Selasa, 03 Maret 2020

APLIKASI MATEMATIKA DAN RENDEMEN DALAM PENYEMBELIHAN HEWAN KURBAN (BAGIAN KEDUA)


Oleh : Washil Bahalwan


Catatan penting untuk diketahui:
1.    Daging sapi yang paling banyak isinya, berada di kedua sampil belakang. Dan berdasarkan pengalaman beratnya sampai 45%. Jadi misalnya berat bersih daging sapi adalah sebagai berikut:
Berat sapi bersih: 320 Kg = > 320 Kg X 45% = 144 kg (dua sampil belakang), dengan demikian persampil beratnya adalah 144 kg : 2 = 72 kg
2.  Panitia masih dapat mengestimasi adanya tambahan hewan kurban berupa kambing 1-5 ekor, akan tetapi untuk sapi pengalaman mengatakan malam lebaran Idul Adha sudah final jumlahnya.

Alhamdulillah, selama ini kami berdasarkan pada hitungan tersebut dan hasilnya mendekati realitas yang dibutuhkan. Namun demikian panitia khususnya tim monitoring harus terus memantau perkembangan dan manakala ada yang tidak sesuai antara perhitungan dengan realisasi daging kurban, maka tim monitoring dapat berkoordinasi dengan bagian perhitungan untuk dilakukan langkah-langkah antisipasi dan mungkin juga perhitungan ulang.

Berikut ini kami tampilkan gambar/denah sapi beserta bagian bagiannya.



Akhirnya, kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak, khususnya para pengorban yang telah mengamanatkan kepada kami hewan kurbannya. Semoga semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu dan telah berkontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan penyembelihan hewan kurban mendapat pahala serta ridho Allah Subhanahu wa ta’ala.

Selain itu, kami yang kebetulan juga terlibat dalam kepaitiaan zakat fitrah dan itu berlangsung cukup lama. Pada prinsipnya sama yaitu zakat fitrah merupakan bagian dari ibadah. Oleh karena itu dalam pelaksanaannya harus tidak boleh keluar dari Al Quran dan Hadits Nabi.

Untuk mendapatkan penjelasan dan gambaran alur serta tekhnis kepanitiaan zakat fitrah, Insyaallah satu bulan sebelum Ramadhan tahun depan 1440 H akan kami share ke khalayak umum. Dengan satu harapan agar apa yang kita lakukan benar-benar sesuai dengan syar’i.

Akhirnya marilah kita songsong Idul Kurban 1439 H, dengan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Jangan pernah puas terhadap apa yang sudah diperbuat. Inovasi dan penyempurnaan harus terus dilakukan, agar amanah yang diberikan kepada kita dapat ditunaikan dengan baik dan benar.

Semoga apa yang sudah kita lakukan dicatat oleh Allah Subhanahu wa ta’ala sebagai bagian dari ibadah dan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda dan hanya mengharap ridho-Nya. “Ingat, kepuasan dan kepercayaan para pengorban adalah tujuan kami”. Dan “Berkurban serta penyembelihan merupakan bentuk ibadah yang harus kita laksanakan sesuai dengan aturan Allah Subhanahu wa ta’ala dan bukan kemauan panitia“.  Hanya kepada Allah kita berlindung dan berserah diri. Aamiin.

*Penulis adalah Ketua Lazis Yamas Kota Surabaya dan Pemerhati Sosial.

*Tulisan ini juga dimuat di suaramuslim.net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar