”Dan hendaklah takut
kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka
anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.
Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang benar.” (Q.S. An-Nisaa:
9).
Kalau kita ingin
melihat bagaimana kondisi bangsa dan negara ke depan terlebih perkembangan dan
pemahaman Islam, maka kita dapat melihat bagaimana kondisi generasi muda
sekarang ini. Oleh karena itu, penting menyiapkan generasi muda yang tidak
hanya cerdas dan terampil, lebih dari itu adalah menanamkan nilai-nilai agama
dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadi kebutuhan dan kebiasaan yang selanjutnya
teraplikasikan dalam aktivitas sehari-hari.
Untuk itu kesempatan kali ini kami mengangkat
generasi seperti judul di atas. Sebab tanggung jawab lahirnya generasi kuat
bukan hanya oleh sekelompok orang melainkan tugas bersama saling koordinasi
secara terpadu.
Terciptanya
Generasi yang Tidak Lemah
Generasi yang tidak lemah atau bisa diartikan
generasi yang kuat dalam menghadapi persaingan dan ujian kehidupan di dunia
sekaligus generasi yang taat beribadah untuk persiapan hidup di akhirat menjadi
dambaan dari setiap orang tua.
Sebagai orang tua, kita memiliki kewajiban
mendidik anak-anak agar menjadi generasi yang kuat. Untuk itu diperlukan
beberapa syarat, di antaranya adalah ”Bila dalam rumah tangga itu ada seorang
pria yang cakap, bijak dan salih menjadi suami sekaligus ayah bagi anak-anak
dan juga ada seorang wanita yang cakap, bijak dan salihah menjadi istri
sekaligus ibu bagi anak-anak.”
Apabila kondisi tersebut ada dalam sebuah
keluarga, maka akan terlahir generasi terbaik yang dapat menenteramkan,
menyenangkan dan menyejukkan hati kita sebagai orang tua sekaligus menjadi aset
termahal yang pernah kita miliki apabila kelak meninggal dunia, karena mereka
akan mendoakan kita.
Terlebih sekarang ini yang dibutuhkan bangsa dan negara utamanya keluarga,
adalah lahirnya generasi yang kuat dalam kehidupan. Tentunya prasyarat lahirnya
generasi kuat, harus tercipta terlebih dahulu dalam lingkungan keluarga,
masyarakat bangsa dan negara.
Pengalaman empiris,
mengatakan bahwa generasi yang kuat akan lahir dalam keluarga yang kondusif dan
memberi ruang kepada anak untuk berkembang. Tentunya hal yang tidak boleh
dikesampingkan adalah penguatan nilai-nilai agama dan contoh tauladan dari
orang tua.
Survei mengatakan, para orang tua menyekolahkan
anaknya didasari agar kelak anaknya mendapatkan kehidupan yang layak,
berkecukupan serta berstatus sosial yang tinggi, dan lain lain. Kebanyakan
orang tua hanya berorientasi pada kehidupan dunia. Mereka lupa bahwa tugas dan
tanggung jawabnya adalah melahirkan generasi yang kuat untuk menghadapi
kompetisi di dunia serta memiliki mental spiritual yang kuat sebagai bekal di
akhirat.
Dapat dikatakan bahwa dua syarat di atas
sebagai sesuatu yang “wajib“ sedangkan yang dicita-citakan orang tua pada anaknya
adalah sesuatu yang “sunnah”. Maka, bagaimana kalau kita meluruskan penilaian
kita, dari agar anak-anak kelak berhasil mendapatkan kehidupan yang layak,
berkecukupan dan berstatus sosial yang tinggi, menjadi anak yang mampu
menyejukkan dan mendoakan orang tuanya.
Sinergi
Keluarga dan Sekolah
Lahirnya generasi yang kuat perlu sinergi dan
koordinasi semua pihak. Salah satunya adalah bagaimana peran sekolah untuk
mempercepat lahirnya generasi kuat. Oleh karena itu, menjadi pertimbangan
tersendiri bagi orang tua untuk memilih sekolah bagi anak-anaknya. Ukurannya
bukan hanya mahalnya biaya, karena tersedianya fasilitas yang lengkap. Yang
lebih penting dari itu adalah bagaimana sekolah itu menerapkan kurikulum yang
memberi ruang kepada anak-anak untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dengan
memberi kebebasan terukur serta membiasakan tumbuh dan berkembangnya
nilai-nilai agama di lingkungan sekolah.
Dari persyaratan di atas, sekali lagi perlu
keteladanan dari semua pihak, utamanya orang tua di rumah dan guru di sekolah.
Anak akan lebih cepat meniru apa yang dilihat daripada apa yang dikatakan, baik
oleh orang tua maupun gurunya.
Semoga kita dimudahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala mampu
melahirkan generasi kuat bukan hanya secara fisik, tetapi juga sosial ekonomi
terlebih memiliki pemahaman agama yang mumpuni, sehingga anak-anak mampu hidup
di zamannya dengan tetap bersendikan pada nilai-nilai agama. Mari kita jadikan
anak investasi akhirat dengan bekal iman dan takwa.
*Penulis adalah Ketua Lazis Yamas Kota Surabaya dan Pemerhati Sosial.
*Tulisan
ini juga dimuat di suaramuslim.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar