Oleh : Washil Bahalwan
Catatan penting untuk
diketahui:
1. Daging sapi yang paling banyak isinya, berada di kedua sampil belakang. Dan
berdasarkan pengalaman beratnya sampai 45%. Jadi misalnya berat bersih daging
sapi adalah sebagai berikut:
Berat sapi bersih: 320 Kg = > 320 Kg X 45% = 144 kg
(dua sampil belakang), dengan demikian persampil beratnya adalah 144 kg : 2 =
72 kg
2. Panitia masih dapat mengestimasi adanya tambahan hewan kurban berupa
kambing 1-5 ekor, akan tetapi untuk sapi pengalaman mengatakan malam lebaran
Idul Adha sudah final jumlahnya.
Alhamdulillah, selama
ini kami berdasarkan pada hitungan tersebut dan hasilnya mendekati realitas
yang dibutuhkan. Namun demikian panitia khususnya tim monitoring harus terus
memantau perkembangan dan manakala ada yang tidak sesuai antara perhitungan
dengan realisasi daging kurban, maka tim monitoring dapat berkoordinasi dengan
bagian perhitungan untuk dilakukan langkah-langkah antisipasi dan mungkin juga
perhitungan ulang.
Berikut ini kami tampilkan
gambar/denah sapi beserta bagian bagiannya.
Akhirnya, kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak, khususnya para pengorban
yang telah mengamanatkan kepada kami hewan kurbannya. Semoga semua pihak yang
tidak dapat kami sebutkan satu persatu dan telah berkontribusi baik langsung
maupun tidak langsung dalam pelaksanaan penyembelihan hewan kurban mendapat
pahala serta ridho Allah Subhanahu wa ta’ala.
Selain itu, kami yang
kebetulan juga terlibat dalam kepaitiaan zakat fitrah dan itu berlangsung cukup
lama. Pada prinsipnya sama yaitu zakat fitrah merupakan bagian dari ibadah.
Oleh karena itu dalam pelaksanaannya harus tidak boleh keluar dari Al Quran dan
Hadits Nabi.
Untuk mendapatkan
penjelasan dan gambaran alur serta tekhnis kepanitiaan zakat fitrah, Insyaallah
satu bulan sebelum Ramadhan tahun depan 1440 H akan kami share ke khalayak
umum. Dengan satu harapan agar apa yang kita lakukan benar-benar sesuai dengan
syar’i.
Akhirnya marilah kita
songsong Idul Kurban 1439 H, dengan mempersiapkan segala sesuatunya dengan
baik. Jangan pernah puas terhadap apa yang sudah diperbuat. Inovasi dan
penyempurnaan harus terus dilakukan, agar amanah yang diberikan kepada kita
dapat ditunaikan dengan baik dan benar.
Semoga apa yang sudah
kita lakukan dicatat oleh Allah Subhanahu wa ta’ala sebagai
bagian dari ibadah dan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda dan hanya
mengharap ridho-Nya. “Ingat, kepuasan dan kepercayaan para pengorban
adalah tujuan kami”. Dan “Berkurban serta penyembelihan merupakan
bentuk ibadah yang harus kita laksanakan sesuai dengan aturan Allah Subhanahu
wa ta’ala dan bukan kemauan panitia“. Hanya kepada Allah kita
berlindung dan berserah diri. Aamiin.
*Penulis adalah Ketua Lazis
Yamas Kota Surabaya dan Pemerhati Sosial.
*Tulisan
ini juga dimuat di suaramuslim.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar