Oleh : Washil Bahalwan
Berziarah ke
tempat - tempat yang dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘ Alaihi
Wasallam dapat dilakukan setiap saat. Namun hal yang terpenting adalah harus
mengikuti petunjuk atau adab di dalam melakukan ziarah tersebut. Agar apa yang kita laksanakan bernilai ibadah
dan mendapat ganjaran berupa pahala. Insya Allah.
Bagi yang ingin
berziarah hendaklah memperhatikan adab – adab baik yang sifatnya umum atau yang
sifatnya khusus, diantaranya :
- Bersuci,
bersih dan memakai wewangian. Kemudian berjalan menuju masjid dengan
tenang. Memperlihatkan kekhusyu’an kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Kemudian memperbanyak membaca sholawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu
‘ Alaihi Wasallam.
- Masuk
masjid dengan mendahulukan kaki kanan sambil membaca doa :
بِسْمِ
اللَّهِ وَالسَّلامُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي
وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
yang artinya “ Bismillah ( Dengan nama Allah ) serta salam atas Rasulullah Shallallahu ‘ Alaihi Wasallam,- Ya Allah ampunilah dosa – dosaku dan bukakanlah untukku pintu – pintu rahmad-Mu.“
Melakukan sholat sunnah tahiyyatul masjid dua raka’at akan lebih utama
jika kita melaksanakan di RAUDHAH, namun tidak dianjurkan apabila
kondisinya sangat ramai dan berdesakan, karena kaum muslimin yang ingin
melaksanakan shalat di RAUDHAH tersebut sangatlah banyak.
Setelah itu, mari menuju makam
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Untuk ini masuk ke makam
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, ada beberapa adab yang harus
diperhatikan oleh para peziarah. Diantaranya adalah :
1. Berjalan
dari sisi selatan makam yang mulia dan menghadap ke makam
sambil membelakangi kiblat. Namun ingatlah ketika berdoa kita haruslah
menghadap kiblat.
2. Selalu dalam kondisi tenang dan menghindari
kegaduhan.
3. Menghindari keramaian dan berdesak–desakan dengan
peziarah lainnya sambil memperhatikan adab dan berperilaku baik dengan mereka.
4. Kemudian mengucapkan salam kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam-dengan
salam yang ia hafal. Seperti dengan mengucapkan lafadz,
السَّلاَمُ
عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، وَصَلَّى اللهُ عَلَيْكَ
وَعَلَى آلِكَ وَأَصْحَابِكَ
Setelah itu maju ke arah
kanan dan mengucapkan salam kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu
’Anhu, kemudian maju ke kanan lagi lalu mengucapkan salam kepada Al-Faruq
Umar Bin Khattab Radhiyallahu ’Anhu.
5. Yang perlu diingat oleh para peziarah adalah, jangan sampai melakukan sesuatu yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Sehingga kegiatan ziarah yang kita lakukan benar-benar bernilai ibadah.
*Tulisan ini di nukil dari buku :
- Madinah Al-Munawwarah Sejarah dan Tempat - Tempat Istimewa. Al-Madinah Al-Munawwarah Research & Studies Center, 2013, King Fahd National Library Cataloging In Publication Data.
- Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Al-Akhbar edisi 138 no.6 Vol 12/Shafar 1439 H/Nopember 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar