Jumat, 09 Maret 2012

KUNJUNGAN KE SINGAPURA

Oleh : WASHIL ZEIN BAHALWAN


Washil Bahalwan
Changi Road, Singapura
(Delegasi PP Al Irsyad Al Islamiyyah)

Setelah mengikuti workshop di Batam, maka pada tanggal 9-11 Januari 2002 kami dan Bapak M.Nur Caniago, B.Ac. (Sekretaris Majelis Wakaf dan Yayasan Al Irsyad Al Islamiyyah Pusat) melakukan kunjungan ke Singapura dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan dan aktifitas dari masjid-masjid dan lembaga-lembaga Islam yang ada di Singapura. Kunjungan ini merupakan studi banding yaitu untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dan aktifitas yang telah dicapai. Masjid-masjid dan lembaga-lembaga Islam yang telah kami kunjungi adalah : Masjid Sulthon, Masjid Hj. Fatimah, Masjid Darul Aman, Muhammadiyyah, Lembaga Islam Darul Ihsan dan Mendaki (Majelis Pendidikan Anak-Anak Islam). Untuk mengetahui lebih jelas aktifitas dari masing-masing masjid dan Lembaga Islam diatas dapat kami simpulkan sebagai berikut :

1.      Masjid Sulthon

Lokasi : Masjid Sulton, Singapura

Lokasi : Auditorium Masjid Sulton, Singapura

Lokasi : Auditorium Masjid Sulton, Singapura

Pada umumnya Umat Islam yang berkunjung ke Singapura singgah di masjid yang menjadi masjid Negara, seperti Istiqlal di Indonesia. Tamu-tamu Negara Singapura banyak berkunjung ke masjid ini. Pemimpin Indonesia yang pernah berkunjung disini adalah Soeharto, B.J. Habibie dan Yusril Ihza Mahendra.
Masjid Sulthon ini juga merupakan masjid yang tertua  di Singapura, didirikan tahun 1842 oleh Raja Husain Syah Sultan Singapura. Masjid ini memiliki program-program pembinaan professional. Dana untuk pembinaan-pembinaan ini diperoleh dari infaq, shodaqoh dan persewaan auditorium.

2.      Masjid Hj. Fatimah
Adalah masjid tertua kedua di Singapura, didirikan tahun 1840. Kegiatan di masjid ini antara lain : Shalat lima waktu, majelis ta’lim, penerimaan dan pendistribusian zakat fitrah. Dana untuk operasional masjid ini diperoleh dari infaq dan shodaqoh. Daya tampung masjid ini mencapai 1000 orang.

3.      Masjid Darul Aman

\
Masjid Darul Aman

Masjid ini memiliki luaas tanah 3.627 m2 dan dapat menampung 3000 orang. Masjid ini dilengkapi gedung serba-guna, ruang kelas dan secretariat. Kegiatan di masjid ini antara lain : Bimbingan zakat fitrah dan zakat maal , manasik haji dan umroh yang dikelola oleh GSR, kursus-kursus keagamaan dengan sistem modul, Pusat menjawab Kemusykilan Agama, ceramah-ceramah tentang zakat harta dan pusat belajar ilmu Faraid (Hukum Waris).
Dana untuk operasional masjid ini diperoleh dari infaq, shodaqoh dan hasil usaha yang dikelola secara professional.

4.      Muhammadiyah
Selain memiliki masjid juga memilki gedung pendidikan yang berpusat di Jalan Selamat No.14 Singapura. Cabang Muhammadiyyah di Singapura ini berdiri tahun 1957 dengan program-program : Pendidikan dalam bentuk madrasah , sosial dan da’wah.
Di bidang pendidikan, fasilitas yang tersedia antara lain : Laboratorium computer dan ruang meeting. Bahasa pengantar yang digunakan adalah bahasa Inggris sebagaimana bahasa pengantar di sekolah negeri. Kegiatan da’wah dilaksanakan di masjid antara lain : Pengajian malam hari dan usaha unit haji .
Kegiatan sosial antara lain : Memiliki rumah-rumah untuk menangani anak-anak bermasalah dan rrumah-rumah yang membantu perawatan orang tua (panti jompo).
Dana untuk semua kegiatan operasional Muhammadiyyah diperoleh dari infaq , donatur dan dari Majelis Agama Islam Singapura.

5.      Darul Ihsan
Berdiri tahun 1904. Tujuan utamanya adalah membina anak-anak yatim agar hidup dan pendidikannya terayomi . Bagi yang masih tinggal bersama keluarga atau familinya adalah dibantu biaya pendidikannya. Adapun yang sudah tidak memiliki tempat tinggal, ditampung di asrama dan ditanggung seluruhnya baik biaya hidup maupun pendidikannya. Di asrama, siswa diberikan pendidikan agama. Darul Ihsan memisahkan laki-laki dan perempuan, sehingga gedung bagi laki-laki disebut Darul Ihsan Lil Banin, dan bagi perempuan disebut Darul Ihsan Lil Banat. Dana pengelolaan kegiatan ini diperoleh dari zakat, infaq, shodaqoh dan pemerintah. Pemerintah hanya membantu anak-anak yang tinggal di asrama.

6.      Mendaki
Mendaki adalah singkatan dari Majelis Pendidikan Anak-Anak Islam. Didirikan tahun 1982. Memiliki 40 program kerja dengan target memberikan dorongan dan meningkatkan pendidikan, ketrampilan dan ekonomi anak-anak melayu melalui pelatihan-pelatihan dan beasiswa dengan pengelolaan professional.
Dana untuk  pengelolaan diperoleh dari sumbangan pegawai negeri maupun swasta yang beragama Islam dengan memotong gaji mereka $2 (2 dolar Singapura) setiap bulannya. Juga diperoleh dari kemitraan dengan perusahaan-perusahaan melalui berbagai kegiatan penggalian dana dan penjualan saham yang  hasil deviden-nya dijadikan modal usaha.

7.      MUIS (Majelis Ugama Islam Singapura )
Sebenarnya kami juga bermaksud untuk berkunjung ke Majelis Ugama Islam Singapura (MUIS) dengan tujuan agar memperoleh informasi tentang pembinaan-pembinaan- pembinaan lembaga-lembaga Islam dan pengelolaan wakaf di Singapura. Namun karena mereka sibuk dan jadwal kami terbatas, maka keinginan tersebut belum dapat direalisir.
Guna melengkapi data ini, kami telah berusaha mencari alternatif jawabannya melalui beberapa pertanyaan tertulis yang kami titipkan kepada seseorang untuk disampaikan kepada pejabat MUIS. Kami berharap mendapatkan jawabannya segera melalui faximile.

Demikian laporan kunjungan kami selama 3 hari di Singapura. Kami banyak mendapat manfaat dan pengalaman. Kesan yang kami dapat adalah lembaga-lembaga Islam yang ada, terutama masjid-masjidnya dikelola secara professional, dengan target meningkatkan pemahaman ke-Islam-an umat, ukhuwah Islamiyah dan bantuan kepada mustahiq (orang-orang yang membutuhkan). Manfaat dari kunjungan ini adalah pengayaan wawasan , ilmu pengetahuan, motivasi dan contoh bagi pengembangan organisasi Islam dan masjid-masjid di Indonesia, khususnya Al Irsyad Al Islamiyyah.
*Dikutip dari: INFO Al Irsyad Al Islamiyyah edisi 42-tahun ke-5, Dzulhijjah 1422 H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar