaran Iedul Adha sudah final jumlahnya.

Alhamdulillah, selama ini kami berdasarkan pada hitungan tersebut dan hasilnya mendekati realitas yang dibutuhkan. Namun demikian panitia khususnya TIM MONITORING harus terus memantau perkembangan dan manakala ada yang tidak sesuai antara perhitungan dengan realisasi daging qurban, maka tim monitoring dapat koordinasi dengan bagian perhitungan untuk dilakukan langkah-langkah antisipasi dan mungkin juga perhitungan ulang.

Akhirnya, kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak, khususnya para pengorban yang telah mengamanatkan kepada kami hewan qurbannya. Semoga semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu dan telah berkontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan penyembelihan hewan qurban, kami sampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

 Semoga apa yang sudah dilakukan dicatat oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebagai bagian dari ibadah dan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda dan hanya mengharap RIDHO-NYA. Sekaligus permohonan maaf, manakala dalam pelaksanaannya terdapat kekurangan dan kekhilafan. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala selalu melindungi dan membimbing kita ke jalan yang lurus dan dimudahkan setiap niat baik kita. Sekali lagi terimakasih, jangan pernah cepat puas terhadap aktifitas yang sudah kita lakukan, Inovasi dan selalu menjadi lebih harus kita lakukan. “ INGAT, KEPUASAN DAN KEPERCAYAAN PARA PENGORBAN ADALAH TUJUAN KAMI “. Dan “ BERQURBAN SERTA PENYEMBELIHAN MERUPAKAN BENTUK IBADAH YANG HARUS KITA LAKSANAKAN SESUAI DENGAN ATURAN ALLAH SUBHANAHU WA TA’ALA DAN BUKAN KEMAUAN PANITIA “ Hanya kepada Allah kita berlindung dan berserah diri. 📚



Tidak ada komentar:

Posting Komentar