Selasa, 15 Desember 2020

MASJID ABU BAKAR As-SHIDDIQ & MASJID UMAR BIN KHOTTOB

 Oleh : Washil Bahalwan

Masih dalam kelompok masjid, kali ini kita bahas masjid para sahabat, yaitu Masjid Abu bakar As-Shiddiq dan Masjid Umar Bin Khottob.

MASJID ABU BAKAR As-SHIDDIQ

Masjid Abu Bakar As-Shiddiq terletak di sisi barat daya masjid Nabawy yang berjarak sekitar 100 meter dari pagarnya yang sekarang.

Diriwayatkan bahwasanya, Rasulullah-Shallallahu’ Alaihi Wasallam melaksanakan sholat Ied di tempat ini dan kemudian diteruskan oleh Abu Bakar As-Shiddiq ketika beliau berkuasa (masa kekhalifahan Abu Bakar As-Shiddiq). Sehingga masjid tersebut dinisbatkan kepadanya (Abu Bakar As-Shiddiq).

Masjid ini pertama kali dibangun pada masa pemerintahan Umar Bin Abdul Aziz di Kota Madinah ( 87 – 93 H / 706 – 712 M ). Kemudian diperbaharui pada zaman Sultan Utsmany yang bernama Mahmud ke-2 tahun 1254 H / 1838 M.

Bentuk masjid Abu Bakar As-Shiddiq adalah persegi dengan panjang sisinya 9 meter, dibangun menggunakan batu basal berwarna hitam dan dicat dari dalam dengan warna putih serta di atasnya terdapat kubah setinggi 12 meter.

Masjid tersebut mempunyai teras yang berbentuk persegi panjang dengan panjang 13 meter dan lebar 6 meter. Masjid Abu Bakar as-Shiddiq juga memiliki menara dengan ketinggian 15 meter.

Jadi dapat dikatakan bahwa dinamakan masjid Abu Bakar as-Shiddiq, dikarenakan khalifah Abu bakar As-Shiddiq ketika berkuasa melaksanakan sholat Ied di masjid tersebut untuk melaksanakan kebiasaan yang telah dilakukan oleh  Rasulullah-Shallallahu’ Alaihi Wasallam.

MASJID UMAR BIN KHOTTOB

Terletak di sebelah selatan masjid Abu bakar As-Shiddiq sejauh 200 meter.  Masjid ini dibangun oleh Syamsuddin Muhammad Bin Ahmad As-Salawy pata tahun 850 H / 1446 M, di tempat dimana diperkirakan Rasulullah-Shallallahu’ Alaihi Wasallam pernah menunaikan sholat Ied,kemudian digunakan oleh Umar Bin Khottob setelah beliau Rasulullah-Shallallahu’ Alaihi Wasallam. Oleh karena itu maka masjid tersebut dinisbatkan pada Umar Bin Khottob.

Kemudian dalam perkembangannya, masjid tersebut diperbaharui oleh Sultan Utsmany yang bernama Mahmud ke-2 pada tahun 1254 H / 1838 M. Selanjutnya diteruskan oleh putranya yang bernama Abdul Majid ke-1 pada tahun 1266 H / 1850 M.

Masjid tersebut berbentuk persegi, panjang sisinya sekitar 8 meter, dibangun menggunakan batu basal, dicat dengan cat putih dari dalam dan diatapin dengan kubah setinggi 12 meter.

Di sudut barat laut masjid tersebut terdapat menara yang panjangnya 8 meter. Disamping itu masjid Umar Bin Khottob juga memiliki halaman terbuka berbentuk persegi panjang dengan luas 12 x 3 meter ( 36 m2 ).

*Tulisan ini di nukil dari buku :

- Madinah Al-Munawwarah Sejarah dan Tempat - Tempat Istimewa. Al-Madinah Al-Munawwarah Research & Studies Center, 2013, King Fahd National Library Cataloging In Publication Data.

- Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Al-Akhbar edisi 144 no.12 Vol 12 - Sya'ban - Ramadhan 1439 H/Mei 2018.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar