Hari demi hari dilalui dengan latihan dan latihan. Hampir setiap hari pembina, pelatih, dan para senior dapat dijumpai di markas Drumband yang biasa kita sebut TROPOKAL, ruang bersejarah bagi perjalanan Drumband Pramuka Al-Irsyad Surabaya. Namun, markas itu sekarang telah tiada. Hasil dari latihan secara serius dan disiplin membuat Drumband Pramuka Al-Irsyad Surabaya keluar menjadi juara umum saat mengikuti Kejurda Jatim tahun 1982 di Lapangan Bumimoro komplek AAL, Surabaya. Beberapa bulan kemudian, kami berhak mewakili Jawa Timur dalam Kejuaraan Nasional yang kebetulan juga diadakan di Surabaya, tepatnya di Gelora 10 Nopember, Tambaksari Surabaya.
Pada Kejuaraan Nasional 1982 ini, Drumband Pramuka Al-Irsyad belum mampu berbicara banyak, mengingat lawan memiliki keterampilan yang lebih baik dari kami. Namun, ada keyakinan dan semangat untuk mempersiapkan diri lebih baik lagi. Sehingga manakala kesempatan itu datang lagi, gelar juara dapat kita raih.
Tahun 1983, Fauzi Bin Mahfudz mengundurkan diri sebagai ketua Drumband Pramuka Al-Irsyad Surabaya karena diterima menjadi PNS di Departemen Pertanian dan ditempatkan di Banjarmasin. Agar roda Drumband tetap berjalan, maka tampuk pimpinan diserahkan kepada Ahmad Salim Basymeleh. Dan sejak saat itu, nama Drumband Pramuka Al-Irsyad Surabaya semakin menjadi perbincangan diantara Drumband lainnya, baik di tingkat Jatim maupun di tingkat Nasional.
Suasana latihan semakin hari kian bersemangat. Hal ini disebabkan karena ingin memberikan yang terbaik pada Al-Irsyad dan warganya yang dengan setia selalu mendukung kami, dengan hadir setiap kami berlatih di komplek perguruan Al-Irsyad Danakarya Surabaya. Pada tahun 1984, kami diundang oleh Universitas Parahyangan Bandung untuk tampil pada Kejuaraan Terbuka yang mereka adakan. Namun, karena peserta tidak memenuhi target, akhirnya kami malah diminta untuk ikut dalam kejuaraan tersebut, dan masih banyak lagi acara kejuaraan lainnya. Perlu diketahui, setiap acara kejuaraan selalu dihadiri penonton yang sangat banyak.
Dan sudah menjadi
tradisi kami, setiap berangkat ataupun pulang dari suatu acara selalu unjuk
kebolehan di sepanjang jalan KHM. Mansyur menuju markas Drumband Al-Irsyad
Danakarya, Surabaya. Ketika tau kami mau lewat, banyak warga sekitar bergegas
lari dan berebut mencari tempat terdepan agar dapat melihat dari dekat Tim
Drumband Al-Irsyad. Walaupun, mereka harus rela berdesak-desakan di cuaca
yang panas. Warga yang mengelu-elukan kami membuat kamipun lebih bersemangat
berlatih untuk memberikan yang terbaik.
Demikian prestasi Gudep 77 dan Drumband Pramuka Al Irsyad Surabaya. Semoga tulisan ini bisa menjadi inspirasi bagi pembaca dan para generasi muda.
*Dikutip dari Buku Kenangan Malam Reuni Akbar Alumni Gudep 77 & DB. Pramuka Al Irsyad Surabaya Periode 1972 – 1990.
Ditulis oleh : Washil Bahalwan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar