Rabu, 16 Desember 2020

“ SAQIFAH BANI SA’IDAH “

 Oleh : Washil Bahalwan


Saqifah ( Aula ) Bani Sa’idah terletak di sisi barat laut masjid Nabawy. Tepatnya di perkampungan Bani Sa’idah dari kabilah Khazraj yang merupakan kaum Anshar sekaligus kabilah dari seorang sahabat Nabi yang bernama Sa’ad Bin Ubadah -Radhiyallahu ‘Anhu-.

Dahulu bangunan tersebut berbentuk persegi panjang beratap, mempunyai dinding di tiga sisinya, sedang sisi ke empat terbuka. Tempat ini ( Saqifah Bani Sa’idah terkenal dikarenakan para sahabat Nabi berkumpul disana setelah meninggalnya Rasulullah Shallallahu ‘ Alaihi Wasallam dan melantik Abu Bakar As-Shiddiq-radhiyallahu anhu menjadi khalifah. Dan setelah itu aula tersebut beralih menjadi sebuah bangunan dan bentuknya berubah – ubah seiring dengan berlalunya zaman.

Terakhir, ia ( Saqifah ) dialihkan menjadi kebun yang berbatasan dengan pagar bagian barat masjid Nabawy pada perluasan yang terakhir.

Juruf

Juruf merupakan sebuah tempat yang terletak di bagian barat laut kota Madinah Al-Munawwaroh yang berjarak sekitar 7 Km dari masjid Nabawy dan dilintasi oleh lembah Aqiq.

Sekarang ia ( Juruf ) merupakan salah satu perkampungan di Madinah. Terdapat beberapa hadits dan atsar yang menyebutkan Juruf di dalamnya. Di Juruf, Usamah Bin Zaid -Radhiyallahu ‘Anhu- bersama pasukannya berkumpul ketika  Rasulullah Shallallahu ‘ Alaihi Wasallam memerintahkannya ke negeri Syam untuk berperang melawan pasukan Romawi.

Di rawa Juruf, dajjal mendirikan kemahnya ketika malaikat mencegahnya masuk ke kota Madinah, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahih-nya.

ثُمَّ يَأْتِي الْمَدِينَةَ، فَيَجِدُ بِكُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلَكًا مُصْلِتًا، فَيَأْتِي سَبْخَةَ الْجَرْفِ فَيَضْرِبُ رُوَاقَهُ، ثُمَّ تَرْجُفُ الْمَدِينَةُ ثَلَاثَ رَجَفَاتٍ، فَلَا يَبْقَى مُنَافِقٌ وَلَا مُنَافِقَةٌ، وَلَا فَاسِقٌ وَلَا فَاسِقَةٌ، إِلَّا خَرَجَ إِلَيْهِ

“Ad-Dajjal akan medatangi Madinah dan mendapati malaikat penjaga disetiap pintunya kemudian ia mendatangi sebuah tempat dekat Madinah (aljuruf) dan mendirikan kemah, kemudian Madinah akan berguncang tiga kali,  dan tidaklah tersisa setiap orang munafiq dan fasik melainkan akan keluar (dari Madinah) menuju ke arahnya.”

Hamra’ul Asad Merupakan sebuah tempat yang berlokasi di sebelah barat daya kota Madinah, berjarak 16 Km dari masjid Nabawy dan terletak di ujung Gunung “Aiir, antara keduanya dipisahkan oleh lembah Aqiq. Hamra’ul Asad terkenal di beberapa peristiwa peperangan Uhud. Salah satunya ketika Rasulullah Shallallahu ‘ Alaihi Wasallam berjalan keluar di belakang orang – orang musyrik dan beliau berkemah selama 3 hari di sana.

Ghabah ( Hutan ) Merupakan daratan rendah di bagian utara Madinah. Kaya akan air yang bermuara dari mata air dan lembah. Ghabah meliputi daerah ‘Uyun, Kholil dan daerah daratan rendah sekitarnya.

Dinamakan Ghabah karena terdapat banyak pepohonan dan merupakan daerah tua.

Di tempat inilah ( Ghabah ) hewan ternak milik Rasulullah Shallallahu ‘ Alaihi Wasallam dirampas ketika tempat tersebut diserang oleh Uyainah Bin Hisn Al-Fazari dengan menggunakan kuda dari daerah Ghatafan pada tahun ke – 6 Hijjriah. Namun mereka dapat dikejar oleh pasukan muslimin yang mampu merebut kembali ternak tersebut dari mereka ( dari Uyainah ) . Maka peperangan tersebut dinamakan perang ghabah atau perang Dzi Qarad.

*Tulisan ini di nukil dari buku :

- Madinah Al-Munawwarah Sejarah dan Tempat - Tempat Istimewa. Al-Madinah Al-Munawwarah Research & Studies Center, 2013, King Fahd National Library Cataloging In Publication Data.

- Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Al-Akhbar edisi 146 no.2 Vol13-Syawwal-Dzulqadah 1439 H/Juli 2018.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar