Kamis, 17 Agustus 2017

[Bag.5] “MADINAH AL – MUNAWWARAH, SEJARAH DAN TEMPAT – TEMPAT ISTIMEWA“

Oleh : Washil Bahalwan



“ GUNUNG UHUD dan GUNUNG ‘AINAIN “

Sekarang, kita sudah sampai pada bagian ke-4 dari buku yang berjudul “ MADINAH AL – MUNAWWARAH SEJARAH DAN TEMPAT – TEMPAT ISTIMEWA “, Al – Madinah Al – Munawwarah Research & Studies Center, 2013, King Fahd National Library Cataloging In Publication Data. Pada bagian ini lebih banyak mengupas tentang sisi geografis Madinah Al-Munawwaroh yang terdiri atas pegunungan dan  lembah . Hal ini menunjukkan bahwa kota Madinah merupakan kota yang subur, bila dibandingkan dengan Makkah. Dan itu merupakan salah satu daya tarik orang diluar Madinah untuk berkunjung dan menetap di Madinah. Berikut ini akan disampaikan informasi selengkapnya.

GUNUNG UHUD

Gunung Uhud merupakan salah satu gunung yang ikut mewarnai sejarah perkembangan Islam di Madinah sekaligus merupakan salah satu tempat yang istimewa, alami dan menonjol di kota Madinah. Gunung Uhud terletak di bagian utara masjid Nabawy dan berjarak sekitar 4,5 Km.

Panjang gunung Uhud mencapai 8 Km dan lebarnya berkisar antara 2 – 3 Km dan puncak ketinggihannya mencapai sekitar 1.077 m di atas permukaan laut.

Gunung ini ( Uhud ) mempunyai kedudukan istimewa di hati kaum muslimin. Karena namanya terkait dengan pertempuran besar yaitu PERANG UHUD. Yang berlangsung antara kaum muslimin dengan kaum musyrikin. Perang tersebut terjadi pada tahun ke-3 Hijriah.

Banyak hadits yang menerangkan keutamaan gunung Uhud, seperti di bawah ini :

جبل أحد يحبنا ونحبه
“ Gunung Uhud adalah gunung yang mencintai kami dan kami juga mencintainya ( HR. Al-Bukhori).

GUNUNG ‘AINAIN

Gunung ‘Ainain terletak di dekat Gunung Uhud, tepatnya di bagian barat daya, di tempat terjadinya peperangan Uhud pada tahun ke-3 Hijriah. Dalam salah satu peperangan yang diadakan, di atas gunung tersebut Rasulullah-Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menempatkan para pemanah beberapa saat sebelum peperangan dimulai dengan tujuan untuk melindungi bagian belakang barisan kaum muslimin.

Gunung ‘Ainain memang hanya merupakan gunung kecil, panjangnya 180 M dan lebar 40 M dan di dekatnya terdapat aliran Lembah Qanat yang tidak terlalu tinggi. Di sana ( gunung ‘Ainain) juga dibangun sebuah masjid kecil dan beberapa rumah di atasnya pada masa pemerintahan Utsmaniyyah. Dan sayangnya bangunan – bangunan tersebut telah dihilangkan akhir – akhir ini. Tentunya penghilangan bangunan tersebut telah melalui pertimbangan yang matang dan mungkin untuk penataan wilayah.
                     
“ GUNUNG ‘AIIR, SAL’A dan GUNUNG TSAUR “

GUNUNG ‘AIIR

Gunung ‘ Aiir terletak di bagian barat daya kota Madinah Al-Munawwaroh. Berjarak 8 Km dari masjid Nabawy. Panjang gunung tersebut mencapai sekitar 2000 meter, lebar sekitar 70 meter dengan ketinggian sekitar 955 meter di atas permukaan laut.

Permukaannya datar dan tidak memiliki puncak. Oleh karena itu, maka gunung tersebut diberi nama GUNUNG ‘ AIIR, karena dipermisalkan dengan punggung keledai.

Rasulullah_shallallahu ‘ Alaihi Wasallam-telah menjadikannya sebagai batas kota _Madinah Al-Munawwaroh di bagian selatan. Seperti sabda beliau dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhori dan Muslim:

المدينة حرم ما بين عير إلى ثور
 “ Madinah merupakan tanah suci antara ‘ Aiir hingga Tsaur “ ( HR. Al-bukhori dan Muslim ).

GUNUNG SAL’A

Gunung Sal’a terletak di bagian barat laut masjid Nabawy. Berjarak sekitar 500 meter, panjangnya sekitar 1000 meter , tingginya 80 meter di atas permukaan tanah. Lebarnya berkisar antara 300 – 800 meter, memiliki ketinggian 618 meter di atas permukaan laut.

Gunung Sal’a berbeda dengan gunung kebanyakan. Karena bercabang di tengahnya menjadi beberapa bagian, seperti bentuk sayap pendek yang menghadap ke timur dan barat.

Dalam peperangan  Khandaq ( Ahzab ) gunung Sal’a memiliki sejarah yang sangat istimewa. Karena di gunung Sal’a lah tenda Rasulullah-shallallahu ‘ Alaihi Wasallam didirikan di lereng baratnya.

Disamping itu sejumlah sahabat juga membuat pangkalan di beberapa lokasi di sekitar kaki gunung bagian barat. Dan bahkan karena letaknya yang strategis, pada mada pemerintahan Utsmaniyyah, dibangunlah beberapa bangunan militer di puncak gunung tersebut. Dan itu masih terlihat dengan jelas sisa – sisa kebesaran gunung Sal’a dalam perkembangan penyebaran Islam hingga saat ini.

GUNUNG TSAUR

Gunung Tsaur merupakan gunung kecil yang terletak di arah barat laut dari gunung Uhud. Gunung tersebut berwarna kemerahan. Gunung Tsaur merupakan batas utara kota suci Madinah Al-Munawwaroh, sebagaimana diterangkan dalam hadits yang disebutkan sebelumnya.      
              
“ LEMBAH AQIQ, BUTHHAN “

Di depan telah disampaikan bahwa kota Madinah disamping banyak gunungnya juga banyak lembah yang menyebar di beberapa tempat. Salah satunya adalah :

LEMBAH AQIQ

Lembah Aqiq merupakan lembah termasyhur di kota Madinah yang terletak di sisi barat kota tersebut.

Lembah Aqiq masuk ke Madinah dari bagian utara Gunung ‘ Aiir, kemudian mengalir menuju arah timur laut sedikit, lalu ke arah utara dan bertemu dengan Lembah Qanat yang datang dari arah timur Madinah di tempat yang dinamakan MUJAMMA ‘ ASYAL, di daerah Zaghabah.

Banyak sekali keutamaan dari Lembah aqiq, seperti yang diriwayatkan oleh Al-bukhori :

 أتاني الليلة آت من ربي فقال : صل في هذا الوادي المبارك 
“ Tadi malam telah datang kepadaku utusan Rabb-ku dan berkata, “ Shalatlah di lembah yang diberkahai ini “ ( HR. Al-Bukhori ).

Ketika hujan datang, lembah Aqiq dipenuhi oleh air yang itu sangat bermanfaat untuk mengairi pertanian di wilayah sekitarnya.

LEMBAH BUTHHAN

Lembah Buthhan ( Buth-han ) merupakan salah satu lembah terbesar di kota Madinah. Lembah Buthhan terdiri dari beberapa saluran air yaitu : saluran Lembah Ranuna’ yang terletak di bagian selatan Madinah, saluran Lembah Mudzainib dan Lembah Mahzur yang datang dari arah timur Madinah.

Lembah Buthhan melintasi bagian barat laut masjid Nabawy di daerah Saih ke arah barat Gunung Sal’a dan membentang dengan sedikit kemiringan lalu mengalir di Lembah Aqiq yang terletak dekat dengan Sumur RUUMAH.

Saluran air Buthhan telah ditutup beberapa tahun lalu, dimulai dari daerah Qurban.

Banyak keutamaan dari alir Lembah Buthhan, seperti yang diriwayatkan oleh Al-Bukhori:

إن بطحان على ترعة من ترع الجنة 
“ Sesungguhnya Buthhan berada di salah satu aliran – aliran air surga“ (HR. Al-Bukhori).  

                    
 “ LEMBAH RANUNA', QANAT “

LEMBAH RANUNA’

Bermula dari jalan sempit Gunung Magman yang terletak di bagian selatan kota Madinah menuju utara sampai memasuki perkebunan Madinah antara Quba’ dan 'Awali dan memanjang hingga daerah Qurban. Kemudian serong sedikit lalu mengalir di aliran Lembah Buthhan dan menjadi bagian darinya.

Nama Lembah Ranuna’ berkaitan dengan masjid Jum’ah yang dibangun dekat dengan saluran airnya yang lama sebelah utara masjid Quba’ sejauh sekitar 900 meter. Sebagian besar aliran lembah tersebut sudah ditutup.

LEMBAH QANAT ( SYADZHAT )

Lembah qanat merupakan salah satu lembah yang besar di Madinah selain Lembah Buthhan. Lembah Qanat masuk kota Madinah melalui sisi timur laut dan mengalir dari selatan Gunung Uhud menuju barat, lalu serong sedikit ke arah utara hingga bertemu dengan Lembah Aqiq di Mujamma’ Asyal yang terletak di daerah Zaghabah.

Beberapa sumber sejarah menyebutkan bahwa saluran air Lembah Qanat berubah di sebelah timur kota Madinah pada tahun 654 H ( 1226 M ) disebabkan karena lava dari gunung berapi yang menghalau jalannya air menuju Madinah, maka akhirnya air lembah tersebut berbelok ke utara dan berkumpul di balik gunung kemudian membentuk danau besar yang bertahan hingga beberapa tahun.

Oleh karena itu, maka dilakukanlah tindakan berupa dibangunnya Dam di daerah Aqul dengan tujuan untuk menampung banyak air ketika turun hujan. Sehingga air dapat tertampung untuk beberapa bulan. Selanjutnya air tersebut digunakan untuk pengairan pertanian di wilayah sekitar. Maka tidaklah heran kalau kota Madinah daerah yang subur dan tanaman yang ditanam di sana akan tumbuh dengan baik ( Subhanallah, semuanya atas karunia dan izin Allah ).
                   
 “ LEMBAGA – LEMBAGA KEILMUAN dan KEGIATAN – KEGIATAN ILMIAH “                                                   
Puji syukur selalu tercurah kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’ala, karena kita sudah sampai pada bagian terakhir  yaitu bagian ke-5 dari buku yang berjudul “ MADINAH AL – MUNAWWARAH SEJARAH DAN TEMPAT – TEMPAT ISTIMEWA “, Al – Madinah Al – Munawwarah Research & Studies Center, 2013, King Fahd National Library Cataloging In Publication Data. Kami berharap apa yang tersaji ini dapat menambah khasanah keilmuan kita akan kota Madinah dengan segala pernak pernik perkembangannya yang tidak dapat dilepaskan dari perkembangan dan syiar Islam.

Pada bagian ini lebih banyak mengupas tentang sisi keilmuan dan kegiatan pendukung lainnya , sebagai salah satu prasyarat bagi perkembangan kota modern yang tidak dapat dilepaskan dari aktivitas keilmuan dan kegiatan – kegiatan ilmiah yang harus dilakukan, guna menentukan langkah – langkah masa depan.

Madinah Al-Munawwaroh mempunyai beberapa lembaga keilmuan dan kegiatan ilmiah yang memberikan pelayanan kepada penduduknya. Dan bahkan dampaknya dapat dirasakan oleh negara – negara Islam dan internasional.

Berikut akan disampaikan beberapa lembaga dan aktivitas yang dilakukan oleh pemerintah kota Madinah.

"PUSAT RISET dan KAJIAN KOTA MADINAH AL-MUNAWWAROH"

Lembaga ini merupakan sebuah lembaga Waqaf Sosial keilmuan yang peduli terhadap warisan peradaban Madinah Al-Munawwaroh yang dalam aktivitasnya meliputi : pengumpulannya dari berbagai macam bahasa, penjagaannya, penelitian manuskripnya, penerbitan riset dan kajian tentang Madinah Al-Munawwaroh.

Sejak awal berdirinya sampai dengan disusunnya informasi ini, ada banyak hal yang sudah dilakukan oleh lembaga ini dengan pencapaian sebagai berikut :

✅Mendirikan perpustakaan tentang Madinah Al-Munawwaroh yang memiliki buku-buku serta berbagai sumber dan referensi yang berisi informasi khusus tentang Madinah dan perpustakaan elektronik secara pararel.
✅Membuat database tentang Madinah dengan sistem komputerisasi.
✅Membuat situs khusus tentang informasi kota Madinah Al-Munawwaroh di jaringan internet dunia dengan menggunakan dua bahasa yaitu Arab dan Inggris.
✅Menerbitkan 33 buku tentang Madinah Al-Munawwaroh.
✅Menerbitkan jurnal per semester yang telah diteliti yang berisi publikasi hasil riset sistematis tentang Madinah di semua bidang pengetahuan.
✅Memproduksi film dan program tentang Madinah yang direkam pada kaset video dan CD.
✅Membuat miniatur yang menggambarkan berbagai tahapan sejarah kota Madinah.
✅Mengoleksi kopian manuskrip Madinah dari seluruh dunia dan mengkonversikannya dalam bentuk digital.
✅Menyusun arsip dokumen pemerintahan Utsmaniyyah tentang Madinah, yang melebihi seratus ribu dokumen dan mengkonversikannya dalam bentuk digital.
✅Membuat seminar-seminar dan forum-forum ilmiah tentang sejarah kota Madinah dan isu-isunya.
✅Mengadakan pameran tentang kisah perjalanan Nabi Muhammad-Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan sejarah kota Madinah Al-Munawwaroh.

Dan agar lembaga-lembaga keilmuan dan kegiatan ilmiah berlangung dengan lancar dan optimal dalam melakukan kajian-kajian, maka Yayasan Raja Abdul Aziz bertanggungjawab atas pengawasan ilmiah, administrasi dan keuangannya mulai tanggal 27-3-1432 Hijriah guna mendukungnya, mengembangkan pekerjaan dan sehingga menghasilkan prestasi yang dapat meningkatkan peradaban Madinah dan Islam secara keseluruhan.  
                  
"PERCETAKAN AL-QUR’AN RAJA FAHAD"

Percetakan Al-Qur’an Raja Fahad letaknya di bagian barat laut dari Madinah Al-Munawwaroh, tepatnya di jalan menuju Tabuk.

Percetakan ini merupakan sebuah lembaga yang luar biasa di Madinah dan juga merupakan pusat keilmuan dan industri dalam pelayanannya terhadap kitab Allah .

Percetakan ini juga menyediakan Al-Qur’an dan tafsirnya bagi umat Islam di seluruh dunia yang dicetak dalam bahasa Arab dan bahasa-bahasa lainnya. Selain itu juga menyediakan Al-Qur’an dalam bentuk audio di kaset-kaset rekaman.

Lembaga-lembaga ilmiah di dalamnya melakukan peninjauan terhadap harakat maupun tulisan Al-Qur’an yang telah dicetak di percetakan ini sesuai dengan bacaan-bacaan yang telah disepakati. Ia juga melakukan koreksian terhadap bacaan dan tajwidnya. Selain itu , percetakan ini juga menerbitkan terjemahan akurat untuk arti-arti kata dalam Al-Qur’an. Adapun lembaga-lembaga teknis di dalamnya bertugas mencetak Al-Qur’an dan merekamnya dengan peralatan terbaru.

Dalam percetakan ini dibentuk sebuah pusat kajian Al-Qur’an yang bekerja menyusun karya ilmiah dan meneliti naskah manuskrip dalam bidang ilmu Al-Qur’an.

Disamping itu juga dibentuk pusat riset digital yang bertugas mengecek ulang produksi digital dari sarana publikasi elektronik dan menyediakan alternatif digital yang sesua dengan naskah Al-Qur’an dan ilmu Al-Qur’an.

Percetakan juga menerbitkan majalah berkala yang telah diseleksi. Selain itu, percetakan juga mengadakan berbagai seminar internasional yang bertujuan untuk mengusung Al-Qur’an dan ilmu-ilmunya.

Dalam satu tahun, rata-rata percetakan Raja Fahad ini mampu memproduksi 13.000.000 kopi. Jumlah produksi percetakan Raja Fahad yang meliputi : mushaf, mushaf perjuz, rekaman, buku, aplikasi hingga buku ini ditulis sudah sekitar 286 produk. Dan jumlah produksi yang telah dibagikan secara Cuma-Cuma berjumlah 258.000.000 kopi.  
                  
“ PERPUSTAKAAN RAJA ABDUL AZIZ “

Majunya suatu bangsa bukan hanya dilihat dari tingkat perekonomian semata, melainkan seberapa besar minat baca bangsa itu akan ilmu pengetahuan . Untuk itu, maka perlu disiapkan sarana pendukung yang memadai dan nyaman, sehingga masyarakat tergerak dan senang untuk mengunjunginya. Maka keberadaan perpustakaan sangat penting dan harus mendapatkan perhatian serius.

Untuk itu otoritas pemerintahan Madinah membuat perpustakaan yang diberi nama “ Perpustakaan Raja Abdul Aziz “. Perpustakaan ini terletak di sisi barat masjid Nabawy dan terlihat langsung dari sana   masjid Nabawy. Perpustakaan ini luas tanahnya mencapai 4.940 M2.

Perpustakaan ini dibuka pada tahun 1403 H / 1983 M. Perpustakaan-perpustakaan wakaf yang lama berjumlah 34 perpustakaan  digabungkan dengannya menjadi Perpustakaan Raja Abul Aziz.

Perpustakaan yang digabung, diantaranya adalah Perpustakaan Arif Hikmat, Perpustakaan Mahmudiyyah, Perpustakaan Sekolah Basyir Aga, Pepustakaan Sekolah Saqizli, Perpustakaan Rubat Utsman Bin Affan dll.

Inventaris perpustakaan yang paling berharga adalah naskah langkah kaligrafi Al-Qur’an yang berjumlah 1.889 eksemplar dan naskah seperempat Al-Qur’an yang berjumlah 84 eksemplar ditambah warisan manuskrip yang berjumlah 15.722 manuskrip yang mencakup berbagai bidang ilmu pengetahuan .

Semua naskah dan manuskrip tersebut diambil gambarnya lalu dimuat dalam komputer. Terdapat pula beberapa set buku-buku cetakan batu klasik yang sangat jarang, jumlahnya mencapai 25.000 buku.

Selain itu juga terdapat buku-buku modern yang jumlahnya mencapai 109.000 buku.

Perpustakaan ini dibuka setiap hari dari pukul 07.30 hingga pukul 14.30 dan dari pukul 16.00 hingga pukul 22.00.

Terdapat pula di dalamnya bagian khusus wanita dan balai pertemuan yang dipergunakan untuk berbagai kegiatan ilmiah maupun kebudayaan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Madinah sangat memperhatikan perpustakaan sebagai jantung ilmu pengetahuan. Pada bagian berikutnya akan diuraikan perpustakaan yang ada di komplek masjid Nabawy. Luar biasa Madinah sangat menghargai berkembangnya ilmu pengetahuan bagi penduduknya.    
                
“ PERPUSTAKAAN MASJID NABAWY “

Perpustakaan Masjid Nabawy terletak di dalam komplek Masjid. Bangunan perpustakaan tersebut terdiri atas beberapa ruangan dan beberapa bagian utama yang terbagi di beberapa sisi masjid untuk pria dan wanita.

Di dalamnya terdapat ruang baca yang memiliki lebih dari 100.000 koleksi buku, ruang manuskrip yang memiliki koleksi lebih dari 2.000 manuskrip asli dan sebagian besarnya dalam bentuk foto copy. Juga terdapat 50.000 manuskrip digital yang telah disimpan di perangkat komputer, ruang perpustakaan audio dan beberapa ruangan untuk wanita.
Pintu perpustakaan dibuka sepanjang tahun dan setiap hari dari pukul 08.00 hingga pukul 22.00.

"PERPUSTAKAAN UMUM"

Perpustakaan ini didirikan oleh Kementerian Pendidikan pada tahun 1389 H / 1969 M. Berlokasi di Distrik Bahr di wilayah Qurban, berjarak sekitar 2000 m dari masjid Nabawy.

Kontennya mencapai lebih dari tiga puluh satu ribu buku mencakup di dalamnya bagian khusus buku anak-anak dan bagian khusus jurnal.
Perpustakaan ini buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga pukul 14.00 dan dari pukul 16.00 hingga pukul 21.00.

"PERPUSTAKAAN – PERPUSTAKAAN LAINNYA"

Di Madinah Al-Munawwaroh terdapat beberapa perpustakaan yang berada di bawah beberapa instansi pemerintah,swasta maupun individu yang terbuka untuk umum. Beberapa perpustakaan yang dimaksud adalah :
Perpustakaan Klub Sastra
Perpustakaan Universitas Islam Madinah
Perpustakaan Universitas Taybah
Perpustakaan Pusat Riset dan Kajian Kota Madinah Al-Munawwaroh
Perpustakaan Syekh Hammad Al-Anshari, yang memiliki keistimewaan dengan banyaknya referensi , kopian, manuskrip beberapa buku Hadits Nabawy
Perbendaharaan Khusus Al-Hasyimiyyah, disebut juga Perpustakaan Keluarga Hasyim yang mengkhususkan pada manuskrip
Perpustakaan Sayyid Habib Mahmud Ahmad, yang merupakan perpustakaan swasta terbesar di Madinah Al-Munawwaroh
Perpustakaan Mujamma’ Barakah Khairi
                   
“ KOTA PENGETAHUAN dan PEREKONOMIAN “

Sebuah komplek yang berjarak 5 Km ke arah timur masjid Nabawy, sedang dalam tahap pembangunan. Komplek tersebut diharapkan dapat mempercepat laju perkembangan ilmu pengetahuan sekaligus bernilai ekonomi yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warganya. Komplek tersebut meliputi institusi ilmiah dan ekonomi yang maju seperti universitas-universitas, institut-institut dan sekolah-sekolah modern, pusat-pusat riset, pusat-pusat pelatihan, rumah sakit, perkantoran dan komplek industri berbasis pengetahuan seperti industri program-program komputer dan perangkat ilmiah berakurasi tinggi.

Terdapat pula komplek pemukiman modern, taman-taman yang hijau, perkebunan, areal bermain, musium-musium dan juga pusat perbelanjaan besar. Kota Madinah memiliki daya tarik bagi para pemikir, ilmuwan dan pebisnis dan mampu menyediakan yang terbaik bagi kebutuhan pekerjaan, komunikasi, tempat tinggal dan perbelanjaan, baik dalam skala lokal maupun internasional.

Kota pengetahuan dan perekonomian terhubung dengan masjid Nabawy dengan menggunakan jasa kereta api express yang mampu mengangkut penumpang dalam beberapa menit saja.

Di komplek tersebut terdapat pula stasiun “ Kereta Api Haramain “ yang mengangkut penumpang dengan tujuan Mekkah dan Jeddah.

Kota ini diharapkan menjadi jantung kota Madinah Al-Munawwaroh dan menjadi sebuah gerakan perkembangan yang besar dalam bidang ekonomi, pembangunan dan pelayanan masyarakat maupun pengunjung.

Melalui uraian ini semakin nampak bahwa Madinah Al-Munawwaroh ingin memanjakan penduduknya dengan segala fasilitas penunjang baik yang berkaitan dengan perekonomian, perdagangan termasuk yang terpenting adalah semangat untuk menjadikan Madinah sebagai pioner dalam pengembangan riset dan tehnologi yang nantinya diharapkan semakin meningkatkan peradaban Madinah dan Islam secara keseluruhan.    
               
“ YAYASAN ADILLA di MADINAH AL-MUNAWWAROH “

Yayasan Adilla merupakan salah satu yayasan pelayanan haji dan umroh dan bertanggungjawab dalam pemberian layanan untuk jama'ah haji yang menziarahi masjid Nabawy. Yayasan ini mempunyai perjalanan masa lalu yang sangat mulia dimana nenek moyang mereka mendedikasikan tenaga dan waktu mereka untuk memberikan pelayanan ini dengan sistim individual. Mereka yang memberikan pelayanan diharuskan orang-orang yang paham agama, memiliki ilmu dan tata krama.

Pada era Kerajaan Arab Saudi, terbit Keputusan Kerajaan untuk menertibkan pekerjaan komunitas ini dan mengubahnya dari sistim perorangan menjadi sistim yayasan.

Segala urusan yang berkaitan dengan yayasan dikelolah oleh tim direksi dari ADILLA yang bekerja menyusun kebijakan dan perencanaan yang bekerjasama dengan Kementerian Haji Kerajaan Arab Saudi.

Beberapa layanan yang diberikan oleh Yayasan Adilla adalah :
pengawasan terhadap penginapan dan menjamin kelayakannya, pengawasan terhadap transportasi dan penjemputan serta membimbing jama'ah ke tempat penginapan mereka. Disamping itu juga mengawasi keberangkatan jama'ah setelah ziarah, termasuk pengawasan terhadap kesehatan jama'ah yang harus terbaring di rumah sakit. Termasuk juga membantu menyelesaikan urusan jama'ah yang meninggal dunia dan masih banyak lainnya.

Yayasan ini memberikan layanan melalui pusat-pusat penerimaan jama'ah yang terdapat di bandara, jalur Hijrah dan kantor-kantor pelayanan lapangan yang tersebar di titik-titik berkumpulnya para jamaah haji dan pengunjung. Dalam melaksanakan aktivitasnya Yayasan Adilla memiliki motto sebagai berikut : “ Pelayanan Jama'ah Haji merupakan sebuah kehormatan , amanah dan tanggung jawab “. Jumlah jama'ah haji yang mendapatkan layanan yayasan ini untuk musim haji 1433 H berjumlah 1.614.209 jama'ah yang mengunjungi kota Madinah Al-Munawwaroh. Jumlah tersebut semakin tahun semakin bertambah.

Poin yang ingin disampaikan penulis adalah bagaimana jama'ah haji yang mengunjungi Madinah, harus mendapatkan layanan terbaik dan nyaman dalam melaksanakan aktivitas peribadatannya. Jadi aspek keamanan dan kenyamanan benar-benar menjadi prioritas utama dari Yayasan Adilla.                      
“ KLUB SASTRA MADINAH AL-MUNAWWAROH “

Masyarakat Madinah Al-Munawwaroh banyak yang minat terhadap sastra. Oleh karena itu sudah sewajarnya apabila pemerintah memfasilitasinya, dengan harapan perkembangan sastra semakin meningkat.

Untuk mendukung kegiatan  tersebut , maka pada tahun 1395 H / 1975 M didirikanlah  Klub Sastra Madinah Al-Munawwaroh. Banyak penyair, penulis dan peminat sastra ikut bergabung dalam klub tersebut.
Klub Sastra Madinah Al-Munawwaroh sangat aktif dalam menggalang gerakan pengembangan budaya. Adapun aspek kegiatannya bermacam-macam, diantaranya adalah :
Kuliah-kuliah, seminar dan pertemuan-pertemuan sastra secara periodik yang disampaikan oleh para pemikir dan sastrawan dari dalam maupun luar kota Madinah seminggu sekali.

✅ Mempublikasikan syair-syair, kumpulan cerita,studi kesastraan dan buku-buku budaya. Sejauh ini Klub Sastra Madinah Al-Munawwaroh telah menerbitkan buku sebanyak 222 buah.

✅ Mengadakan pameran seni dan budaya. Seperti pameran buku-buku tentang kesenian dan pameran seni rupa.

✅Kontes membaca dan menghafal  Al-Qur’an,lomba menulis cerita,syair dan studi sastra

✅ Penerbitan majalah secara periodik. Sampai buku ini disusun Klub Sastra Madinah Al-Munawwaroh telah menerbitkan dua buah majalah yaitu : AL-‘AQIQ yang khusus mempublikasikan riset sastra yang telah diteliti. Sedang AL-ATHOM, yang khusus mempublikasikan kreatifitas karya sastra dari syair ( puisi ) maupun prosa.

✅ Mengadakan simposium tahunan “ Al-‘Aqiq yang diikuti oleh para professor dari berbagai kampus dan para ahli riset tentang tema tertentu yang berhubungan dengan kebudayaan dan para ulama’nya di Madinah Al-munawwaroh dari zaman dahulu hingga zaman ini.

Otoritas pemerintahan Madinah sadar, bahwa salah satu ukuran suatu kota / Negara itu maju adalah semakin meningkatnya minat baca warganya, termasuk kecintaannya dalam dunia sastra. Dan memang Madinah Al-Munawwaroh, boleh dikatakan sangat banyak ahli sastra dan penyair yang berkualitas.
                   
"PAMERAN MUHAMMAD RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALLAM”

Mohon pembaca tidak salah tafsir dulu, setelah membaca judul di atas. Maksudnya bukan fisiknya Rasulullah yang dipamerkan, melainkan sejarah perjalanan kehidupan dan sepak terjang Rasulullah dalam menegakkan syiar Islam.

Di Pameran ini, dapat dijumpai berbagai foto dalam bentuk gambar yang diberi cahaya dan layar interaktif yang menjelaskan tentang kisah perjalanan Rasulullah-Shallallahu ’Alaihi Wasallam dalam dua periode. Yaitu periode Makkah dan periode Madinah, mulai dari kelahiran beliau hingga beliau wafat.

Disamping itu dalam pameran tersebut juga diterangkan tentang :
✅Nasab beliau secara rinci.awal mula kehidupan beliau sebelum dan sesudah diutus menjadi Nabi.

✅Peristiwa/kejadian –kejadian dalam hijrah beliau maupun kejadian-kejadian yang membentuk masyarakat Islam pertama di kota Madinah

✅Dapat pula kita jumpai keterangan-keterangan secara rinci dari istri-istri Nabi, saat ketika  istri-istri tersebut hidup dan mendampingi Rasulullah-Shallallahu ’Alaihi Wasallam serta hadits-hadits yang mereka bawa tentang Nabi Muhammad Shallallahu ’Alaihi Wasallam.

✅Terdapat pula beberapa slide gambar tentang Sahabat-sahabat nabi dan sifat-sifat mereka serta kiprah mereka dalam menyampaikan dakwah dan membina masyarakat.

Lokasi pameran ini berada di sebelah barat pagar Masjid Nabawy yang berlawanan arah dari pintu King Saud.

PAMERAN*
“ MADINAH TEMPAT KEMBALINYA IMAN ”

Tempat- tempat ini menyajikan sisi-sisi penting tentang sejarah kota Madinah Al-Munawwaroh dari awal berdirinya hingga saat ini. Boleh dikatakan pameran ini menjelaskan tentang sejarah lahirnya kota Madinah dan perkembangannya dari masa ke masa.

Dalam pameran ini banyak kita jumpai tentang beberapa hal, daintaranya adalah :
✅Situasi perkotaan, pembagian penduduk dan tempat-tempat istimewa dan terpenting di kota Madinah pada akhir Masa Kenabian.

✅Dipamerkan pula sejarah pembangunan Masjid Nabawy dan perkembangan arsitekturnya dari zaman ke zaman mulai awal didirikannya pada Masa Kenabian hingga perluasan terakhir pada Masa Kerajaan Arab Saudi.

✅Dipamerkan pula tempat-tempat istimewa di Masjid Nabawy.
Pameran ini terlaksana merupakan hasil kerjasama Badan Layanan Umum Kota Madinah Al-Munawwaroh dengan Pusat Riset dan Kajian Kota Madinah Al-Munawwaroh.

Galeri pameran ini berlokasi di sebelah Masjid Quba’.                      

"PENGHARGAAN INTERNASIONAL NAYEF BIN ABDUL AZIZ ALU SAUD DALAM PELAYANAN SUNNAH NABAWIYYAH dan STUDI ISLAM KONTEMPORER"

Pemerintahan kota Madinah Al-munawwaroh sangat mengapresiasi terhadap segala upaya yang dilakukan berbagai pihak, yang muaranya adalah untuk meningkatkan semangat mengamalkan sunnah-sunnah Nabi Muhammad –Shallallahu ‘ Alaihi Wasallam serta pengembangan ilmu pengetahuan dan riset ilmiah.

Untuk mendukung upaya tersebut, maka Yang Mulia Pangeran Nayef bin Abdul Aziz-rahimahullah.- mendirikan sebuah lembaga yang bertugas mengapreasiasi karya-karya monumental.Kota Madinah Al-Munawwaroh dipilih sebagai kantor pusat dari lembaga tersebut.

Penghargaan ini memberikan apresiasi dalam dua klasifikasi , yaitu :

✅Sunnah Nabawiyyah
✅Studi Islam Kontemporer

Mekanisme kerjanya adalah Komite Ilmiah untuk penghargaan menentukan spesialisasi yang dibutuhkan di setiap sesi pelatihan dan selanjutnya menentukan dua tema untuk masing-masing spesialisasi. Jadi total pemenangnya ada empat orang.

Setiap pemenang diberikan sertifikasi kelayakan dan cinderamata berlogo penghargaan serta uang tunai sebesar 500.000 Riyal.

Penghargaan ini sangat berperan penting dalam mendorong para sarjana dan ilmuwan di dunia Islam untuk memupuk intelektual dan keilmuan mereka, agar mampu memberikan pelayanan terhadap Sunnah Nabawiyyah dalam bahasa Arab dan bahasa masyarakat muslim lainnya.

Disamping itu otoritas umum untuk penghargaan Nayef bin Abdul Aziz Alu Saud menambahkan sebuah penghargaan untuk kategori : karya tulis, penelitian,pengabdian dalam mengajar dan penggunaan tehnologi terbaru dalam rangka pelayanan terhadap Sunnah Nabawiyyah.

Disamping itu juga ada klasifikasi untuk menghafal hadits yang diperuntukkan bagi pelajar dalam jenjang pendidikan umum. Hal ini untuk menghilangkan perbedaan antara jenjang pendidikan umum dan agama. Karena pada hakekatnya ilmu itu satu yaitu ilmu yang bersumber dari Al-qur’an dan hadits.

Nampak dengan jelas bahwa pemerintah kota Madinah sangat memprioritaskan pengembangan ilmu pengetahuan dan juga pengamalan sunnah-sunnah Nabi dalam kehidupan sehari-hari.

Tentunya ajang tersebut mendapat sambutan luar biasa dari warga kota Madinah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Bukan sekedar mengejar penghargaan. Akan tetapi untuk membumikan sunnah-sunnah Nabawiyyah dalam praktek kehidupan nyata itu jauh lebih penting.                        
“ PENDIDIKAN di MADINAH AL-MUNAWWAROH “

Kajian-kajian di Masjid Nabawy, yang mana para sahabat berkumpul di sekeliling Rasulullah-Shallallahu ‘ Alaihi Wasallam- dianggap sebagai kajian keilmuan pertama di kota Madinah Al-Munawwaroh.

Dari kajian-kajian tersebut mendidik generasi terbaik dari para sahabat yang mulia , yang mampu memadukan antara ilmu dan amal. Dari ilmu tersebut berkembang meluas dan bercabang-cabang serta dampaknya dapat dirasakan di seluruh wilayah Islam.

Sepanjang era-era keislaman, Masjid Nabawy dipenuhi oleh para ulama’ Islam dan kajian-kajian keilmuan. Sebagian dari mereka yang hadir adalah merupakan penduduk Madinah dan sebagian lagi penduduk tetangga atau para peziarah yang tinggal menetap dalam periode waktu tertentu.

Pada masa dinasti Mamalik dan dinasti utsmaniyyah, di Madinah tersebar beberapa RUBAT  sejenis pesantren dan sekolah yang diwakafkan. Tempat-tempat tersebut lebih mirip dengan lembaga khusus yang mencetak para ulama’ yang memiliki kapasitas memberikan fatwa dan mengajar. Beberapa diantara sekolah tersebut adalah :

"ZANJARIYYAH, ASYRAFIYYAH, RUSTUMIYYAH dan MAHMUDIYYAH"

Pada abad ke 14 Hijriah, Pemerintah Utsmaniyyah mendirikan sekolah-sekolah RUSYDIYYAH, setingkat SMP, kemudian berturut – turut mendirikan sekolah TAHDHIRIYYAH, setingkat TK, IBTIDAIYYAH, setingkat SD, I’DADIYYAH setingkat SMA serta DARUL MU’ALLIMIN, yaitu sekolah pendidikan guru.

Ketika berlangsungnya Perang Dunia Pertama, semua sekolah-sekolah tersebut ditutup. Kemudian dibuka kembali ketika pemerintahan Hasyimiyyah. Akan tetapi karena manajemen yang lemah serta minimnya pendanaan, maka membuat sebagian besar sekolah tersebut ditutup. Walaupun demikian, kajian-kajian para ulama’ di Masjid Nabawy tetap berjalan dan berkembang . Hal itu dilakukan untuk mengimbangi kurangnya peningkatan di bidang pendidikan lainnya.

Di era Kerajaan Arab saudi, pendidikan di Madinah Al-Munawwaroh meningkat drastis. Karena pemerintahan Kerajaan Arab Saudi memberi perhatian dan konsentrasi penuh pada bidang keilmuan.

Pemerintah memasukkan sekolah Al-qur’an dan sekolah swasta ke dalam sistem pendidikan pemerintah. Artinya pendidikan yang dikelolah dan diawasi sepenuhnya oleh pemerintah. Selain itu, pemerintah juga mendirikan sekolah untuk semua jenjang pendidikan bagi para pelajar, baik laki-laki maupun perempuan.

Selain sekolah-sekolah negeri/pemerintah, muncul pula sekolah-sekolah swasta yang meningkat jumlahnya dalam beberapa tahun terakhir ini.
Di bawah ini disampaikan tabel jumlah sekolah-sekolah negeri maupun swasta pada tiap jenjang pendidikan sesuai dengan data statistik pada tahun 1433 H / 2012 M.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar