Oleh : Washil Bahalwan
Masih dalam kelompok masjid, kali ini kita bahas masjid para sahabat, yaitu Masjid Abu bakar As-Shiddiq dan Masjid Umar Bin Khottob.
MASJID ABU BAKAR As-SHIDDIQ
Masjid Abu Bakar As-Shiddiq terletak di sisi
barat daya masjid Nabawy yang berjarak sekitar 100 meter dari pagarnya yang
sekarang.
Diriwayatkan bahwasanya,
Rasulullah-Shallallahu’ Alaihi Wasallam melaksanakan sholat Ied di tempat ini
dan kemudian diteruskan oleh Abu Bakar As-Shiddiq ketika beliau berkuasa (masa
kekhalifahan Abu Bakar As-Shiddiq). Sehingga masjid tersebut dinisbatkan
kepadanya (Abu Bakar As-Shiddiq).
Masjid ini pertama kali dibangun pada masa
pemerintahan Umar Bin Abdul Aziz di Kota Madinah ( 87 – 93 H / 706 – 712 M ).
Kemudian diperbaharui pada zaman Sultan Utsmany yang bernama Mahmud ke-2 tahun
1254 H / 1838 M.
Bentuk masjid Abu Bakar As-Shiddiq adalah
persegi dengan panjang sisinya 9 meter, dibangun menggunakan batu basal
berwarna hitam dan dicat dari dalam dengan warna putih serta di atasnya
terdapat kubah setinggi 12 meter.
Masjid tersebut mempunyai teras yang berbentuk
persegi panjang dengan panjang 13 meter dan lebar 6 meter. Masjid Abu Bakar
as-Shiddiq juga memiliki menara dengan ketinggian 15 meter.
Jadi dapat dikatakan bahwa dinamakan masjid Abu Bakar as-Shiddiq, dikarenakan khalifah Abu bakar As-Shiddiq ketika berkuasa melaksanakan sholat Ied di masjid tersebut untuk melaksanakan kebiasaan yang telah dilakukan oleh Rasulullah-Shallallahu’ Alaihi Wasallam.
MASJID UMAR BIN KHOTTOB
Terletak di sebelah selatan masjid Abu bakar
As-Shiddiq sejauh 200 meter. Masjid ini
dibangun oleh Syamsuddin Muhammad Bin Ahmad As-Salawy pata tahun 850 H / 1446
M, di tempat dimana diperkirakan Rasulullah-Shallallahu’ Alaihi Wasallam pernah
menunaikan sholat Ied,kemudian digunakan oleh Umar Bin Khottob setelah beliau
Rasulullah-Shallallahu’ Alaihi Wasallam. Oleh karena itu maka masjid tersebut
dinisbatkan pada Umar Bin Khottob.
Kemudian dalam perkembangannya, masjid
tersebut diperbaharui oleh Sultan Utsmany yang bernama Mahmud ke-2 pada tahun
1254 H / 1838 M. Selanjutnya diteruskan oleh putranya yang bernama Abdul Majid
ke-1 pada tahun 1266 H / 1850 M.
Masjid tersebut berbentuk persegi, panjang
sisinya sekitar 8 meter, dibangun menggunakan batu basal, dicat dengan cat
putih dari dalam dan diatapin dengan kubah setinggi 12 meter.
Di sudut barat laut masjid tersebut terdapat
menara yang panjangnya 8 meter. Disamping itu masjid Umar Bin Khottob juga
memiliki halaman terbuka berbentuk persegi panjang dengan luas 12 x 3 meter (
36 m2 ).
*Tulisan ini di nukil dari buku :
- Madinah Al-Munawwarah Sejarah dan Tempat - Tempat Istimewa. Al-Madinah Al-Munawwarah Research & Studies Center, 2013, King Fahd National Library Cataloging In Publication Data.
- Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Al-Akhbar edisi 144 no.12 Vol 12 - Sya'ban - Ramadhan 1439 H/Mei 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar