Selasa, 26 November 2019

DUA GURU SENIOR DI AL IRSYAD

Oleh : Washil Bahalwan


Mengenang Ustadz Ahmad Bahalwan dan Ustadz Abdurrahman Bahalwan Rahimahullahu Ta'ala.




Kiri : Ustadz Ahmad  Bahalwan (Baju Batik). Beliau guru senior di madrasah Al Irsyad Banyuwangi.


Kanan : Ustadz Abdurrahman Bahalwan (pakai jas). Beliau adalah guru senior madrasah Al Irayad Surabaya.
Foto : Di surabaya pd tgl 4 Agustus 1985




Madrasah Al Irsyad Surabaya Tempo Dulu. Disinilah Ustadz Abdurrahman Bahalwan mengajar sebagai Guru Bahasa Arab.



Guru dan Murid Al Irsyad Banyuwangi Tahun 1942 Ustad Ahmad Bahalwan (belakang pakai peci abu-abu). Ustadz Ahmad Bahalwan guru Bahasa Arab di Al Irsyad Banyuwangi.


Murid Al Irsyad Banyuwangi Tahun 1942  Ustad Ahmad Bahalwan (paling kiri pakai jas putih). Ustadz Ahmad Bahalwan guru bahasa Arab di Al Irsyad Banyuwangi.



Ustadz Ahmad Bahalwan di ruang kerja kantor Departemen Agama, Depok - Jakarta tahun 1953. Sebelum tahun 1950, beliau berhenti mengajar di Madrasah Al Irsyad Banyuwangi.



Kenangan kami terhadap ustadz Ahmad Bahalwan sangat banyak dan mengesankan serta banyak pelajaran yang dapat diambil dari sepak terjang beliau. Kenangan tersebut adalah suatu ketika, saat kami pergi ke Banyuwangi tahun 1993 dan bertemu dengan jama’ah di sana (Banyuwangi). Mereka bertanya kepada kami (karena marganya sama Bahalwan). Apakah antum ada hubungan keluarga dengan ustadz Ahmad Bahalwan ? Maka saya jawab, ada hubungan, yaitu sebagai saudara misan. Mereka terkesan dengan sikap tawadhu’ dan rendah hati serta sangat menghargai murid-muridnya. Sehingga murid-muridnya senang dan selalu ingat apa nasihat yang pernah disampaikan oleh ustadz Ahmad Bahalwan.


Dan ketika kami pergi ke Singaraja-Bali tahun 1994 dan bertemu dengan jama’ah di sana (Singaraja). Mereka bertanya dengan pertanyaan yang sama dan kami jawab. Ya,saya saudara misan. Ternyata banyak murid-murid ustadz Ahmad Bahalwan yang di Banyuwangi pindah ke Singaraja-Bali. Murid muridnya sangat terkesan dengan kepribadian ustadz Ahmad yang enak diajak tukar pikiran dan wawasan ke-Islamannya sangat luas.


Dan berikut ini adalah kenangan kami pada ustadz Abdurrahman Bahalwan. Beliau merupakan orang yang cerdas dan kutu buku. Teori pendidikannya diperoleh melalui otodidak dan belajar dari pristiwa ke peristiwa. Beliau beranggapan bahwa pengalaman, situasi dan kondisi merupakan guru dan pelajaran yang sangat berharga. Maka tidaklah heran, kiprah ustadz Abdurrahman Bahalwan di madrasah Al-Irsyad Surabaya tidak dapat diragukan lagi. Seperti yang juga ditulis oleh anaknya (Aziez Bahalwan) dalam biografinya yang berjudul “Doa, Cinta dan Harapan, Melodi Perjalanan Abdul Aziez Bahalwan”. Aziez mengatakan bahwa, abaku orangnya dalam mendidik tidak langsung memberi tahu tentang suatu konsep. Akan tetapi anaknya disuruh mencari sendiri. Aba hanya memberi poin-poin kunci untuk dicari dan dikembangkan sendiri.   


Disamping itu ustadz Abdurrahman Bahalwan, juga sangat peduli terhadap pendidikan anak-anaknya. Menurut beliau, pendidikan merupakan hal utama dan pertama yang harus dipersiapkan dengan matang dalam keluarga. Karena menurut beliau apabila anda ingin sukses dalam hidup, maka anda harus berilmu. Dan untuk mendapatkan ilmu harus diperoleh melalui pendidikan. Kebanyakan murid-murid ustadz Abdurrahman Bahalwan senang dikarenakan dalam mengajar, beliau lebih memberi ruang kepada murid-muridnya untuk mengembangkan kemerdekaan berpikir. Sehingga murid-muridnya merasa lebih tertantang untuk terus berusaha semaksimal mungkin untuk mencari, menemukan, mengidentifikasi dan memecahkan persoalan yang sedang dibahas/dihadapi. 


Dari komentar para murid dan sahabat beliau, dapat kami tambahkan, ternyata ustdz Ahmad Bahalwan dan ustadz Abdurrahman Bahalwan, bukan hanya sekedar guru biasa, tetapi guru yang dapat dijadikan panutan oleh murid-muridnya. Dan bahkan untuk ustadz Abdurrahman Bahalwan sangat menguasai sastra Arab dengan baik. Sehingga beliau dipercaya mengajar di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya.


Demikian kenangan ustadz Ahmad Bahalwan dan ustadz Abdurrahman Bahalwan sebagai guru senior madrasah Al Irsyad Surabaya dan Banyuwangi. Kami berdoa, agar apa yang telah beliau berdua lakukan untuk Al-Irsyad menjadi bagian dari amal jariyah berupa ilmu yang bermanfaat  dan semoga Allah SWT menerima amal ibadahnya. Aamiin.



Salah satu sumber tulisan dari buku : Doa, cinta dan Harapan. Melodi perjalanan Abdul Aziez Bahalwan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar