Rabu, 04 Maret 2020

YAMAS SURABAYA GELAR KHITANAN MASSAL, 3 TIPS AGAR ADIK-ADIK TIDAK TAKUT SUNAT


Sumber : surabaya.tribunnews.com (18 Januari 2019)

Oleh : Aiman Bahalwan

SUNAT itu sakit gak sih? Seberapa sakitnya? Ternyata sunat itu nggak sakit lho! Itulah yang disampaikan peserta Khitanan Massal di Rumah Qur’an Darul Irsyad Surabaya, Minggu (16/12/2018).

Dengan tujuan mencetak generasi Islam yang bermanfaat melalui khitanan massal, Yayasan Majlis Amal Sholeh (Yamas) Surabaya bekerja sama dengan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perhimpunan Al Irsyad Jawa Timur dan Rumah Qur’an Darul Irsyad.

Ada tips dan trik yang dilakukan oleh panitia untuk membuat 58 peserta yang hadir tidak takut.

Pertama, mengajak para peserta untuk berkeliling jalan KH Mas Mansur dengan becak yang telah disiapkan.

Kedua, selain berkeliling, para peserta juga dihibur oleh pembawa acara yang memotivasi peserta bahwa sunat tidaklah sakit. “Siapa di sini yang berani sunat? Sunat itu gak sakit kok, cuma sebentar sakitnya, kayak digigit semut. Nanti yang berani sunat akan dapat hadiah,” ujarnya.

Melihat peserta masih tampak cemas, pembawa acara memakai cara lain. Mengurangi rasa tegang para peserta, pembawa acara bertanya apa yang dirasakan Ibrahim, salah satu peserta yang telah disunat.

“Rasanya gimana, Him, setelah disunat? Sakit atau tidak?” tanya pembawa acara.
“Lumayan, tetapi cuma sebentar”, jawab Ibrahim.

Ketiga, panitia telah menyiapkan berbagai bingkisan kepada peserta yang berani disunat. Anas Bayasud, Pengurus Yamas Surabaya menyampaikan, khitanan massal diharapkan dapat memudahkan masyarakat untuk berkhitan agar lebih saleh dan sehat.

“Harapan kami, acara ini dapat memudahkan kaum dhuafa untuk mengkhitan anaknya, tanpa dipungut biaya. Mereka juga mendapatkan bingkisan-bingkisan yang sudah kami siapkan,” ujar Anas.

Washil Bahalwan, Ketua Yamas Surabaya menambahkan, khitanan massal bertujuan mengisi waktu liburan sekolah dan mengajak anak laki-laki muslim menjalankan kewajibannya. Ia berharap anak-anak menjadi manusia yang bertaqwa kepada Allah, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain,” tuturnya.

Acara itu juga dihadiri Camat Semampir, Danramil dan perwakilan Kapolsek Semampir, Dakwah Bil Hal, Najib Syuaib (Pimpinan Al Akhbar Surabaya), serta Helmi Gana’ (Anggota Majelis Istisyariah Perhimpunan Al Irsyad Jawa Timur).

*Penulis : Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Airlangga.

*Tulisan ini juga dimuat di surabaya.tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar