Sabtu, 19 Agustus 2017

SEJARAH BAHALWAN - KENANGAN YANG MENGINSPIRASI

Oleh : Washil Bahalwan




Buku biografi yang berjudul “ Doa, Cinta dan Harapan Melodi Perjalanan Abdul Aziez Bahalwan “ telah saya terima dari si empunya kisah perjalanan yaitu Abdul Aziez Bahalwan yang tidak lain adalah keponakan saya sendiri. Ku buka buku tersebut , ku amati dengan penuh penghayatan. Sepintas memang isinya tidak jauh beda dengan buku terdahulu, namun ada penambahan – penambahan kisah perjalanan Aziez Bahalwan, demikian biasa dipanggil.

Namun ketika sampai pada bab yang berjudul BERSUARA MERDU, saya teringat beberapa waktu yang lalu. Saat itu saya mengirimkan hasil rekaman suara merdu Ustd. Abdurrahman Bin Zein Bahalwan kepada Aziez Bahalwan yang tidak lain adalah ayahnya sendiri, ketika sedang menyanyikan lagu Mars Al-Irsyad.

Kaset tersebut merupakan pemberian dari Bang Helmi Bahalwan, ketika penulis bersilaturrahim ke rumahnya di Wiyung Surabaya tahun 2011. Kemudian oleh penulis kaset tersebut dibuat dalam bentuk CD agar lebih tahan lama. Dengan harapan dapat dinikmati oleh Bahalwan junior.
Ternyata Ustd. Abdurrahman Bin Zein Bahalwan juga piawai dalam menyanyikan lagu-lagu berbahasa Arab lainnya, termasuk membuat lirik lagu, yang kebanyakan syairnya adalah membangkitkan motivasi dan semangat serta ajakan untuk mencintai tanah air. Tentunya penulis, Aziez dan keluarga besar Bahalwan kagum dan bangga kepada Ustd. Abdurrahman Bin Zein Bahalwan. Karena disamping memiliki wawasan tentang ilmu pengetahuan yang luas, memahami dengan benar akan arti pendidikan, penyayang, tetapi disiplin dan tegas dalam mendidik serta  sangat mahir dalam sastra.

Seperti dalam biografinya Aziez, beberapa lagu juga menjadi favorit Ustd. Abdurrahman Bin Zein Bahalwan, diantaranya seperti di bawah ini :
✅Lagu ini karya Ustadz. Abdurrahim Qulailat, sebagai Mars Madrasah Maqashid Al-Islami.

Syair bahasa Indonesianya adalah sbb :
Duhai Madrasah dengan tujuan mulia, Hiasilah kami kecerdasan yang menyala, Terangilah hati kami dengan ilmu yang berguna, Abdikanlah kami pada Allah dan negara.

Pasrah mengajarkan ilmu, Betapa damainya, Sabar menghormati ilmu, Betapa mulianya

Dulu hingga kini kemajuanlah tangganya, Wajib bagi muslim dan muslimat seutuhnya, Bergeraklah meraihnya, kebaikanlah hasilnya, Bagi agama, dunia dan negara.

Pesantren berasaskan ilmu dan keyakinan, menjadi tujuan dengan kejujuran dan semangat kebangsaan, puncak kebahagiaan

Pintu-pintunya pelita tujuan yang mulia, Murid-muridnya tanda harapan yang sempurna, Orang yang senang dengannya baik bijaksana, Dengannya jayalah bahasa Arab yang mulia, Jaya Tuannya dan jaya pula keluarganya, Demi agama, dunia dan negara.

Kitab kita, Akhlaq kita dan bahasa kita Tumpuhan hidayah, Negeri kita, benteng kita, persatuan kita, Pencegah petaka

Bersungguh-sungguhlah dalam semua pelajaran, Jaga nama baik keluarga, hal utama tidak mungkin mereka lalai urusan agama, Bersatulah bersiaplah untuk urusan yang mulia, demi kehormatan, harta,kegigihan tekad kita, Bagi agama, dunia dan negara.

✅Lagu ini dibawakan oleh orang-orang Irak sebelum Perang Dunia Kedua, mereka datang dari Amerika yang hendak pulang ke negaranya dan mampir sejenak ke Indonesia tepatnya mendarat di Surabaya. Salah satu dari ketua mereka menyanyikan  dan mengajarkan lagu ini pada kami

Syair bahasa Indonesianya adalah sbb :

Inilah kami bergerak dan terus maju, menjaga zaman dengan aturan baku.

Inilah kami yang pantas dihormati, dengan kemuliaan sebagai kendali keteguhan kegigihan martabat kami.

Kami tak berharap selain Yang Kuasa, leluhur merintis dasar pertama

Kami tak kan rela derita mereka, karenanya kami teteskan air mata dan kami akan tumpas orang yang tak setia.

Kami akan membangun monumen yang tinggi, leluhur membuatnya tegak berdiri

Hingga mereka mendapatkan ketenangan, mata berlinang air mata menunjukkan kelak kami gembira dengan kemenangan.

Dari lagu-lagu yang sering dinyanyikan dan paling disukai ( favorit ) oleh Ustd.  Abdurrahman Bin Zein Bahalwan, nampak jelas, bahwa beliau menjadikan agama sebagai pijakan utama dalam beraktifitas. Untuk itu bekal ilmu pengetahuan menjadi hal yang wajib untuk dikuasai. Tak cukup dengan bekal ilmu, beliau juga menanamkan kejujuran dan semangat kebangsaan yang tinggi ( pendidikan karakter ). Beliau sangat mementingkan persatuan dan kebersamaan. Untuk mencapai kebahagiaan, maka belajar dengan sungguh-sungguh harus dilakukan dan menjadi kebiasaan sehari-hari.

Lagu-lagu yang dipilih oleh Ustd. Abdurrahman Bin Zein Bahalwan cenderung membangkitkan motivasi dan cinta tanah air. Makanya di saat bangsa Indonesia sekarang ini krisis nasionalis terutama di kalangan generasi muda, sehingga kita tidak lagi menghargai dan menghormati sesama anak bangsa. Maka salah satu solusinya adalah kita tanamkan rasa nasionalisme di kalangan warga bangsa Indonesia, utamanya generasi muda, salah satunya adalah pilihan lagu yang tidak cengeng tetapi lagu yang heroik, semangat dan kesungguhan dalam mewujudkan cita-cita.

Disamping itu beliau mengajarkan kepada kita untuk terus bergerak tidak statis dalam menghadapi dinamika kehidupan. Kesungguhan dalam beraktifitas harus dibarengi dengan permohonan  doa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karena itu merupakan kunci sukses seseorang. Manakalah kesungguhan, doa dan berbuat baik pada sesama telah kita tunaikan secara seimbang, niscaya kemenangan, keberhasilan sebagai akhir dari perjuangan akan kita peroleh.

Makanya tidaklah heran, beliau mendidik anak-anaknya dengan cinta dan kasih sayang, disiplin tinggi serta tanggungjawab. Semoga kita yang ditinggalkan mampu mengambil pelajaran dari sepak terjang Ustd.Abdurrahman Bin Zein Bahalwan, untuk selanjutnya kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.


Urutan no 5 ustadz Abdurrahim Qulailat (pakai jas). Belau juga sbg pencipta lagu mars Madrasah Maqoshid Al Islami.Lagu2 Madrasah tsb diajarkan juga ke Madrasah Al Irsyad sby oleh ustadz Abdurrahman bin Zein Bahalwan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar