Sebenarnya keberadaan pramuka
di lingkungan Al-Irsyad Surabaya telah berlangsung sejak lama, bahkan sejak
masih bernama Pandu. Dan salah satu tokoh yang tidak bisa kita lupakan adalah bapak
Abdul Kadir Banaimun. Karena beliaulah yang meletakkan dasar-dasar pendidikan
kepanduan di Al-Irsyad Surabaya. Barulah pada tanggal 14 Agustus 1961, seiring
dengan dibubarkannya kepanduan oleh Presiden Soekarno dan diganti dengan
Pramuka, maka Pramuka Al-Irsyad Surabaya secara resmi berdiri.
Kemudian pada tahun
1963 dibentuklah Korps Musik yang waktu itu bernama Genderang Suling Pramuka
Al-Irsyad Surabaya, yang menjadi cikal bakal keberadaan Drumband di Al-Irsyad
Surabaya. Seperti yang pernah penulis ketahui, bahwa saudaranya, Naufal Bahalwan atau biasa dipanggil Om Pak dalam lingkungan keluarga, juga aktif di
Pandu dan Drumband Al-Irsyad Surabaya. Pada saat itu Naufal Bahalwan bertugas
memegang Seruling Bambu yang menjadi identitas khusus dari Drumband Al-Irsyad
Surabaya.
Kemudian pada tahun 1965 ketika terjadi peristiwa G-30 S/PKI, maka praktis seluruh kegiatan Pramuka dan Drumband di Al-Irsyad Surabaya mengalami pemberhentian. Hal ini berlangsung sampai tahun 1969 ketika diadakannya PON VII di Surabaya, dimana Drumband Pramuka Al-Irsyad Surabaya kembali tampil untuk mengawal api dan bendera PON yang memasuki Surabaya.
Pada kesempatan lain,
pada saat berlangsungnya Muktamar Al-Irsyad ke-35 di Surabaya, tepatnya bulan
Desember 1990, Naufal Bahalwan ditunjuk menjadi panitia Muktamar. Karena
posisi beliau sebagai jurnalis di Harian “POS KOTA”, maka dalam kepanitiaan
Muktamar beliau ditunjuk sebagai koordinator liputan. Salah satu tugasnya
adalah mengoordinasi berbagai liputan baik untuk media cetak maupun media
elektronik. Sedangkan kala itu penulis menjadi panitia di bagian
kesekretariatan. Banyak pelajaran yang dapat penulis ambil, salah satunya
adalah bagaimana menyinergikan dan mengakomodasikan berbagai kegiatan dalam
Muktamar agar dapat berjalan dengan lancar.
Demikian sekilas
tampilan Drumband Al-Irsyad Surabaya, walaupun masih banyak kiprah Drumband
di berbagai kesempatan. Hal ini menunjukkan bahwasanya di era itu keberadaan
Drumband Al-Irsyad sangat membanggakan. Karena dari Drumband banyak pelajaran
kehidupan yang dapat diambil.
Semoga tulisan ini mampu menjadikan bahan renungan diantara kita, bahwa untuk sebuah kesuksesan perlu perjuangan, kedisiplinan dan masih banyak lagi nilai-nilai yang harus dipraktikkan dalam perjalanan kehidupan.
Ditulis oleh: Washil Bahalwan
ALBUM KENANGAN KONGRES / MUKTAMAR PANDU TAHUN 1955
Tidak ada komentar:
Posting Komentar