Oleh : Washil Bahalwan
· Riwayat Penulis :
1. Sejak usia 9 tahun (1974) sudah aktif di berbagai kegiatan di Al Irsyad Surabaya antara lain : aktif di perpustakaan, pendukung setia Bola Voli dan Drum Band Pramuka Al Irsyad Surabaya sejak tahun 1974-1980.
2. Anggota Gudep 77 Pramuka Al Irsyad Surabaya Juli 1981.
3. Anggota Drum Band Pramuka Al Irsyad Surabaya dalam Kejurnas di Senayan Jakarta pada bulan Juni 1986 (Juara 1 Tingkat Nasional).
4. Peserta Parade Senja Drum Band Pramuka Al Irsyad Surabaya di Istana Negara Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1986.
5. Delegasi Pemuda & Pelajar PC Al Irsyad Surabaya dalam acara Basic Training dengan tema Manajemen Spiritual Keorganisasian antar Mahasiswa dan Ormas Se-Surabaya di Masjid Al Falah Surabaya (Juli 1987).
6. Wakil Bendahara PC Al Irsyad Surabaya Periode 1988-1992.
7. Panitia Muktamar Al Irsyad ke 35 di Surabaya Desember 1990.
8. Sekretaris Lajnah Sosial dan Ekonomi PC Al Irsyad Surabaya Periode 1992-2000 (2 Periode).
9. Ketua Lajnah Sosial dan Ekonomi PC Al Irsyad Surabaya Periode 2000-2004
10. Wakil Ketua Mursyid Sosial dan Ekonomi PW Al Irsyad Jawa Timur Periode 2004-2006.
11. Penanggungjawab Majalah Info Al Irsyad Surabaya Tahun 2000-2006.
12. Delegasi Pimpinan Pusat Al Irsyad dalam Workshop Internasional Yayasan dan Wakaf di Batam Januari 2002.
13. Peserta Studi Banding Yayasan dan Wakaf ke Singapura oleh Departemen Agama RI Januari 2002.
14. Tahun 2006 berhenti sebagai Penanggungjawab Majalah Info Al Irsyad Surabaya.
15. Mulai 10 Agustus 2007 bergabung dengan Yayasan Beasiswa Al Ihsan Surabaya sebagai Sekretaris sampai sekarang.
16. Tanggal 17 November 2007 bergabung dengan L-Mas (Lembaga Majelis Amal Sholeh) sebagai Sekretaris sampai Desember 2018 dan pada tanggal 01 Januari 2019 menjadi Ketua Lazis YAMAS (Yayasan Majelis Amal Sholeh) kota Surabaya sampai sekarang.
17. Tanggal 19 April 2011 aktif di Yayasan Masjid Baiturrohim Buduran, Sidoarjo sebagai Dewan Pengawas sampai tanggal 22 Oktober 2023.
18. Mulai Agustus 2017 bergabung dengan Yayasan Al-Akhbar Ar-Refahiyah Surabaya sebagai Tim Redaksi Majalah Al-Akhbar Ar-Refahiyah juga sebagai penulis sampai 01 Desember 2019.
19. Sebagai Author (Penulis) di suaramuslim.net sejak 19 April 2018 sampai sekarang.
- Tim Redaksi Majalah Silaturahim Lazis Yamas dan juga sebagai penulis sejak 1 Mei 2018 sampai sekarang.
Syaikh Ahmad Surkati
Pergerakan Islam di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari organisasi yang didirikan oleh Asy-Syaikh Al-Imam Al-Ustadz Ahmad Bin Muhammad As-Surkati Al-Anshori Rahimahullah yang selanjutnya diberi nama Al-Irsyad, tepatnya pada tanggal 6 September 1914 di Jakarta. Organisasi ini sejak awal telah berkhidmad pada bidang pendidikan,
da'wah dan sosial ekonomi. Adapun tujuan organisasi ini adalah : Menyebarluaskan tauhid,
memberantas syirik, menghidupkan sunnah Nabi Muhammad SAW,
memberantas bid’ah, tahayyul, khurafat melalui sarana sekolah, masjid,
tulisan, ceramah,
fatwah. Materi pendidikan yang diutamakan adalah tauhid,
fiqih dan tarikh Islam.
PENANGGUNG JAWAB TIM KHUSUS : WASHIL BAHALWAN
KETUA TIM KHUSUS : HELMI GANA'
PENANGGUNG JAWAB INFO AL IRSYAD : WASHIL BAHALWAN
KETUA REDAKSI INFO AL IRSYAD : HELMI GANA'
Berikut
ini sengaja penulis merangkum sebagian berita menarik dan
kegiatan yang telah dilakukan oleh lajnah-lajnah dengan harapan menjadi pencerah bagi Irsyadiyyin khususnya maupun simpatisan pada umumnya untuk selanjutnya dijadikan khazanah pembelajaran ke depan.
Sekolah Al Irsyad Surabaya Tahun 1935
Haflatul
Ied
Sambutan
Ketua PC AL Irsyad Al Islamiyyah Surabaya, Bapak Geys Alkhotib dalam acara
Haflatul Ied 1422 H
Haflatul
Ied adalah ajang reuni dan forum silaturrahim warga besar Al Irsyad Al
Islamiyyah Surabaya yang selalu dilaksanakan sejak puluhan tahun lalu tepat 1
Syawwal malam, namun pastinya tidak ada yang tahu karena memang Al Irsyad Al
Islamiyyah miskin dokumentasi, sebuah otokritik yang harus dipikirkan walaupun
sudah terlambat.
Haflatul
Ied menggambarkan kepedulian besar warga besar Al Irsyad akan kiprah
organisasinya, karena hampir semua kursi yang disediakan Lajnah Pemuda dan
Pelajar sebagai panitia pelaksana penuh terisi. Namun dalam program kerja
rutinitasnya, sedikit sekali warga Al Irsyad Al Islamiyyah yang menaruh
kepedulian sebesar kepeduliannya terhadap acara ini. Atau mungkin juga
kepengurusan periode ini perlu mengevaluasi program kerjanya, mungkin saja
kurang tepat sasaran sehingga potensi SDM anggotanya terabaikan.
Format
acara relatif sama. Namun panitia kurang respon, karena menurut
karakteristiknya sebagian besar hadirin tidak sependapat ceramah agama
ditampilkan di forum ini. Dalam sambutannya, Geys Alkhotib selaku Ketua PC Al
Irsyad Al Islamiyyah Surabaya menguraikan beberapa hal :
1. Berdoa semoga semua amal ibadah di bulan
Ramadhan diterima Allah SWT dan kita digolongkan sebagai hamba yang muttaqin.
2. Bahwa PC sesuai amanat AD/ART organisasi
telah berusaha semaksimal mungkin menjalankan amanat tersebut. Diantaranya :
a. Memajukan pendidikan baik agama maupun
umum sesuai tuntutan zaman, mulai jenjang Playgroup, TK, SD, SMP, SMA, Ma’had
dengan kualitas yang semakin meningkat. Juga kursus bahasa Arab, komputer, bela
diri, dan basket.
b. Melaksanakan da’wah Islamiyyah secara
benar, lurus dan bersih dari segala bentuk syirik, bid’ah, khurafat. Dalam
kenyataannya, Al Irsyad saat ini kekurangan dai, muballigh, ulama yang
benar-benar handal. Satu diantara sebabnya adalah kurangnya minat para orang
tua untuk menyekolahkan anaknya di bidang agama (pondok pesantren dan Ma’had).
Al Irsyad telah memiliki pondok pesantren dan Ma’had, yaitu Ma’had Al Irsyad
Surabaya, Pondok Pesantren Al Irsyad Bondowoso dan Tengaran (Salatiga), Ma’had
Tahfidz Qur’an Lil Banat di Pekalongan dan Bogor. Tanpa dukungan warga besar Al
Irsyad, tujuan da’wah yang dicanangkan pendiri Al Irsyad akan hilang (sirna)
ditelan zaman.
c. Peduli kepada sesama muslim baik dalam
bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan, utamanya kepada kaum dhuafa’. Hal ini
membutuhkan dukungan moril dan materiil dari segenap warga.
Sambutan
diakhiri dengan permohonan maaf, permintaan dukungan dan ucapan Taqobbalalloohu minnaa wa minkum, minal
‘aidzin wal faizin kullu ‘aamin wa antuk bikhoir.
· Dikutip dari Info Al Irsyad edisi 40,
Syawwal 1422 H.
Lapangan Perguruan Al Irsyad Surabaya
Persiapan acara Haflatul 'Ied 1 Syawwal 1437 H/ 6 Juli 2016
Ini merupakan rutinitas kegiatan tahunan
Sambutan Ketua Pimpinan Cabang
Al Irsyad Al Islamiyyah Surabaya
Bismillahirrohmanirrahim
Assalaamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh
Puji syukur kehadirat Allah Azza Wa Jalla, yang memberikan nikmat iman dan Islam kepada kita. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan kita sebagai penerusnya hingga akhir zaman. Alhamdulillah, tak terasa Pimpinan Cabang Al Irsyad Al Islamiyyah Surabaya (PC) telah memasuki tahun 2004 yang merupakan tahun akhir kepengurusannya. Insya Allah pada tanggal 6 Juni 2004 nanti PC akan mengadakan Musyawarah Cabang (Mucab) untuk mempertanggung-jawabkan seluruh kebijakan, kegiatan dan keuangan PC kepada anggota Al Irsyad Al Islamiyyah Surabaya. Sesuai AD/ART Al Irsyad Al Islamiyyah pasal 24 tentang Mucab yang berisi sebagai berikut : Mucab diadakan 4 (empat) tahun sekali dan dipimpin oleh PC atau mandataris yang ditunjuk oleh Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah (PP) sesuai pasal 1 ayat 4 huruf h ART. Adapun peserta Mucab terdiri dari :
1. Peserta penuh meliputi :
a. Anggota biasa yang telah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA).
b. Anggota biasa yang belum memiliki KTA tetapi telah terdaftar dan disahkan oleh PP.
2. Peserta peninjau yang diundang oleh PC.
3. Pimpinan Wilayah (PW) dan/ atau PP.
Dalam Mucab akan dibahas dan diputuskan tentang :
a. Laporan pertanggungjawaban PC tentang kebijakan dan kegiatan yang dilaksanakan selama masa baktinya berikut laporan keuangan.
b. Penyusunan dan pengesahan program kerja cabang untuk 4 (empat) tahun mendatang, sesuai aspirasi dan amanat anggota yang tidak menyimpang dari Anggaran Rumah Tangga (ART) dan amar (keputusan) mu'tamar.
c. Pemilihan Ketua PC dan formatur yang bertugas menyusun PC baru masa bakti 4 (empat) tahun ke depan dan diusulkan kepada PP untuk memperoleh pengesahan.
d.Masalah-masalah lain yang telah ditetapkan dalam agenda Mucab PC mengajak dan menghimbau kepada
seluruh anggota dan warga Al Irsyad Al Islamiyyah Surabaya untuk ikut serta mensukseskan Mucab yang
akan diadakan pada tanggal 6 Juni
2004. Hal ini merupakan kewajiban PC untuk mempertanggung-
jawabkan semua kebijakan, kegiatan dan keuangan organisasi kepada anggota/peserta Mucab.
jawabkan semua kebijakan, kegiatan dan keuangan organisasi kepada anggota/peserta Mucab.
Oleh karenanya, kami mengharap semua anggota peduli pada acara Mucab tersebut, karena di tangan andalah keberadaan Al Irsyad Al Islamiyyah di masa depan. Hadirilah Mucab dengan hati yang tulus ikhlas, dan gunakan hak suara dan hak pilih anda dengan sebaik-baiknya sehingga anda pun ikut menentukan akan diarahkan kemana Al Irsyad Al Islamiyyah Surabaya ini selanjutnya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan pada kami dalam menjalankan roda organisasi selama 4 (empat) tahun ini. Semua itu karena keterbatasan kami. Adapun kewajiban dan tanggung jawab yang dipikulkan ke pundak kami cukup besar, namun kami sudah berusaha semaksimal mungkin dalam menjalankan amanat besar tersebut. Kami tidak ingin pujian dan sanjungan tetapi hanya ridho Allah yang kami harapkan. Mohon maaf atas segala kekurangan dan keterbatasan kami. Hanya anda-lah yang dapat menilainya, bukan kami. Hanya kepada Allah kami berserah diri.
Izinkan kami mengajak dan menghimbau kepada anda semua para Irsyadiyyin agar dengan hati yang ikhlas tanpa rasa benci untuk menghadiri Mucab sekaligus anda semua juga dapat memberikan yang terbaik
bagi Al Irsyad di masa depan. Semoga Mucab nantinya dapat berjalan lancar, bersih dan sukses sehingga dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang benar-benar berkualitas. Selamat bermusyawarah, semoga sukses.
Wassalaamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.
Ketua
Geys M. Alkhotib
Keterangan : Bapak Geys Alkhotib menjabat sebagai ketua PC Al Irsyad Surabaya Periode 2000-2004
Washil Bahalwan - Ketua Panitia Mucab PC Al-Irsyad
STRUKTUR
KEPENGURUSAN PC AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH SURABAYA
PERIODE
2000-2004
KETUA UMUM : GEYS M. ALKHOTIB
WAKIL KETUA UMUM : ABDILLAH SALIM BAHANAN
SEKRETARIS : LUTFI BAADILLAH
BENDAHARA : YASIR BASYREWAN
KETUA I : LAJNAH PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
ISMAIL BASYMELEH
KETUA II : LAJNAH DAKWAH
ELYASA BAHALWAN
KETUA III : LAJNAH SOSIAL DAN EKONOMI
WASHIL BAHALWAN
KETUA IV : LAJNAH PEMUDA DAN PELAJAR
FAHMI BAKTIR
KETUA V : LAJNAH WANITA DAN PUTRI
CHOIRIYAH ALKATIRI
Pimpinan Sidang Paripurna Mucab PC Al-Irsyad
LAPORAN KEUANGAN
PIMPINAN CABANG AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH SURABAYA
MASA BAKTI 2000-2004
Penerimaan :
1. Saldo awal Rp. 429.500,-
2. Iuran anggota Rp.12.931.450,-
3. Infaq Idul Fitri dan Idul Adha Rp.21.775.550,-
4. Lain-lain Rp. 676.425,- +
Jumlah Rp.35.813.012,-
Pengeluaran :
1. Honor karyawan dan buruh Rp. 9.744.400,-
2. Keperluan kantor secretariat Rp. 4.872.700,-
3. Subsidi Lajnah Rp.12.133.750,-
4. Lain-lain Rp. 3.302,-+
Jumlah Rp.26.754.152,-
Saldo Rp. 9.058.860,-
Pimpinan Wilayah Al-Irsyad Jawa Timur.
Dari Kanan ke Kiri : Cholid Aboud Bawazir, Helmi Gana', dan Umar Jubair.
Surabaya, 06 Juni 2004 Acara Mucab PC Al Irsyad Surabaya.
Dari Kanan ke Kiri : Cholid Aboud Bawazir, Helmi Gana', dan Umar Jubair.
Surabaya, 06 Juni 2004 Acara Mucab PC Al Irsyad Surabaya.
LAPORAN KEUANGAN BULETIN INFO AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH
PERIODE 2000-2004
Penerimaan Rp.190.451.180,-
Pengeluaran (cetak bulletin & operasional edisi 21-68) Rp.183.473.100,- -
Saldo Rp. 6.978.080,-
LAPORAN KEUANGAN LAJNAH SOSIAL & EKONOMI
MASA BAKTI 2000-2004
Penerimaan :
1. Zakat maal Rp. 344.234.500,-
2. Infaq – sodaqoh Rp. 718.821.240,- +
Total penerimaan Rp. 1.063.055.740,-
Pengeluaran :
1. Administrasi sekretariat Rp. 2.000.000,-
2. Program rutin :
2.1. Panitia zakat fitrah Rp. 4.000.000,-
2.2. Panitia Idul Qurban Rp. 14.000.000,-
2.3. Khitanan massal (4x100 anak @ 150.000,- Rp. 60.000.000,-
2.4. Peduli anak sekolah (SPP), 1121 anak Rp. 344.234.500,-
2.5. Bulan sabit merah, 265 pasien Rp. 365.843.140,-
2.6. Program mencetak da’i, 73 santri di Ponpes Rp. 167.890.000,-
Tengaran & Pekalongan
3. Program insidentil :
3.1. Bimbingan panitia zakat & Idul Qurban Rp. 2.256.000,-
3.2. Pelatihan penanggulangan kebakaran Rp. 5.688.250,-
4. Bantuan Maluku – Ambon Rp. 5.350.000,-
5. Bantuan pengungsi Timor-Timur Rp. 1.850.000,-
6. Bantuan gempa bumi Bengkulu Rp. 39.112.200,-
7. Bantuan Poso & Palu (obat-obatan) Rp. 11.069.450,-
8. Bantuan korban banjir Bondowoso & Situbondo Rp.10.000.000,-
9. Solidaritas muslim Afghanistan Rp. 29.762.200,-+
Jumlah Rp.1.063.055.740,-
Saldo Rp. 0,-
*
Laporan pertanggungjawaban Pimpinan Cabang Al Irsyad Al Islamiyyah
Surabaya ini sudah disampaikan dalam Musyawarah Cabang pada tanggal 6
Juni 2004 dihadapan para anggota PC Al Irsyad Surabaya di gedung Al
Irsyad Jl. Danakarya 46, Surabaya.
WORKSHOP INTERNASIONAL YAYASAN DAN WAKAF DI BATAM
Pimpinan Puasat Al Irsyad Al Islamiyyah telah memenuhi
undangan dari The International Institute of Islamic Thought (IIIT) untuk
mengikuti Workshop (Lokakarya) Internasional Wakaf yang berlangsung pada
tanggal 7-8 Januari 2002 di Wisma Haji Pulau Batam. Utusan dari Al Irsyad Al
Islamiyyah Pusat adalah Bapak M. Nur Chaniago, B. Ac. (Sekretaris Majelis Wakaf
dan Yayasan) dan Washil Bahalwan selaku Ketua Lajnah Sosial & Ekonomi
Pimpinan Cabang Al Irsyad Al Islamiyyah Surabaya. Workshop ini terlaksana atas
kerjasama IIIT dengan Departemen Agama Republik Indonesia (Depag RI) bertujuan
untuk memperoleh sistem manajemen wakaf produktif sebagai bahan referensi dalam
penanganan wakaf di masa depan. Sehingga wakaf dapat berperan aktif dalam
pemberdayaan ekonomi umat.
Workshop dibuka oleh Menteri Agama RI, Prof. DR. Said
Agil Al-Munawwar. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa wakaf adalah
bentuk kesadaran dan kepedulian sosial Umat Islam yang dapat menurunkan tingkat
kemiskinan. Wakaf berasal dari infaq Umat Islam atas sebagian hartanya. Bila
kesadaran ini tumbuh maka dengan jumlah Umat Islam yang sangat besar akan
terkumpul dana yang relatif besar pula. Beliau juga menegaskan bahwa telah
banyak masukan dalam pengelolaan wakaf ini. Semua itu telah digodok dalam Lokakarya
Pengembangan Wakaf yang diadakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada
tanggal 6-8 September 20001 di Cisarua-Bogor. Dengan banyaknya masukan
pemikiran dan perlunya menggali serta mengembangkan potensi masyarakat, maka
melalui workshop ini berbagai pengalaman itu dapat dibagi.
Dari kiri ke kanan : Washil Bahalwan, M. Nur Chaniago, B. Ac.
(Delegasi PP Al Irsyad Al Islamiyyah)
Dari kiri ke kanan : M. Nur Chaniago, B. Ac dan Washil Bahalwan
(Delegasi PP Al Irsyad Al Islamiyyah)
Peserta Workshop
Workshop ini berjalan lancar dan melahirkan
keputusan-keputusan yang dapat mendorong pengorganisasian wakaf secara cepat
dan berdaya-guna, yang dalam jangka panjang lebih menuntut profesionalisme agar
pelaksanaan wakaf di Indonesia segera terwujud sehingga mampu mengentaskan
kemiskinan dan membina ekonomi umat.
KUNJUNGAN KE SINGAPURA
STUDI BANDING YAYASAN DAN WAKAF
OLEH DEPARTEMEN AGAMA RI
9-11 JANUARI 2002
Setelah
mengikuti
workshop di Batam, maka pada tanggal 9-11 Januari 2002 penulis dan
peserta workshop melakukan kunjungan ke Singapura dengan tujuan untuk
mengetahui
perkembangan dan aktifitas dari masjid-masjid dan lembaga-lembaga Islam
yang
ada di Singapura. Kunjungan ini merupakan studi banding yaitu untuk
mengetahui
sejauh mana perkembangan dan aktifitas yang telah dicapai. Masjid-masjid
dan
lembaga-lembaga Islam yang telah kami kunjungi adalah : Masjid Sulthon,
Masjid
Hj. Fatimah, Masjid Darul Aman, Muhammadiyyah, Lembaga Islam Darul Ihsan
dan
Mendaki (Majelis Pendidikan Anak-Anak Islam).
Washil Bahalwan
(Delegasi PP Al Irsyad Al Islamiyyah)
Changi Road, Singapura
Lokasi : Masjid Sulton, Singapura
Peserta Studi Banding
Lokasi : Auditorium Masjid Sulton, Singapura
Peserta Studi Banding
Lokasi : Auditorium Masjid Sulton, Singapura
Dari kiri ke kanan : Washil Bahalwan dan M. Nur Chaniago, B. Ac
Lokasi : Masjid Darul Aman, Singapura
Kesan yang
kami dapat adalah lembaga-lembaga Islam yang ada, terutama masjid-masjidnya
dikelola secara professional, dengan target meningkatkan pemahaman ke-Islam-an
umat, ukhuwah Islamiyah dan bantuan kepada mustahiq (orang-orang yang
membutuhkan). Manfaat dari kunjungan ini adalah pengayaan wawasan, ilmu
pengetahuan, motivasi dan contoh bagi pengembangan organisasi Islam dan
masjid-masjid di Indonesia, khususnya Al Irsyad Al Islamiyyah.
Adapun berita menarik dan kegiatan lainnya adalah :
Imam Masjidilharam Makkah berkunjung ke Indonesia
Kunjungan Syaikh DR.Su'ud bin Ibrahim
Asy-Syuraim ke Indonesia jelas mempunyai makna besar dan khusus bagi negeri
yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Dalam hal ini, pemerintah Indonesia
agaknya cukup arif telah berkenan mengundang Imam dan Khotib Masjidilharam itu.
Karena di negerinya, kedudukan DR.Syuraim memiliki peringkat khusus dalam
protokoler eksekutif Kerajaan Saudi Arabia. Ia lebih dekat kepada raja, dan
menempati bidang jabatan khusus yang setingkat menteri.
Karena itu, setelah bersilaturrahim dengan
Wakil Presiden, DR. Hamzah Haz, kami sungguh merasa mendapat kehormatan
mendapat kunjungan beliau disini, ungkap Ketua Umum Pimpinan Pusat Al Irsyad Al
Islamiyyah, Ir. Farouk Zein Badjabir usai menerima tamunya dari Saudi Arabia di
gedung Al Irsyad Jalan Kramat Raya 25 jakarta Pusat, 2 Januari 2003 lalu.
Beliau didampingi sejumlah pejabat Kedutaan Arab Saudi di Indonesia dan
pejabat-pejabat Departemen Agama.
Farouk menyampaikan rasa terima kasihnya
kepada menteri agung Arab Saudi yang telah mengagendakan kunjungan Imam Besar
Masjid paling terkenal di dunia itu ke markas Al Irsyad, salah satu ormas Islam
besar di Indonesia yang berdiri 88 tahun silam. Juga menyatakan terima kasihnya
kepada Pemerintah RI cq. Menteri Agama yang telah mengagendakan kunjungan
pejabat penting Arab Saudi tersebut ke kantor pusat kegiatan Perhimpunan yang
dipimpinnya.
Farouk juga berharap kunjungan tamu Arab
Saudi itu akan lebih mempererat Ukhuwah Islamiyah dan kerjasama antara kedua
negara dan bangsa yang mayoritas berpenduduk muslim ini di berbagai bidang
kehidupan. Syaikh Syuraim ingin melihat dan mendengar langsung bagaimana
hubungan ulama dan umara (pemerintah) dalam menyikapi masalah-masalah yang
berkaitan dengan Islam dan Umat Islam di Indonesia, yang saat ini terus
dikambing-hitamkan oleh isu terorisme, menyusul peledakan bom di Kuta-Bali.
Kunjungan itu, DR. Syuraim sangat
menaruh perhatian pada bidang pendidikan agama dan da'wah Islam. Menurut
Farouk, terhadap Al Irsyad sebagai ormas Islam yang telah dikenal Syuraim, Ia
mengaku sudah sejak lama ingin mendengar dan melihat langsung kegiatan dan
kinerja Al Irsyad.
Namun waktu kunjungan Syaikh Syuraim
memang terbatas. Tamu dari Arab Saudi itu sebetulnya sangat berminat meninjau
kegiatan da'wah yang dilakukan Al Irsyad di daerah-daerah. Meski begitu,
menurut Farouk, DR. Syuraim dengan perhatian yang simpatik masih berkesempatan
menyaksikan tayangan rekaman film pendidikan, da'wah dan sosial di sejumlah
cabang Al Irsyad. Alhamdulillah, beliau penuh atensi selama penayangan VCD itu,
jelas Farouk. Selanjutnya VCD tersebut diserahkan oleh Farouk kepada tamu yang
murah senyum itu.
Dalam suasana ramah-tamah yang akrab siang
itu, Imam Masjidilharam dan rombongan bersantap siang bersama segenap pengurus
Pimpinan Pusat Al Irsyad dan tokoh-tokoh Al Irsyad diantaranya Abdullah
Bawahab, Faris Nahdi, Mohammad Bawazeer, Sholah Albakri, Ahmad Attamimi, dan
lainnya.
Selama kunjungan dan ramah-tamah di gedung
Al Irsyad, DR. Syuraim menunjukkan perhatiannya yang besar terhadap masalah
pendidikan dan kesejahteraan umat sebagai refleksi dari kegiatan da'wah di
negeri ini. Kemudian beliau berkunjung ke berbagai daerah di Indonesia seperti Medan,
Sumatera Utara, Yogyakarta, Surabaya, dan NTB. Mudah-mudahan kunjungan singkat
beliau akan menjadi bahan masukan bagi negerinya.
Selanjutnya
pada hari Jum'at, tanggal 10 Januari 2003 pukul 18.00-19.00 WIB Syaikh Syuraim
berkunjung ke Al Irsyad Surabaya untuk memberikan ceramah tabligh akbar yang
diselenggarakan di Aula Perguruan Al Irsyad Surabaya Jalan Sultan Iskndar Muda
46 Surabaya. Kedatangan Syaikh Syuraim sangat dinanti-nantikan oleh msayarakat
muslim Surabaya utara. Saat itu jamaah yang datang untuk sholat maghrib
berlimpah baik putra maupun putri. Jumlahnya diperkirakan mencapai 5000 orang.
Masjid Al Irsyad Surabaya - 7 April 2014
Masjid Al Irsyad Surabaya - 25 November 2015
II. Syaikh Dr. Abdurrahman Bin Abdul Aziz As-Sudais, Imam Masjidilharam Makkah berkunjung ke Indonesia
Pimpinan Wilayah Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jawa Timur ditunjuk oleh Kedutaan Besar Saudi di Indonesia menjadi koordinator kunjungan imam besar tersebut di Jawa Timur.
Untuk keperluan tersebut, pada hari selasa, 21 Desember 2004 diadakan Konferensi Pers bertempat di RM. AGIS yang dihadiri oleh ketua dan sekretaris Pimpinan Wilayah Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jawa Timur, Cholid Aboud Bawazeer dan Helmi Gana'. Dalam Konferensi Pers tersebut dikatakan bahwa Pemerintah Saudi mempunyai agenda rutin untuk mengirim para imam besar Masjidilharam berkunjung ke negara-negara Islam ( mayoritas penduduknya beragama Islam ) termasuk Indonesia dengan harapan umat Islam mendapatkan informasi tentang perkembangan Islam secara global serta tantangan apa yang dihadapi oleh umat Islam di tengah perang peradaban dewasa ini.
Agenda yang ditetapkan oleh koordinator adalah mengunjungi Masjid Al-Akbar Surabaya, Masjid KH.AR. Fachrudin UMM dan Masjid Al-Irsyad Surabaya.
Pada pertemuan di Masjid Al-Irsyad Surabaya, Pimpinan Wilayah Al-Irsyad Al-Islamiyyah Jawa Timur, Pimpinan cabang Al-Irsyad Al-Islamiyyah Surabaya bersama-sama Dewan Pendidikan dan Pengajaran Perguruan Al-Irsyad Surabaya merencanakan acara yang berlangsung Jum'at, 24 Desember 2004 tersebut sebaynak dua kali, uaitu pukul 17.00 WIB pertemuan dengan pimpinan ormas Islam, tokoh-tokoh Al-Irsyad, umara' di lingkungan kota Surabaya. Dalam pertemuan tersebut sambutan masyarakat sangat luas, karena oleh Ta'mir masjid Al-Irsyad disampaikan bahwa Syaikh Sudais begitu biasa disebut akan menjadi imam sholat maghrib dan menyampaikan ceramah di masjid Al-Irsyad. Oleh karena itu, agar jalannya sholat lebih tertib dan tuma'ninah, maka panitia yang dikoordinir Zen Zubaidi dan Pemuda-Pelajar Al-Irsyad Al-Islamiyyah Surabaya membuat barikade yang intinya jangan sampai terjadi saling dorong, berebut mendekat pada imam besar. Saat itu jamaah yang datang untuk sholat maghrib berlimpah baik putra maupun putri. Jumlahnya diperkirakan mencapai 4000 orang.
Ketika panitia mencoba bertanya pada beberapa jamaah yang hadir perihal sebab membludaknya hadirin, mereka mengatakan kangen dengan bacaan imam tersebut ( As-Sudais ). Mereka teringat ketika menunaikan ibadah haji.
Dalam inti ceramahnya Syaikh Abdurrahman As-Sudais mengingatkan kembali kepada kita pentingnya meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, membersihkan ajaran Islam dari khurafat, bid'ah dan hal lain yang dapat menggugurkan kemurnian Islam itu sendiri serta perlunya menunjukkan kepada dunia luar bahwa Islam datang bukan untuk membuat kegalauan dan kekacauan. Islam datang untuk misi damai dan ridho Allah SWT.
Di tempat lain sang koordinator acara Cholid Aboud Bawazeer yang juga didampingi Pimred Info Al-Irsyad Al-Islamiyyah, Helmi gana' mengatakan bahwa acara seperti ini penting untuk lebih membuka cakrawala wawasan kita tentang perkembangan Islam serta bagi ormas Islam termasuk Al-Irsyad berguna untuk kembali menata skala prioritas kerja sehingga ormas Islam mampu menjawab permasalahan bangsa dan pendekatan spiritual dan akhlakul karimah.
III. MILAD INFO AL-IRSYAD KE 6
Demikian gambaran yang dapat dipaparkan oleh Redaksi Info Al Irsyad Surabaya bagi tamunya kali ini.
Catatan : Alhamdulillah tamu Info Al Irsyad tersebut (Muchlis ) sekarang menjadi Dosen di IAIN Sunan Ampel Surabaya pada Fakultas Da'wah Jurusan Ilmu Komunikasi Sosial dan Politik. Beliau saat menjadi tamu Info masih kuliah di tingkat akhir dan sekarang dengan gelar lengkapnya Muchlis, S.Sos.Msi.
*Dikutip dari: INFO Al Irsyad Al Islamiyyah edisi 60 - tahun ke-6, September 2003 M.
Sebagai realisasi program da'wah, Pimpinan Cabang Al Irsyad Surabaya berupaya memberi bekal yang cukup mantap untuk para calon jamaah haji dengan menyelenggarakan Bimbingan manasik Haji & Umroh bertempat di Masjid Al Irsyad Surabaya, Jl. Sultan Iskandar Muda 46 Surabaya. Materi yang menyangkut pelaksanaan ibadah haji dan umroh diberikan cukup lengkap dengan aspek penekanan pada tauhid dan menghidupkan sunnah-sunnah Nabi SAW. Serta memperbaiki kesalahpahaman umat tentang tata cara ibadah haji dan umroh yang sering terjadi. Diharapkan para calon jamaah haji yang mengikuti program bimbingan ini nantinya dapat melakasanakan ibadah tersebut secara mandiri, demikian paparan dari Ketua Lajnah Da'wah-Elyasa' Bahalwan, S.H. Materi akan diberikan secara sistematis, kronologis, dan terarah dipandu oleh para pembimbing yang memahami dengan baik tata cara berhaji dan umroh serta situasi dan kondisi di tanah suci.
III. MILAD INFO AL-IRSYAD KE 6
Untuk lebih
meneguhkan peran dan fungsi Info
Al-Irsyad sebagai media komunikasi bagi warga besar Al-Irsyad,maka memasuki
usia ke 6 tahun ini 2003 ( Info Al-Irsyad lahir pada 2 Maret 1998 ),bermaksud
menggelar milad yang dikemas dengan anekaragam kegiatan .Tema yang dipilih
adalah “ PENDIDIKAN “.
Tema tersebut di atas sejalan
dengan awal mula lahirnya Perhimpunan Al-Irsyad yang bergerak dibidang
pendidikan,dakwah dan sosial.
Menurut ketua panitia Milad Info Al-Irsyad ke 6,Helmi Gana kegiatan yang
diadakan meliputi :
·
Lomba penulisan ilmiah tingkat nasional
·
Seminar Pendidikan tingkat Propinsi Jawa Timur
·
Pemberian penghargaan kepada pihak peduli pendidikan.
UNTUK lomba penulisan ilmiah
tingkat nasional ini ditujukan kepada guru Al-Irsyad mulai jenjang PLAY GROUP-TK-SD-SMP-SMA
dan Ma’had. Kriteria tulisan adalah orsinil ( belum pernah dipublikasikan
),sesuai dengan tema serta menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat dan kepada pemenang akan diberi
hadiah sbb :
Juara pertama mendapatkan 2 kali gaji yang diterima di lembaga
Al-Irsyad tempatnya bekerja.
Juara kedua mendapatkan 1 kali gaji yang diterima di lembaga
Al-Irsyad tempatnya bekerja.
Juara ketiga mendapatkan ½ kali gaji yang diterima di lembaga
tempatnya bekerja.
Sambutan para guru luar biasa ,hal ini
ditandai dengan banyaknya naskah yang
masuk ke panitia. Dan berdasarkan sidang dewan juri yang terdiri atas : Luluk
Bahwal,Nur Hidayat dan Helmi Gana dan dengan mempertimbangkan kriteria yang
telah ditentukan,maka diputuskan juaranya adalah :
JUARA PERTAMA, DENI KURNIAWAN
AS’ARI,S.Pd. Guru SD Al-Irsyad Purwokerto dengan judul “ Inovasi Pembelajaran untuk Meningkatkan Motivasi Belajar “.
JUARA KEDUA, E.DAENG AGUS HIDAYAT.
Guru SD Al-Irsyad Probolinggo dengan
judul “ Penanaman Keimanan &
Ketaqwaan / Imtaq Melalui Pembelajaran IPA/Fisika”.
JUARA KETIGA, DRS. ABDUL KHOLIQ
ZUHDI, Guru SD Al-Irsyad Surabaya dengan judul “ Sumber Daya Manusia Di Lingkungan Perguruan Al-Irsyad Surabaya”.
Menurut salah seorang juri , Luluk
Bahwal, mengatakan bahwa juri kesulitan dalam menentukan juara,karena nominasi
yang masuk kategori juara naskahnya sangat baik dan komprehenship
pembahasannya. Beliau mengatakan bahwa kemampuan para guru dalam menulis sudah
baik, akan tetapi perlu disiapkan wadah untuk lebih mengoptimalkan. Dan
Alhamdulillah Info Al-Irsyad menangkap peluang itu dengan mengadakan kegiatan lomba penulisan ilmiah.
Sekali lagi selamat kepada pemenang,teruskan berkarya untuk umat.
SELAIN penulisan ilmiah,panitia
juga mengadakan Seminar Pendidikan Tingkat Propinsi jawa Timur. Hadir sebagai
pembicara, Prof. DR. H.Munandir,MA dan Ir. Abdul Kadir Baraja. Seminar ini
dihadiri oleh para guru Al-Irsyad di Jawa Timur,utusan sekolah sekitar dan lembaga-lembaga
yang bergerak dibidang pendidikan. Dalam paparan materinya, Prof. Munandir
mengatakan bahwa :
Antara orang tua,sekolah dan
masyarakat memiliki peran yang tidak dapat dipisahkan dan bahkan harus sinergi
demi lahirnya anak yang berkarakter. Lebih lanjut Guru Besar Universitas Negeri
Malang ( UM ) ini mengatakan,mendidik dan mengajar di sekolah menjadi tugas
pokok guru,sedang mengajarkan kebiasaan
yang baik bukan hanya tugas guru
semata,akan tetapi orang tua sebagai pihak pertama dan utama juga tokoh
masyarakat,tokoh agama.
Berkaitan dengan pendidikan pembiasaan yang baik,misalnya kedisiplinan.
Maka orang tua sangat berperan.Karena pihak pertama yang dilihat dan diketahui
oleh anak adalah orang tua. Oleh karena itu orang tua harus mampu memberi
contoh yang baik bukan sekedar ucapan. Ketika di rumah sudah terlatih
pembiasaan yang baik, maka sekolah sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran
berkewajiban untuk membantu mengembangkan potensi baik yang dimiliki oleh anak
dan meminimalisir kebiasaan jelek dari anak. Artinya harus ada keselarasan antara program sekolah dengan
rumah.Sekolah dituntut mengembangkan karakter-karakter lainnya misalnya
kejujuran,toleransi,keramahtamahan dll.Sekolah yang mampu melahirkan anak yang
berkarakter adalah sekolah yang mendesain model pendidikan dengan menjadikan
anak sebagai dirinya sendiri dengan pola asuh kemitraan dan kesetaraan.
Disamping itu agar tumbuh anak
yang berkarakter, maka peran sentral guru tidak dapat dikesampingkan. Seorang
guru tidak hanya tahu ( paham ) apa,bagaimana,mengapa.Akan tetapi guru yang
professional harus mampu menggali potensi anak didik dengan tetap menjadikan
anak didik seperti dirinya sendiri. Guru harus sadar sesadar sadarnya, bahwa
anak memiliki keanekaragaman keunggulan dan ketrampilan serta kelemahan. Nah
jangan sampai sebagai guru sudah memvonis anak tidak dapat berubah. Justru
gurulah yang harus merubah disamping orang tuanya dari kebiasaan yang tidak
baik menjadi lebih baik.
Nara sumber lainnya,Ir.Abdul Kadir
Baraja,seorang praktisi pendidikan lebih fokus mengupas peran ibu dalam
kaitannya dengan ketrampilan berbahasa. Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa,
ibu memiliki peran penting dalam pendewasaan anak. Karena ibu memiliki waktu
interaksi yang lebih lama dengan anaknya.Lebih baik lagi ketika ibu tidak cukup
dengan ucapan,tetapi dengan contoh manakala mengajarkan sesuatu. Proses
transfer akan lebih efektif bukan di sekolah ,tetapi di rumah. Untuk itu beliau
menekankan pentingnya kualitas pertemuan dan perhatian keluarga di rumah .
Ciptakan kondisi rumah yang nyaman bagi tumbuh kembangnya sikap positif dan
pembiasaan yang baik pada anak.
Salah seoran peserta seminar ,Deni
Kurniawan disela-sela istirahat ketika berjumpa dengan awak media Info
mengatakan, kegiatan seminar ini sangat penting,utamanya bagi guru sebagai pihak
yang sangat menentukan berhasil tidaknya proses pembelajaran di sekolah. Pak
Deni berharap agar kegiatan ini menjadi
agenda rutin info.Karena guru terbantu dengan seminar ini dan mendapatkan darah
segar yang nantinya dapat diimplementasikan di kelas,agar anak didik lebih
berkembang maksimal. Bahkan Ketua Majelis Pendidikan dan Pengajaran Pimpinan
Pusat Al-Irsyad, Ibu Dra. Anisah Basleman, MSi yang ikut hadir dalam acara ini
mengatakan bahwa jika memungkinkan seminar ini diadakan tiap cabang dan setelah
itu ditindaklanjuti dengan workshop.Harapannya kompetensi guru-guru Al-Irsyad
dari watu ke waktu semakin baik sehingga mampu menjawab tantangan perkembangan
zaman dan melahirkan generasi yang berkarakter keilmuan yang luas dengan tetap
bersendikan pada nilai-nilai Islam.
Kegiatan ketiga yang diadakan
dalam rangkaian milad Info ke 6 ini adalah pemberian penghargaan kepada para
pihak yang peduli terhadap pendidikan. Seperti yang disampaikan oleh ketua
panitia ( Helmi Gana ) seorang aktivis yang juga jago mediasi ini mengatakan
bahwa latar belakang pemberian penghargaan ini adalah bahwa potensi Al-Irsyad
tidak akan besar dan dirasakan manfaatkan oleh pihak lain,jika tidak ada
kepedulian para pihak.Oleh karena itu memanfaatkan momen Milad Info Al-Irsyad
yang ke 6 ini, panitia bermaksud mengapresiasi sepak terjang beliau dalam ikut
serta mempercepat generasi muda berkualitas.
Dari beberapa nominasi yang
dijaring oleh panitia dan setelah melakukan sidang dengan mempertimbangkan berbagai
kriteria yang telah disepakati,maka diputuskan penghargaan pihak peduli
pendidikan diberikan kepada :
·
Tokoh Peduli Pendidikan : Cholid Aboud Bawazeer
·
Wanita Peduli Pendidikan : Luluk Bahwal
·
Pengusaha Peduli Pendidikan : Najib A.R. Bahasuan
·
Lembaga Peduli Pendidikan : Rumah sakit Al-Irsyad Surabaya
Selamat kepada para pihak peduli,semoga
kiprahmu tidak berhenti disini dan bahkan semakin berkontribusi buat umat.
Diakhir kegiatan, panitia
menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua
pihak yang telah berkontribusi demi terselenggaranya milad Info Al-Irsyad yang ke 6 ini dengan lancar. Semoga partisipasi dan
dukungan para pihak menjadi motivasi kami ( Info
Al-Irsyad ) untuk berbuat lebih baik lagi ,demikian yang juga diamini oleh
penanggung jawab Info Al-Irsyad Washil Bahalwan.Ucapan permohonan maaf juga
kami sampaikan kepada semua pihak manakala ada kekurangsempurnaan acara ini
mulai dari awal sampai selesai acara ini. Sekali lagi terima kasih kepada
jajaran panitia,pengurus PC,PW, PP,pengurus DPP,semoga apa yang kita kerjakan
dicatat oleh Allah dan dibalas dengan pahala yang berlimpah. Majulah
Al-Irsyadku,Kembangkan potensimu wahai Irsyadiyyin demi dan hanya untuk syiar
Islam.Yakinlah hanya dengan bersinergi kita pasti bisa. Aamiin.
IV. Akhirnya Sang Tamu Menjadi Dosen
Tidak diduga dan disangka, setelah enam tahun Info Al Irsyad Surabaya hadir dan menjumpai anda semua, maka kami dikejutkan oleh adanya surat dari Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya, yang memberikan penugasan kepada salah seorang mahasiswanya yang bernama Muchlis, Nomor Induk Mahasiswa : B04398061, semester X, jurusan : Manajemen Da'wah untuk meneliti dengan judul : Manajemen Keuangan Info Al Irsyad Pimpinan Cabang Surabaya. Penelitian tersebut dalam rangka menyelesaikan tugas akhir studi yaitu penulisan skripsi.
Kami menyambut baik penelitian tersebut karena Info Al Irsyad Surabaya adalah lembaga terbuka yang siap menerima siapa saja yang mau menerima, membaca, menulis, memberi saran serta memberikan bantuan dana bagi Info ini.
Setelah sukses dengan distribusi kami yang menyebar bahkan sampai di luar negeri yang mencakup simpatisan dan mantan aktivis Al Irsyad, maka adanya penelitian ini adalah merupakan prestasi dan cakrawala baru bagi Info karena Info ini bukan hanya sekedar dibaca, melainkan sudah diteliti, sesuatu yang dalam kacamata ( wacana ) ilmiah adalah prestasi khusus dan tersendiri.
Tentunya tidaklah mungkin Info ini akan diteliti apabila tidak ada sesuatu yang menarik untuk diteliti. Oleh karena itu, tidak heran ketika Saudara Muchlis memulai penelitiannya, banyak menyampaikan kekaguman dan keheranan atas kinerja yang selama ini dilakukan oleh segenap redaksi Info.
Salah satu contohnya adalah ketika Saudara Muchlis menanyakan darimana sumber dana untuk pembiayaan operasional Info dan program-program lainnya seperti peduli pendidikan, peduli dhu'afa dan bulan sabit merah. Bapak Helmi Gana' selaku Pimpinan Redaksi menjawabnya bahwa dana itu diperoleh dari donatur yang berasal dari eksponen dan aktivis Al Irsyad yang tersebar sampai ke luar negeri. Padahal jumlah dana yang berhasil dihimpun setiap bulannya cukup besar, mencapai puluhan juta rupiah. Pembaca yang meneliti laporan keuangan yang disampaikan oleh redaksi Info setiap bulannya pasti dapat menghitungnya sendiri dan mengetahui bahwa jumlah dana tersebut adalah data yang didistribusikan sesuai program yang ada, termasuk bagi kepentingan penerbitan Info itu sendiri yang tercakup dalam biaya administrasi dan operasional.
Termasuk yang tak kalah mengherankan Saudara Muchlis adalah ketika kami beritahukan bahwa Info ini tidak dijual tetapi
dibagikan cuma-cuma. Bahkan kami sampaikan bahwa untuk donatur, baik dalam kota, luar kota, luar pulau sampai luar negeri, cabang-cabang Al Irsyad seluruh Indonesia, Pimpinan Pusat Al Irsyad - Jakarta, dikirim melalui jasa pos yang semua itu juga membutuhkan biaya pengiriman.
Ternyata kiat donasi yang ditempuh oleh Redaksi Info Al Irsyad memberikan stimulus bagi Saudara Muchlis untuk menelitinya. Dan setelah diteliti, tahulah ia bahwa Irsyadiyyin dan aktivis Al Irsyad yang tersebar sampai ke luar negeri itu, memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kegiatan organisasinya, wadah dimana mereka dahulu dididik, tumbuh berkembang menjadi manusia seperti sekarang ini, bahkan mungkin tempat dimana mereka akan dirawat di hari tuanya atau apabila mereka jatuh sakit sampai menutup mata.
Catatan : Alhamdulillah tamu Info Al Irsyad tersebut (Muchlis ) sekarang menjadi Dosen di IAIN Sunan Ampel Surabaya pada Fakultas Da'wah Jurusan Ilmu Komunikasi Sosial dan Politik. Beliau saat menjadi tamu Info masih kuliah di tingkat akhir dan sekarang dengan gelar lengkapnya Muchlis, S.Sos.Msi.
V. H. Hussein Abdullah Badjerei : Info Memang Hebat
Dikutip dari Info Al Irsyad edisi 71 - Agustus 2004
Dahulu banyak kalangan Al Irsyad yang berpendapat kalau HB ( Hussein Badjerei ) yang pegang majalah mesti hidup, kalau yang lain akan cepat ambruk. Ini pasti pendapat salah. Obsesi saya adalah melihat majalah yang bisa hidup dengan baik dan awet, untuk membuktikan pendapat tadi tidak betul.
Saya selalu dapat kiriman info setiap terbit. Semula ada juga suara jahil dalam hati : Kapan tutupnya majalah ini ? Eeeh, ternyata awet. Tambah enak dipandang, tambah tertib frekuensi penerbitannya, tidak seperti sang GEMA di Betawi. Lebih luar biasanya adalah isinya variable dan semua terasa perlu sebagai informasi kalangan sendiri dan masyarakat. Karena saya sudah memang menghabisi umur di urusan penerbitan majalah yang menjual ide belaka, maka kalau dia awet hidup itu artinya pengasuhnya amat mencintai beban dan tanggungjawabnya dan melaksanakan tugasnya tidak dengan ogah-ogahan. Itu yang saya lihat ada pada Info para pengasuhnya. Mestinya penerbitan ini ditopang saja oleh seluruh jajaran organisasi, gak usah lagi ngurusi kerjaan yang dipaksa-paksa. Kalau bikin penerbitan yang penting frekuensi penerbitannya stabil, jangan sekali terbit, enam bulan gak ada kabar ceritanya. Ngabisi umur dengan kerja ogah-ogahan? Dosa lho kata masyarakat. Selamat untuk Info dan para pengasuhnya.
Catatan : Semasa hidupnya, waktunya dihabiskan untuk Al Irsyad utamanya di Pusat. Beliau seperti kamus berjalan tentang Al Irsyad, artinya ketika ada persoalan tentang Al Irsyad rujukan yang paling pas ya Hussein Badjerei. Sekarang Beliau Almarhum. Kami berdo'a semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT. Menurut hemat kami, belum ada sosok pengganti seperti Beliau, tetapi kita harus yakin ke depan pasti ada Hussein Badjerei-Hussein
Badjerei baru. Semoga.
VI. Surat dari Sydney
Aku Doeloe Sekolah di Al Irsyad
VI. Surat dari Sydney
Aku Doeloe Sekolah di Al Irsyad
Saya ingin mengajak berdoa agar semua amalan kita diterima dan segala dosa baik disengaja atau tidak diampuni oleh Allah SWT. Aamiin. Saya ingin memeperkenalkan diri. Nama saya : Usamah Surur Alamudi, berasal dari Surabaya. Mantan pelajar Madrasah Ibtidaiyah (SD) Al Irsyad Surabaya tamat tahun 1962. Meninggalkan Indonesia awal tahun 1975 bekerja di Abu Dhabi sampai akhir 1978. Tiba di Sydney awal tahun 1979, tinggal serta menjadi warga negara Australia sampai sekarang. Pernah bekerja di Kantor Pusat Federasi Dewan Islam Australia ( Head Office The Australian Federation of Islamic Councils) 1982-1985 sebagai Sekretaris Kantor (Office Secretary). Menjabat sebagai Ketua Umum (President) Islamic Society of Manly-Warringah 3 periode (1993-1998), sebuah organisasi kecil bernuansa Islam di Utara Sydney. Jumlah anggota dan simpatisannya 250 orang, kebanyakan berasal dari Indonesia. Tahun 1990 berhasil membeli sebuah gereja Protestan dan diubah menjadi masjid Al Jihad. Kami banyak menjalin hubungan baik dengan pemuka organisasi Islam Australia.
Dua tahun ini kami mendapatkan kiriman buletin Lajnah Sosial & Ekonomi Al Irsyad Al Islamiyyah Surabaya dan darinya mengetahui kegiatan dan perkembangan Al Irsyad Surabaya. Kami juga menjalin kerjasama dengan organisasi Islam Indonesia lainnya dalam usaha mengumpulkan dana bantuan, utamanya membantu meringankan penderitaan muslimin korban tragedi di Ambon. Dan kami berniat untuk bisa secara teratur dan terorganisir memberikan bantuan kepada muslimin Indonesia.Untuk itu kami memikirkan untuk membentuk atau membuka perwakilan Al Irsyad Al Islamiyyah Australia berkedudukan di Sydney dengan kegiatan utama menggali bantuan dari warga Al Irsyad dan simpatisan yang ada di Australia. Kami optimis kegiatan ini dapat berjalan lancar, karena dukungan pendapatan pekerja disini lebih tinggi dari pendapatan kebanyakan masyarakat Indonesia.
Dengan adanya perwakilan Al Irsyad di Australia, diharapkan dapat berguna bagi pelajar atau mahasiswalulusan Al Irsyad yang ingin belajar, membantu usaha-usaha pengobatan atau bisnis investasi dan sebagai sarana mempererat persaudaraan antarawarga Al Irsyad dan Australia.
Dan untuk merealisasikan maksud ini saya telah berkunjung ke Jakarta pada tanggal 16 Januari 2001 selama satu minggu. Saya banyak mendengar hal-hal sangat menyedihkan yang terjadi di tubuh perhimpunan Al Irsyad, dan tampaknya perbedaan pendapat itu belum kelihatan titik terangnya untuk dapat diselesaikan dalam waktu dekat. Pada dasarnya perselisihan dalam organisasi adalah wajar selama tidak menimbulkan perpecahan dan permusuhan.
Perpecahan antara hak dan batil bisa dibenarkan dalam Islam, bahkan diharuskan. Tetapi perpecahan di tubuh Al Irsyad, apapun alasannya tidak dibenarkan sama sekali dan sangat disesalkan, karena sangat merugikan perjuangan Al Irsyad Al Islamiyyah itu sendiri dalam usaha membantu meringankan penderitaan umat yang sudah sangat parah ini.
Saya ingin menyerukan kepada mereka yang bersengketa bahwa perhimpunan ini memerlukan persatuan yang kuat dan kerjasama yang baik guna menghadapi krisis moral dan sosial saat ini. Apakah mereka tidak menyadarinya ? Pikirkanlah, banyak kepala keluarga yang tidak mampu memberikan penghidupan yang layak kepada anggota keluarganya, baik makanan, pendidikan, dan semakin banyaknya anak-anak jalanan yang telah kehilangan orangtuanya, tidak menentu tempat tinggalnya.
Hal ini seharusnya menjadi pusat pemikiran kita baik yang masih aktif ataupun tidak. Sudah tiba saatnya mengesampingkan kepentingan dan ambisi pribadi. Hendaklah mereka kembali kepada "Kitabullah dan Sunnah Rasul". Sebagaimana Firman Allah :
فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللهِ وَالرَّسُول...
Artinya: " Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya)". (QS. An Nisa: 59)
Adanya dualisme kepemimpinan tidak ada segi positifnya. Sebainya hal ini segera diakhiri dengan melebur kedua pimpinan yang ada menjadi satu.
Permasalahan umat ini tidak dapa diselesaikan Al Irsyad sendiri, tetapi harus bekerjasama dengan organisasi Islam lainnya. Kemelaratan merupakan lahan subur bagi tumbuhnya benih kufur dan syirik. Mereka yang tidak tahan akan menjadi sasaran empuk kristenisasi.
Pola pikir inilah yang mendorong saya dan warga Al Irsyad di Australia untuk menulis surat ini. Tanpa adanya persatuan yang kuat di kalangan warga Al Irsyad sendiri, tentunya harapan kami di Australia akan gagal total. Dan rencana yang baik ini tidak akan mungkin dapat direalisir.
Semoga semua hal yang diuraikan mendapat perhatian sepenuhnya dari warga besar dan tokoh-tokoh Al Irsyad. Hanya dari Allah saja taufik, ridlo, dan pertolongan itu.
Wassalamu'alaikum.Wr.Wb
Usamah Surur Alamudi
Alamat :
85 College Street Balmain, NSW.2041 Sydney, Australia . Telp : (612) 9555 7363
*) Dikutip dari Info Al Irsyad edisi 31 tahun Ke-4, Muharram 1422 H.VII. Oleh-oleh dari Sydney
Sebetulnya organisasi apa saja selama dapat membimbing dan mengarahkan anak didik yang Insya Allah akan menjadi pionir atau penerus da'wah Islamiyah di negeri ini sangat dibutuhkan. Alhamdulillah, setelah kami mencari base atau dasar pemikiran yang dapat diterapkan disini, banyak diantara kaum muslimin disini yang melihat Al Irsyad adalah suatu lembaga yang memiliki kapabititas dan potensi yang tinggi untuk dapat diterapkan disini. Al Irsyad adalah suatu lembaga yang visi dan misinya jelas, dasar dan pemahamannya diakui sebagai lembaga yang hanya mengambil dasar pemahaman dari Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya. Hal itulah yang membuat kami tertarik untuk membentuk perwakilan atau cabang Al Irsyad disini. Maka kami kumpulukan saudara-saudara kita, umat Islam Indonesia Indonesia yang tinggal di Sydney, yang ingin mendidik anak-keturunannya dengan suatu metode Al Irsyad.
Maka kami mohon kepada Al Irsyad Pusat di Jakarta untuk membuka perwakilan atau cabang disini. Alhamdulillah, Pimpinan Pusat Al Irsyad menyetujui, dan hari itu juga umat Islam di Sydney ini merasa senang karena Al Irsyad adalah organisasi yang sudah berpengalaman dalam pendidikan dan da'wah, eksistensinya sudah ada sebelum kemerdekaan Indonesia. Diharapkan sekolah Al Irsyad yang ingin didirikan di Sydney ini dapat menerima sistem pendidikan dan da'wah dari Al Irsyad di Indonesia karena kami yang berada disini sangat minim pengetahuan dan pengalamannya dalam bidang pendidikan dan da'wah. Oleh karena itu diharapkan peran serta Pimpinan Pusat dalam membantu pelaksanaan pendidikan dan da'wah di Al Irsyad Sydney ini, demi masa depan anak didik kami. Kami telah melakukan konsolidasi dan menunjuk beberapa orang yang berkomitmen untuk mengelola Al Irsyad di Sydney, termasuk kami sendiri selaku Ketuanya. Tanpa support (dukungan) dari warga besar Al Irsyad yang berada di Indonesia, utamanya dari Pimpinan Pusat Al Irsyad, kita merasa tidak memiliki arti. Untuk merealisasikannya, kita telah memiliki komitmen tinggi untuk menyusun program jangka pendek maupun jangka panjang. Adapun program jangka pendeknya adalah kita ingin mendirikan pendidikan Taman Kanak-Kanak. Disamping itu juga program da'wah berupa ceramah-ceramah umum dan pengajian rutin seminggu tiga kali. Untuk menutupi kebutuhan akan tenaga pendidikan, kita telah berusaha semaksimal mungkin mentraining dan mengkader calon-calon pendidik itu sebatas kemampuan yang ada.
Program jangka panjang kita diharapakan sama dengan program yang dicanangkan Pimpinan Pusat Al Irsyad di Jakarta, yaitu bagaimana agar dapat menjadikan anak keturunan kita yang masih hidup di komunitas Sydneyyang serba bebas ini dapat membentengi dirinya dengan sikap dan akhlak yang mulia. Disamping itu juga menginginkan dapat terbentuknya lembaga-lembaga lain yang dimiliki Al Irsyad seperti yang ada di Indonesia, baik di bidang pendidikan maupun sosial-kemasyarakatan. Termasuk pula impian kami untuk mendirikan Rumah Sakit Al Irsyad disini. Untuk menunjang hal itu, kami telah membuka shop market (semacam mini market) yang disponsori Al Irsyad untuk dapat mengejar target jangka panjang kami, mengingat dana yang dibutuhkan tidak sedikit. Bagi kami disini, usaha yang jelas lebih baik dibandingkan mengandalkan donatur dan meminta-minta sumbangan atau bantuan. Mudah-mudahan usaha ini dapat menunjang organisasi. Kami telah berusaha menwarkan saham usaha ini kepada Irsyadiyyin di Sydney, dan berharap pula mendapat tanggapan dari Irsyadiyyin di Indonesia, sekalipun berjauhan tempatnya.Insya Allah dengan anda menanam saham disini akan mendapatkan dua keuntungan, pertama keuntungan usaha dan kedua pesangon yang akan kita bawa ke alam akhirat karena telah mendanai pendidikan dan da'wah disini. Mudah-mudahan keterangan singkat ini dapat memberikan gambaran Irsyadiyyin seluruh Indonesia mengapa kita disini membutuhkan Al Irsyad.
Akhirnya, kami atas nama Pengurus Al Irsyad Perwakilan Sydney mengucapkan banyak terima kasih kepada Saudara Faisal 'Aun Barroh beserta keluarganya yang telah berkenan menengok kegiatan kami disini, dan bersedia
pula menyampaikan kendala-kendala kami disini kepada Irsyadiyyin di Indonesia. Mudah-mudahan kendala kami dapat teratasi dan Irsyadiyyin Indonesia mau turut serta memikirkan keadaan kami disini. Amin. Wassalamu'alaikum wr.wb.
Oleh : Djamal Djaidi
Ketua Perwakilan Al Irsyad Cabang Sydney - Australia
VIII. Lajnah Da'wah
Bimbingan Manasik haji dan Umroh.
Sebagai realisasi program da'wah, Pimpinan Cabang Al Irsyad Surabaya berupaya memberi bekal yang cukup mantap untuk para calon jamaah haji dengan menyelenggarakan Bimbingan manasik Haji & Umroh bertempat di Masjid Al Irsyad Surabaya, Jl. Sultan Iskandar Muda 46 Surabaya. Materi yang menyangkut pelaksanaan ibadah haji dan umroh diberikan cukup lengkap dengan aspek penekanan pada tauhid dan menghidupkan sunnah-sunnah Nabi SAW. Serta memperbaiki kesalahpahaman umat tentang tata cara ibadah haji dan umroh yang sering terjadi. Diharapkan para calon jamaah haji yang mengikuti program bimbingan ini nantinya dapat melakasanakan ibadah tersebut secara mandiri, demikian paparan dari Ketua Lajnah Da'wah-Elyasa' Bahalwan, S.H. Materi akan diberikan secara sistematis, kronologis, dan terarah dipandu oleh para pembimbing yang memahami dengan baik tata cara berhaji dan umroh serta situasi dan kondisi di tanah suci.
IX. Lajnah Sosial & Ekonomi
1. Bantuan keringanan SPP.
Program bantuan keringanan SPP ini dilaksanakan sejak adanya Hai’ah Mabarrotul Irsyad tahun 1947 yang merupakan cikal bakal berdirinya Lajnah Sosial & Ekonomi. Bantuan keringan SPP ini diberikan antara 25 – 100 % kepada peserta didik yang berasal dari keluarga kurang beruntung secara finansial. Data yang ada dari tahun 1993 – 2004 sebanyak 2253 siswa sudah ikut program peduli anak sekolah dengan total dana yang dikeluarkan sebesar Rp. 494.476.750. ( Empat ratus Sembilan puluh empat juta empat ratus tujuh puluh enam ribu tujuh ratus lima puluh rupiah ). Untuk melaksanakan program tersebut bekerjasama dengan Dewan Pendidikan dan Pengajaran Yayasan Perguruan Al-Irsyad Surabaya.
Guna lebih menajamkan
program Lajnah Sosial dan Ekonomi PC. Al Irsyad Al Islamiyyah Surabaya,
utamanya dalam ikut serta mencerdaskan anak bangsa, maka pada bulan Juni 2003
telah diadakan MOU antara Lajnah Sosial dan Ekonomi PC. AL Irsyad Al Islamiyyah
Surabaya dengan DPP Yayasan Perguruan AL Irsyad Surabaya. Maksud dan tujuan MOU
tersebut adalah, lebih sinergi dan tepat sasaran program peduli anak sekolah
yang dilaksanakan oleh Lajnah Sosial dan Ekonomi. Disamping itu, untuk
menunjukkan kepada Irsyadiyyin bahwa antara Al Irsyad Al Islamiyyah dengan
sekolah sebagai salah satu media mencetak kader harus selalu besinergi dan
saling melengkapi guna lahirnya generasi berakhlak dan berkualitas.
Penandatanganan MOU dilaksanakan di Aula Yayasan Perguruan AL Irsyad Surabaya.
Pihak Lajnah Sosial dan Ekonomi PC. Al Irsyad Surabaya diwakili oleh Washil Bahalwan
selaku ketua Lajnah Sosial dan Ekonomi dan pihak DPP diwakili oleh Ir. Abdul
Kadir Baradja selaku ketua DPP. Penandatanganan tersebut disaksikan oleh ketua PC
Al Irsyad Surabaya, Geys Alkhatib. Dan ketua PW Al Irsyad AL Islamiyyah Jatim,
Cholid Bawazieer serta ketua PP Al Irsyad AL Islamiyyah, Ir. Farouk Bajabir.
Momen tersebut juga disaksikan oleh orangtua/wali murid TK-SD-SMP-SMA yang
sedang mengikuti acara penerimaan Rapot Akhir Tahun Ajaran. Pada kesempatan itu
pula, juga diadakan MOU antara DPP Al Irsyad dan Rumah Sakit Al Irsyad
Surabaya. Penandatanganan dilakukan oleh DPP Al Irsyad yang diwakili oleh Ir.
Abdul Kadir Baradja dan pihak Rumah Sakit diwakili oleh Yayasan RS. Al Irsyad
yaitu Prof.Dr. Aziz Hubeis, Apt. Inti MOU antara DPP dan RS adalah dalam
layanan, pertama kesehatan untuk siswa Al Irsyad.
Harapannya setelah
penandatanganan MOU tersebut anak-anak usia sekolah yang sedang menempuh
pendidikan di Al Irsyad Surabaya tercerahkan dan lebih termotivasi untuk
menjadi lebih baik. Semoga Allah SWT selalu memudahkan dan meridhoi setiap apa
yang kita lakukan. Aamiin.
2. Mencetak dai-dai muda untuk disekolahkan di Pesantren Al-Irsyad Tengaran dan Pesantren
Tahfidul Qur’an Pekalongan,kerjasama dengan Lajnah Da’wah.
3. Bantuan pengobatan " Bulan Sabit Merah Al Irsyad "
terhadap
pasien tidak mampu di RS. Al-Irsyad Surabaya mulai Maret 1998 sampai September 2003 dengan jumlah pasien 389 dan anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp. 493.228.320. ( Empat ratus Sembilan puluh tiga juta dua ratus dua puluh
delapan ribu tiga ratus dua puluh rupiah ) yang dikoordinir oleh Bapak Helmi Gana'.
Bantuan pengobatan Bulan Sabit Merah mendapat sambutan yang bagus dari
keluarga pasien yang kesulitan dalam pembiayaan pengobatan keluarga
sakit. Bahkan salah seorang pasien yang telah mendapatkan uluran tangan
dari Bulan Sabit Merah merasa bersyukur dan terbantu dengan adanya
program tersebut. Bentuk bantuan yang diberikan dapat berupa penebusan
resep dengan apotek yang telah ditunjuk dan rawat inap di RS Al-Irsyad
Surabaya. Cikal bakal program Bulan Sabit Merah, seperti yang
disampaikan oleh Si pemrakarsa Helmi Gana' adalah dilandasi tidak semua orang sakit dapat berobat karena keterbatasan biaya.
4. Aksi sosial terhadap korban bencana alam mulai bencana alam di : Muslim Ambon, Timor
Timur,
Bengkulu, Bojonegoro, Gresik, Aceh, Bondowoso, Palu, Poso, Jambi,
Lumajang termasuk Afghanistan dan Bosnia Herzegovina
. Bantuan tersebut selain berupa barang-barang diantaranya pakaian layak,
obat-obatan,sembako juga uang.
5. Khitanan massal. Kegiatan ini diperuntukkan bagi keluarga tidak mampu,anak yatim yang tersebar di wilayah Surabaya,Jombang,Bangkalan dan Sidoarjo. Kepada peserta khitan mendapat fasilitas sarung,baju koko,kopyah,uang saku,transport dan kontrol gratis.
Dalam program ini selalu bekerjasama dengan rumah sakit Al Irsyad
Surabaya.
6. Nikah massal. Kegiatan ini diadakan di daerah binaan Al-Irsyad yaitu Wonorejo Surabaya. Ada 50 pasang yang dinikahkan secara massal oleh petugas dari Kantor Urusan Agama Kota Surabaya. Peserta nikah massal rata-rata mereka dari para pemulung yang telah hidup berpuluh-puluh tahun dan bahkan ada yang sudah punya cucu. Raut wajah mereka sangat senang,bahagia karena telah memiliki surat nikah. Sehingga ke depan kalau mengurus surat-surat untuk kelengkapan anaknya mudah.Bekerjasama dengan Lajnah Wanita & Putri.
Nikah Massal di Wonorejo, Surabaya tahun 2000
7. Bantuan modal kerja. Bantuan ini diberikan kepada saudara kita yang memiliki ketrampilan tetapi tidak memiliki modal. Modal kerja yang digulirkan sudah Rp. 11.400.000.
8. Mengadakan kegiatan kepanitiaan zakat fitrah,mal dan qurban setiap tahun. Kegiatan ini manfaatnya sangat banyak,diantara adalah menjalin komunikasi dan silaturrahim antar generasi Irsyadiyyin. Disamping itu yang tidak kalah pentingnya adalah menanamkan kepekaan sosial diantara kita khususnya generasi muda.
Daerah binaan Al Irsyad adalah di Surabaya Utara dan sekitarnya, yaitu :
Randu Agung, Jambangan, Wonorejo, dan Keputih Surabaya.
9. Bekerjasama dengan Senat Mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Sunan Ampel Surabaya mengadakan pelatihan kepanitiaan qurban,yang diikuti oleh ta’mir masjid,remaja masjid, di Ponpes Darul Hikmah Kelurahan Kebonsari Kecamatan Jambangan kota Surabaya,berlangsung tanggal 11 Agustus 2002. Hadir dalam kegiatan tersebut selaku nara sumber adalah : Ustad Novel Baya’sud,
Ir.Abdurrahman Baraja, Washil bahalwan,
Zainul Asikin. Dari kegiatan tersebut ternyata masih banyak yang belum dipahami oleh sebagian besar peserta dan alhamdulillah setelah acara selesai ada kesamaan pandang terhadap kegiatan qurban .
MEKANISME
KERJA PANITIA ZAKAT FITRAH DAN IDUL QURBAN
Zakat fitrah dan qurban
bukan hanya kegiatan seremonial belaka untuk memeriahkan idul fitri dan idul
qurban, akan tetapi suatu kegiatan yang
memerlukan pemahaman dan tuntunan dalam
pelaksanaan agar sesuai dengan syariat Islam. Sehingga apa yang kita
laksanakan bernilai ibadah dan hanya mengharap ridho Allah SWT.
Atas dasar pemikiran
seperti itu, maka Lajnah Sosial dan Ekonomi PC. Al-Irsyad Al-Islamiyyah
Surabaya sebagai lembaga yang bertanggungjawab atas pelaksanaan zakat fitrah
dan qurban wajib dalam melaksanakan kegiatan tersebut ( zakat fitrah dan qurban
) berdasarkan pada Alqur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW. Hal itu dilakukan
agar apa yang kita lakukan tidak keluar dari kontek ibadah sehingga kegiatan
yang kita lakukan bermuara pada ridho Allah SWT.
Berikut alur kerja
kepanitiaan zakat fitrah dan qurban Lajnah Sosial dan Ekonomi PC.Al-Irsyad
Al-Islamiyyah Surabaya.
Terlebih dahulu Ketua
Lajnah Sosial dan Ekonomi PC. Al-Irsyad Al-Islamiyyah Surabaya melakukan rapat
untuk membentuk kepanitiaan zakat fitrah
dengan susunan yang sudah lazim dipakai yaitu :
Ketua :
Wakil Ketua :
Sekretaris :
Bendahara :
Koordinator Bidang :
Sub bidang :
-
Penerimaan
-
Proses
-
Distribusi.
·
ALUR KEPANITIAAN ZAKAT FITRAH :
ALUR KEPANITIAAN ZAKAT FITRAH :
GROUP A
·
PENERIMAAN :
-
PENERIMAAN
-
PERMOHONAN
-
PEMBUATAN
ADMINISTRASI YANG DIPERLUKAN
-
KOORDINASI
DENGAN PIHAK LAIN
GROUP B
·
PROSES :
-
PERHITUNGAN
-
PENIMBANGAN
- PACKING
GROUP C
·
DISTRIBUSI :
-
RANTING
-
RANTING
KHUSUS
-
DAERAH
BINAAN
- PERMOHONAN
JOB
DISKRIPSI PANITIA ZAKAT FITRAH :
A. PENERIMAAN.
Cakupan bidang garap bagian penerimaan adalah :
1.
Cek
ranting penerima zakat fitrah berikut jumlah orangnya.
2.
Mempersiapan kebutuhan yang memperlancar
pelaksanaan Zakat fitrah ( pembuatan kupon dan surat jalan,
timbangan,plastik,rafia dll.).
3.
Membuat undangan kepada ranting untuk
penyampaian teknis penerimaan zakat fitrah.
4.
Membuat pengumuman tentang informasi
penerimaan dan pembagian zakat fitrah
5.
Menyiapkan konsumsi.
6.
Menginventaris faktor penghambat yang
dihadapi berikut solusi yang ditawarkan untuk perbaikan mendatang.
7.
Membuat laporan sesuai bidang penerimaan
untuk selanjutnya diserahkan kepada sekretaris.
B. PROSES
Cakupan bidang garap bagian proses adalah
:
1.
Verifikasi permohonan zakat fitrah.
2.
Finalisasi jumlah ranting dan orang yang
berhak menerima zakat fitrah.
3.
Perhitungan atas dasar ranting yang harus
diberi dan permohonan yang sudah disetujui.
4.
Perhitungan perolehan zakat fitrah dan
pembagian kepada yang berhak.
5.
Penimbangan beras fitrah berdasarkan
perhitungan yang ada.
6.
Menginventaris faktor penghambat yang
dihadapi berikut solusi yang ditawarkan untuk perbaikan mendatang.
7.
Membuat laporan sesuai bidang prtoses untuk
selanjutnya diserahkan kepada sekretaris.
C. DISTRIBUSI
Cakupan bidang garap bagian distribusi
adalah :
1.
Merealisasikan pembagian beras fitrah
berdasarkan ranting yang telah diverifikasi.
2.
Merealisasikan pembagian beras fitrah kepada
permohonan yang sudah disetujui.
3.
Menyalurkan beras fitrah yang datang setelah
proses distribusi selesai dilakukan. ( kerjasama dengan panti asuhan ).
4.
Menginventaris faktor penghambat berikut
solusi yang ditawarkan untuk perbaikan mendatang.
5.
Membuat laporan bidang distribusi untuk
selanjutnya diserahkan kepada sekretaris.
Dalam kepanitiaan Idul Qurban juga demikian, dimulai dari Ketua Lajnah Sosial dan Ekonomi PC. Al-Irsyad Al-Islamiyyah Surabaya melakukan rapat untuk membentuk kepanitiaan Idul Qurban dengan susunan yang sudah lazim dipakai yaitu :
Ketua :
Wakil Ketua :
Sekretaris :
Bendahara :
Koordinator Bidang :
Sub bidang :
-
Penerimaan
-
Prtoses
-
Distribusi.
ALUR KEPANITIAAN IDUL QURBAN :
GROUP A
·
PENERIMAAN :
-
PENERIMAAN
-
PERMINTAAN
-
PEMELIHARAAN
-
PEMBUATAN
ADMINISTRASI YANG DIPERLUKAN
-
KOORDINASI
DENGAN PIHAK LAIN
GROUP B
·
PROSES :
-
PERHITUNGAN
-
PENYEMBELIHAN
-
PENGULITAN
-
PEMECELAN
-
PENIMBANGAN
-
PACKING GROUP C
·
DISTRIBUSI :
-
PERMINTAAN
- RANTING
- RANTING
-
RANTING
KHUSUS
-
KUPON
KHUSUS
-
DAERAH
BINAAN
-
WARGA
SEKITAR
JOB DISKRIPSI KEPANITIAAN IDUL QURBAN :
A. PENERIMAAN.
Cakupan bidang garap bagian penerimaan
adalah :
1.
Cek ranting penerima daqing qurban berikut
jumlah orangnya.
2.
Mempersiapan kebutuhan yang memperlancar
pelaksanaan penerimaan dan pembagian daging qurban.( pembuatan kupon dan surat
jalan, timbangan,plastik,telenan,pisau ,kranjang,rafia dll.).
3.
Membuat undangan kepada ranting untuk
penyampaian teknis penerimaan daging qurban.
4.
Membuat pengumuman tentang informasi
penerimaan ternak qurban dan waktu pemotongan ternak.
5.
Menentukan tempat pemeliharaan dan membuat
jadwal penerimaan dan pemeliharaan.
6.
Membuat surat permohonan kepada
puskesman/dinas kesehatan setempat untuk cek ternak qurban yang akan dipotong.
7.
Mengadakan negosiasi dengan tukang
potong,tukang merebus babat dan tukang pencari rumput.
8.
Membuat surat permohonan kepada POMAL
Koarmatim untuk pengamanan.
9.
Menyiapkan konsumsi.
11.
Membuat laporan sesuai bidang penerimaan
untuk selanjutnya diserahkan kepada sekretaris.
B. PROSES
Cakupan bidang garap bagian proses adalah
:
1.
Verifikasi permohonan ternak/daging qurban.
2.
Finalisasi jumlah ranting dan orang yang
berhak menerima daging qurban.
3.
Perhitungan atas dasar ranting yang harus
diberi dan permohonan yang sudah disetujui.
4.
Penyembelihan ternak qurban.
5.
Pengulitan,pemecelan,( pemisahan antara
daging, tulang , usus, babat dan jeroan ).
6.
Penimbangan dan pembungkusan daging qurban
berdasarkan klasifikasi yang telah ditentukan .
7.
Menyiapkan bagian daging berdasarkan
permintaan .
8.
Menginventaris faktor penghambat yang
dihadapi berikut solusi yang ditawarkan untuk perbaikan mendatang.
9.
Membuat laporan sesuai bidang prtoses untuk
selanjutnya diserahkan kepada sekretaris.
C. DISTRIBUSI
Cakupan bidang garap bagian distribusi adalah :
1.
Merealisasikan pembagian ternak qurban
kepada pemohon untuk daerah binaan.
2.
Merealisasikan pembagian daging qurban
berdasarkan ranting yang telah diverifikasi.
3.
Merealisasikan pembagian daging qurban
kepada permohonan yang sudah disetujui.( ranting khusus dan kupon kusus ).
4.
Memberikan daging qurban sesuai permintaan
kepada mereka yang telah menyerahkan ternak kepada panitia.
5.
Menyalurkan daging qurban kepada warga
sekitar.
6.
Menginventaris faktor penghambat berikut
solusi yang ditawarkan untuk perbaikan mendatang.
7.
Membuat laporan bidang distribusi untuk
selanjutnya diserahkan kepada sekretaris.
Kurang
lebih satu minggu setelah pelaksanaan baik zakat fitrah maupun qurban,Lajnah
Sosial dan Ekonomi PC.Al-Irsyad Al-Islamiyyah Surabaya mengadakan rapat
pembubaran panitia. Sebelum panitia dibubarkan terlebih dahulu dilakukan
evaluasi tiap-tiap sub bidang. Hal ini untuk mengetahui hambatan yang dialami
serta mencari format penyelesaian guna penyempurnaan kepanitiaan di masa
datang.
Perlu
diketahui, bahwa mekanisme alur kepanitiaan yang telah dilakukan oleh lajnah sosial
dan ekonomi ini pada awalnya mendapat tantangan dari para pihak. Namun
Alhamdulillah melalui sosialisasi dan pencerahan yang dilakukan oleh lajnah sosial
dan ekonomi kesalahpahaman dapat
diselesaikan dan akhirnya kami memakai mekanisme seperti tersebut di
atas.
Dan
Alhamdulillah mekanisme kepanitiaan yang telah diterapkan di lajnah sosial dan
ekonomi PC. Al-irsyad Al-Islamiyyah Surabaya ini lambat laun banyak diadopsi
oleh panitia dari masjid/lembaga lain. Diantaranya adalah : STAI Ali Bin Abi
Thalib Jl. Sidotopo Kidul no. 51 Surabaya, Masjid Baiturrohim Perumahan Jenggolo
Asri Buduran, Sidoarjo, Yayasan Al-Akhbar Ar-Refahiyah Jl. Semut 7/24
Surabaya, dan Masjid Nurul Huda Jl. Ikan Duyung - Perak Surabaya. Disamping itu kami juga pernah bermitra kerja dengan mahasiswa IAIN
Sunan Ampel Surabaya dalam program KKN. Yang mana kegiatan tersebut berlangsung
pada hari Ahad tanggal 11 Agustus 2002 dengan mengambil tempat di Komplek
Pondok Pesantren Daarul Hikmah, Kebonsari kecamatan Jambangan Surabaya. Model
mitra kerja yang dilakukan adalah Work Shops dengan mengundang Ta’mir masjid
se-wilayah kecamatan Jambangan Surabaya. Sebagai tim pemateri dari lajnah sosial
dan ekonomi PC.Al-Irsyad Al-Islamiyyah Surabaya Ustd.Novel Baya’syud mengupas sisi agama, Washil Bahalwan dan Ir.Abdurrahman Baraja banyak berbicara sisi teknis kepanitiaan.
Kepada
lembaga/masjid yang telah menggunakan mekanisme kepanitiaan model lajnah sosial
dan ekonomi PC.Al-Irsyad Al-Islamiyyah Surabaya,terus dilakukan
pendampingan,monitoring serta sarring untuk mencari formulasi yang lebih
baik,efisien,efektif dengan tidak melanggar aturan-aturan agama.
MEKANISME KEPANITIAAN KHITANAN MASSAL
Khitanan massal merupakan salah satu bidang garap dari Lajnah Sosial dan
Ekonomi PC. Al-Irsyad
Al-Islamiyyah Surabaya. Kegiatan khitanan massal merupakan salah satu agenda
rutin yang diadakan oleh Lajnah Sosial dan Ekonomi untuk memanfaatkan waktu
liburan sekolah. Penentuan waktu tersebut dimaksudkan agar tidak mengganggu
peserta khitan dalam bersekolah. Kenyataan yang ada. acara khitanan massal
Lajnah Sosial dan Ekonomi PC.Al-Irsyad Al-Islamiyyah Surabaya banyak ditunggu
oleh masyarakat . Hal ini disebabkan banyak faktor, diantaranya adalah, pelaksanaannya
lebih tertib,teratur serta aman { karena bermitra dengan RS. Al-Irsyad Surabaya
}. Disamping itu yang terpenting alasan sebagian masyarakat mengkhitankan
anaknya di Lajnah Sosial dan Ekonomi PC. Al-Irsyad Al-Islamiyyah Surabaya
adalah karena rasa percaya yang tinggi dan bahkan
ada yang peserta turunan. Artinya kakek, ayah,anak dan bahkan cucu dikhitan
oleh Al-Irsyad,demikian Bpk. Hasan Jabbal mengatakan.
Sebagai langkah pertama yang dilakukan oleh Lajnah Sosial dan Ekonomi
PC.Al-Irsyad Al-Islamiyyah Surabaya adalah mengadakan rapat dengan mengundang
para pihak yang akan diberi amanah menjadi panitia dengan susunan panitia
sebagai berikut :
Ketua :
Wakil Ketua :
Sekretaris :
Bendahara :
Koordinator Bidang :
Sub bidang :
-
Pendaftaran
-
Acara
-
Uang
saku &^ transport
-
Bingkisan
-
Obat-obatan
-
Konsumsi
-
Dll.
·
ALUR
KEPANITIAAN KHITANAN MASSAL
PERSIAPAN
:
-
PEMBENTUKAN PANITIA
-
PENYUSUNAN PROPOSAL
-
PEMBUATAN
ADMINISTRASI YANG DIPERLUKAN
-
KOORDINASI
DENGAN PIHAK LAIN
PELAKSANAAN
:
-
PELAKSAANAAN DAFTAR ULANG
-
PEMBUKAAN ACARA KHITANAN MASSAL
- PENEMPATAN PANITIA SESUAI POS YANG DITUNJUK ( daftar
ulang, konsumsi, ruang khitan, uang saku dan transport,bingkisan,obat dll. )
PASCA
PELAKSANAAN :
- TIAP BIDANG MENGINVENTARIS PERMASALAHAN { faktor
penghambat dan solusi }
- RAPAT PEMBUBARAN PANITIA { evaluasi tiap bidang baik
faktor penghambat,solusi dan harapan pelaksanaan mendatang }
- PEMBUATAN
LAPORAN PELAKSANAAN { untuk acuan pelaksanaan mendatang agar lebih baik }
JOB DISKRIPSI KEPANITIAAN KHITANAN
MASSAL :
A. PERSIAPAN.
Pada tahap ini meliputi :
1. Pembentukan panitia dan pembuatan proposal kegiatan oleh
panitia.
2. Melakukan komunikasi dengan RS.Al-Irsyad sebagai mitra
kerja dalam pelaksanaan khitanan massal.
3. Membuat pengumuman pelaksanaan khitan untuk ditempel di
RS.Al-Irsyad Surabaya.
4. Pemberdayaan ranting Al-Irsyad untuk mendata peserta
khitan dengan syarat yang telah ditentukan.
5. Mempersiapkan segala kebutuhan administrasi yang
diperlukan dan kebutuhan pendukung lainnya.
6. Melakukan rapat panitia sekurang-kurangnya 3 kali untuk
cek dan monitoring.
7. Berkoordinasi dengan pihak lain { POLRI terdekat dll }
8. Melakukan simulasi kegiatan pada H-1 di tempat
pelaksanaan khitanan massal.
9. Menginventaris faktor penghambat yang dihadapi berikut
solusi yang diberikan untuk perbaikan mendatang.
10. Membuat laporan sesuai bidang tugas untuk selanjutnya
diserahkan kepada sekretaris.
B.
PELAKSANAAN
Pada tahap ini
meliputi :
1. Melakukan daftar ulang bagi peserta. Untuk memudahkan
kontrol panitia dan kelancaran pelaksanaan ,maka daftar ulang dilakukan dengan
pembagian nomor ganjil dan genap peserta.
2. Mengatur tempat duduk peserta sesuai dengan nomor urut
khitan.
3. Acara pembukaan khitanan massal dimulai.
4. Memberi informasi kepada pengantar tentang alur yang
harus diikuti peserta khitan, agar tertib dan lancar.
5. Memanggil peserta khitan untuk masuk ke ruang khitan.
Pengantar yang boleh masuk ke ruang khitan dibatasi hanya seorang saja.
6. Secara terus menerus menyampaikan informasi tentang :
waktu dan tempat kontrol peserta khitan, hal-hal yang diterima oleh peserta
khitan harus di cek ulang.
7. Menginventaris faktor penghambat yang dihadapi berikut
solusi yang ditawarkan untuk perbaikan mendatang.
8. Membuat laporan sesuai bidang tugas untuk selanjutnya
diserahkan kepada sekretaris.
C. PASCA
PELAKSANAAN
Pada tahap ini meliputi :
1. Merapikan kembali administrasi khitanan massal dan
pendukung lainnya.
2. Ketua panitia mengumpulkan seluruh panitia guna makan
bersama. Dan setelah itu disampaikan oleh ketua, agar tiap-tiap bidang tugas
segera membuat laporan kegiatan untuk rapat pembubaran panitia yang dilakukan 1
minggu setelah pelaksanaan.
Perlu diketahui bahwa pada pelaksanaan tahun 1997 dilaksanakan di
Kantor PC. Al-Irsyad Al-Islamiyyah Surabaya Jl. Danakarya 46 Surabaya
dan selebihnya
sampai dengan tahun 2004 pelaksanaan dipusatkan di RS. Al- Irsyad Jl.
KHM.Mansyur Surabaya.
Alhamdulillah peserta khitanan massal Lajnah Sosial dan
Ekonomi PC.Al-Irsyad Al-Islamiyyah Surabaya menyebar mulai dari
Surabaya,Sidoarjo,Gresik,Bangkalan,Jombang,Lamongan dan bahkan ada yang dari
Jakarta { saat itu kebetulan sedang liburan ke Surabaya }. Tak lupa pula kami
sediakan peserta khitan dari daerah binaan Al-Irsyad yaitu TPA Keputih
Surabaya.
Pada kesempatan ini selaku ketua Lajnah Sosial dan
Ekonomi PC.Al-Irsyad Al-Islamiyyah Surabaya menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak utamanya Dr. Ahmad Bakarman yang telah membantu dengan
sepenuh hati dengan menyediakan RS. Al-Irsyad sebagai tempat berlangsungnya
pelaksanaan khitanan massal. Semoga apa yang telah dilakukan oleh kita semua mendapat
balasan dari Allah SWT berupa pahala dan ridho-Nya.
Teknik kepanitiaan yang dilaksanakan oleh Lajnah Sosial
dan Ekonomi PC.Al-Irsyad Al-Islamiyyah Surabaya banyak diadopsi oleh lembaga
lain, diantaranya adalah Yayasan Al-Akhbar Ar-Refahiyah Jl. Semut Kali
Surabaya. { mulai tahun 2007 – sekarang }.
Kami dari Lajnah Sosial dan Ekonomi PC.Al-Irsyad
Al-Islamiyyah Surabaya merasa senang kalau banyak lembaga-lembaga lain yang
mengadakan acara khitanan massal dan saling bersinergi merupakan keharusan. Karena
persoalan ummat bukan hanya tanggungjawab sepihak akan tetapi semua elemen
masyarakat,guna meringankan beban saudara kita yang kurang beruntung.
Oleh karena itu setelah penulis berhenti dari
kepengurusan Al-Irsyad, penulis masih aktif dalam kegiatan sosial termasuk
pelaksanaan khitanan massal di berbagai tempat, salah satunya adalah di Yayasan
Al-Akhbar Ar-Refahiyah Surabaya sampai sekarang. Karena menurut hemat penulis
beraktifitas apalagi di bidang sosial tidak harus menunggu menjadi pengurus.
Senyampang kita punya kesempatan dan waktu,mari kita gunakan untuk
kemaslakhatan umat.
X. Lajnah Wanita & Putri
1. Pembagian beras kepada dhuafa dan janda yang menjadi anggota pengajian wanita dan putri yang berjumlah 480 KK setiap bulan, mengambil tempat di Jl. KHM.Mansyur 163 Surabaya yang sebelum pembagiannya diawali dengan pengajian .
2. Buka bersama anak yatim dan dhuafa di wilayah Surabaya dan daerah binaan dengan jumlah 350 peserta.
3. Wisuda santri RA-TPA dan TD Al-Irsyad Al-Islamiyyah Surabaya . Kegiatan tersebut sebagai tahapan yang harus dilaksanakan untuk menguji ketuntasan santri setelah melalui pembelajaran.
4. Menyambut Milad Al-Irsyad tahun 2001,mengadakan berbagai kegiatan diantaranya adalah, lomba-lomba,ceramah ilmiah .
XI. Lajnah Pemuda & Pelajar
1. Basket Club. Kegiatan basket dilaksanakan di komplek Perguruan Al-Irsyad Surabaya Jl. Sultan Islkandar Muda 46 Surabaya setiap hari setelah sholat Isya’. Alhamdulillah prestasi basket Al-Irsyad tidak mengecewakan dan bahkan beberapa kali juara baik kota maupun Propinsi Jawa Timur.Dan bahkan untuk kelompok umur 16 tahun prestasi Basket Al-Irsyad menjadi empat terbaik tingkat Jawa Timur.Pada saat itu pelatih
basket Al-Irsyad Surabaya Yahya Hasan Al-Katiri mengatakan bahwa potensi anak-anak Al-Irsyad luar biasa,tinggal dukungan,motivasi dari semua pihak agar ke depan prestasi olahraga Al-Irsyad khususnya basket semakin baik.
Berikut sebagian profil futsal Al Irsyad Surabaya yang
mengikuti LFA ( Liga Futsal Amatir ) Jatim III tahun 2012 dikutip dari Harian Surya, 13 Maret 2012 :
Al Irsyad Buru Lima
Besar
Target Sapu Bersih
Tiga Laga Sisa Putaran Pertama
Akhirnya tim Divisi I Liga Futsal
Amatir (LFA) Jatim III, Al Irsyad berhasil meraih menghentikan puasa
kemenangan, setelah di pertandingan ke-10, Sabtu (10/3) mengalahkan juara
bertahan Copa Futsal Jatim, Barkla, 3-2. Kemenangan ini diharapkan mampu
membawa Al Irsyad finish di lima besar pada akhir putaran pertama nanti.
Kemenangan atas Barkla memang
berarti bagi tim besutan Ali Alhamid tersebut. Pasalnya dari empat pertandingan
terakhir, Al Irsyad gagal memetik kemenangan. Terakhir, Al Irsyad sukses meraih
tiga poin atas Istana United, 3-2, 22 Januari lalu. Itu merupakan kemenangan
perdana Al Irsyad di musim ini.
Tambahan tiga poin tersebut,
membuat tim asal kawasan Ampel Surabaya tersebut, berada di peringkat sembilan
klasemen sementara. Menurut salah satu pemain Abdullah Bachmid, di akhir
putaran pertama ini, timnya berambisi berada minimal di lima besar.
“Minimal sama seperti musim lalu,
putaran pertama ini kami harap bisa berada di lima besar,” kata pemain yang
akrab disapa Aab tersebut.
Putaran pertama tinggal
menyisakan tiga pertandingan sisa. Jika Al Irsyad ingin finish di lima besar,
tentu mereka harus menyapu bersih kemenangan di tiga pertandingan tersebut. “Ya
kami akan berusaha untuk bisa memenangkan semua pertandingan sisa,” kata Aab.
Penulis perlu mengenang
kembali, profil Badan Sosial Al Irsyad Tempo Doeloe yang kehadirannya selalu dinanti-nantikan
dan mendapat respon positif dari Pemerintah. Badan Sosial ini bernama
Hai ‘ah Mabarrotul Irsyad yang menjadi pelopor badan sosial di Jawa Timur. Bagaimana
sepak terjang dari Hai ‘ah Mabarrotul Irsyad, berikut profil lengkapnya.
MENGENANG “HAI 'AH MABARROTUL IRSYAD”
KEHADIRANMU SELALU DI NANTI-NANTIKAN
Satu diantara sekian kegiatan
Lajnah Sosial dan Ekonomi Al Irsyad Surabaya didalam bulan Dzulhijjah adalah mengadakan kegiatan pemotongan ternak
qurban pada saat hari Raya Idul Qurban. Kegiatan ini adalah kegiatan rutinitas yang telah dilaksanakan oleh Bapak
dan senior kita sejak zaman Kolonial Belanda ± tahun 1937. Tiap tahun kegiatan ini berjalan cukup baik hingga tahun 1942 kegiatan ini sempat terhenti dikarenakan meletusnya Perang Dunia II.
Pada tahun 1947 tampil generasi penerus dari putra-putra Al Irsyad yang sanggup meneruskan tongkat estafet dari senior sebelumnya. Mereka sebagai angkatan II yang kemudian membentuk Badan Sosial yang bernama Hai
'ah Mabarrotul Irsyad. Pendirinya adalah Ustadz Abdullah bin Yahya Baya'syut sebagai Ketua, Ustadz Abdullah bin Hadi bin Thalib sebagai Sekretaris, Muhammad Umar Bahala dan Abubakar Alamudi sebagai Koordinator Perlengkapan. Badan sosial ini bukan saja menangani Idul Qurban namun mencakup kegiatan sosial lainnya yaitu : Zakat fitrah, khitanan massal, bantuan korban banjir dan lain-lain.
Satu bulan sebelum Hari Raya Idul Qurban, Badan Sosial ini sudah bekerja untuk mempersiapkan berbagai macam keperluan qurban antara lain : Merapikan sekretariat, menentukan harga ternak dan ongkos potong, menghubungi tukang potong dan mempersiapkan semua perlengkapan yang berkaitan dengan Idul Qurban.
Pada saat itu perolehan ternak sapi tiap tahun diatas 30 ekor dan kambing ± 190 ekor. Jumlah ini cukup banyak mengingat saat itu belum adanya kepanitiaan di tempat lain. Ternak qurban yang diterima berasal dari simpatisan Al Irsyad dan masyarakat Surabaya.
Ada dua sistem pembagian daging qurban yaitu : Pendistribusian ternak hidup dan
pembagian berupa daging potongan. Pendistribusian ternak hidup dikirimkan kepada cabang-cabang Al Irsyad
Situbondo, Malang, Sepanjang dan ormas Islam lainnya serta Lembaga Pemasyarakatan Kalisosok Surabaya. Hal ini dilakukan agar syiar qurban
dapat tersebar hingga ke daerah-daerah lainnya. Adapun sistem pembagian yang kedua, ternaknya dipotong di Kompleks Perguruan Al Irsyad
Surabaya, kemudian dagingnya didistribusikan ke daerah-daerah minus Surabaya Utara
dan sekitarnya.
Tukang potong sapi adalah tukang potong khusus yang tiap tahun didatangkan dari Waru - Surabaya sebanyak 10 orang, sedangkan untuk kambing dipotong sendiri oleh panitia, mengingat saat itu banyak warga Al Irsyad Surabaya yang sanggup melakukannya.
Didalam melaksanakan kegiatan potong ternak ini, kami selalu berkoodinasi dengan Tim Kesehatan Kantor Pembantaian Ternak Pegirian Surabaya untuk memeriksakan sapi dan kambing yang akan dipotong, agar dapat dipastikan bahwa daging yang dibagikan adalah benar-benar dalam kondisi baik.
Satu hal yang perlu diingat adalah panitia yang dibentuk selalu dibekali pesan moral agar didalam bekerja selalu berusaha semaksimal mungkin melaksanakan amanah dengan sebaik-baiknya. Kejujuran dalam melaksanakan amanah, ikhlas dan tidak menghambur-hamburkan uang adalah dasar utama yang harus ditanamkan dalam melakukan semua amalan, tujuannya semata-mata mencari ridha Allah SWT. Atas dasar inilah panitia mendapat kepercayaan dari masyarakat. Bahkan masalah ini diangkat melalui media massa dan surat kabar, sehingga banyak ormas Islam lain yang ingin mempelajari secara langsung sistem kerja panitia kami.
Demikian pesan dari Ustadz Abdullah bin Yahya Baya'syut selaku Mantan
Ketua Hai 'ah Mabarrotul Irsyad.
Selain panitia dari Hai'
ah Mabarrotul Irsyad, ada juga panitia qurban dari alumni pelajar Al Irsyad yang sudah melanjutkan ke sekolah negeri maupun swasta lainnya. Mereka dianjurkan mengadakan panitia tersendiri dengan target menumbuhkan iman dengan cara mengumpulkan infaq dan sodaqoh dari murid-murid Al Irsyad yang kemudian dibelikan ternak qurban.Hai'ah Mabarrotul Irsyad memiliki sejumlah inventaris perlengkapan Idul Qurban yang cukup terawat dengan baik antara lain : geledekan sebanyak 10 buah, tikar, timbangan besar dan kecil, pisau, berang (pisau besar untuk memotong tulang), kapak, telenan (tatakan untuk memotong daging), dan lain-lain. Perlengkapan tersebut dikeluarkan pada saat pelaksanaan Idul Qurban. Adapun inventaris Khitanan Massal, Zakat Fitrah dan peralatan sekretariat, masing-masing disimpan tersendiri dan hanya dikeluarkan pada saat akan dipergunakan. Hai
'ah Mabarrotul Irsyad memiliki 4 (empat) gudang tempat penyimpanan peralatan dan perlengkapan yang masing-masing tersimpan dengan baik.
Pada masa inilah kegiatan-kegiatan sosial berjalan dengan baik dan maju pesat khususnya Idul Qurban, Zakat Fitrah dan Khitanan Massal.
Dalam pembagian zakat fitrah, Hai ‘ah Mabarrotul Irsyad pernah mendapatkan 8-10 ton beras dan menjabat sebagai Wakil Ketua sebuah badan sosial yang dikoordinir oleh Pemerintah setingkat Propinsi, yang diketuai Bapak Bupati Supardi (Bupati Surabaya). Satu hal yang patut disyukuri adalah bahwa setiap kali mengadakan kegiatan sosial, badan (lembaga) ini selalu dinanti-nantikan dan mendapat respon positif dari pemerintah. Kepercayaan yang begitu tinggi merupakan kesempatan baik dan peluang emas bagi Badan Sosial ini untuk lebih berperan aktif di dalam kegiatan bakti sosial. Salah satu kesempatan yang berhasil diraih adalah membantu korban bencana banjir di daerah Perak - Jombang, Jawa Timur. Bantuan yang diberikan berupa beras, pakaian, obat-obatan dan uang. Badan ini ditunjuk sebagai pelopor dalam melaksanakan semua kegiatan bakti sosial baik di Surabaya maupun di luar kota. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa Hai
‘ah Mabarrotul Irsyad bukan hanya menangani masalah kepanitiaan Idul Qurban saja, namun juga mencakup kegiatan sosial lainnya.
Pada tahun 1964 sebelum meletusnya G 30 S PKI, Hai'ah Mabarrotul Irsyad vacum karena situasi dan kondisi saat itu yang tidak memungkinkan, dan disaat itu pula kepengurusan Badan Sosial ini berakhir. Perjalanan cukup panjang dan disertai niat ibadah ,
serta selalu mengadakan pengkaderan, kini telah menelorkan kader-kader
Irsyadiyyin yang cukup potensi yang diharapkan eksistensinya dari
kader-kader ini dapat memberikan kontribusi dalam bentuk amal sholeh
yang berguna untuk umat. Dahulu Badan
Sosial ini bernama Hai'ah Mabarrotul Irsyad, namun kini
menjadi Lajnah Sosial dan Ekonomi. Kemajuan Lajnah Sosial dan
Ekonomi saat ini adalah berkat kerja keras seluruh unsur dengan harapan agar esok tercapai satu langkah lebih maju dan profesional, serta menjadikan pengalaman lalu sebagai guru yang terbaik. "Kebaikan umat sekarang ini adalah sebab dari rintisan orang-orang terdahulu",
begitu kata Ustadz Abdullah bin Hadi bin Thalib selaku mantan sekretaris Hai 'ah Mabarrotul Irsyad yang selalu diucapkan kepada
kami.
*) Dikutip dari Info Al Irsyad edisi 19 Dzulhijjah 1420 H.
Penulis : Washil Bahalwan (Sekretaris Lajnah Sosial dan Ekonomi)
Narasumber : 1. Ustadz Abdullah bin Yahya Baya'syut
2. Ustadz Abdullah bin Hadi bin Thalib
2. Ustadz Abdullah bin Hadi bin Thalib
Catatan
:
Ustadz Abdullah bin Hadi bin Thalib (Ami Dola bin Thalib--Kamal,Madura) kini
telah berpulang
ke rahmatullah. Kami berdo'a semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT. Aamiin.
Semasa hidupnya, almarhum banyak memberi masukan, saran, dan kritikan untuk Lajnah Sosial dan
Ekonomi agar dapat melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh para seniornya dengan harapan badan sosial
yang ada saat ini dapat bekerja lebih maju dan profesional.
ke rahmatullah. Kami berdo'a semoga amal ibadahnya diterima disisi Allah SWT. Aamiin.
Semasa hidupnya, almarhum banyak memberi masukan, saran, dan kritikan untuk Lajnah Sosial dan
Ekonomi agar dapat melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh para seniornya dengan harapan badan sosial
yang ada saat ini dapat bekerja lebih maju dan profesional.
Disamping penulis aktif di organisasi Al Irsyad, penulis juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pramuka dan drum band Al Irsyad. Berikut tulisan lengkapnya :
DARI PANDU MENUJU GENDERANG SULING
Sebenarnya keberadaan Pramuka di lingkungan Al Irsyad Surabaya telah
berlangsung sejak lama, bahkan sejak masih bernama Pandu. Dan salah satu
tokoh yang tidak bisa kita lupakan adalah Alm. Bapak Abdul Kadir
Banaimun karena beliaulah yang meletakkan dasar-dasar pendidikan
kepanduan di Al Irsyad Surabaya.
Baru pada tanggal 14 Agustus 1961, seiring dengan dibubarkannya
kepanduan oleh Presiden Soekarno dan diganti dengan Pramuka, maka
pramuka Al Irsyad Surabaya secara resmi berdiri dan ketika itu masih
bernama Gudep 7 Surabaya.
Kemudian pada tahun 1963 dibentuklah Korps Musik yang waktu itu bernama
Genderang Suling Pramuka Al Irsyad Surabaya dan inilah cikal bakal
keberadaan Drum Band di Al Irsyad Surabaya.
Dan puncaknya terjadi pada saat diadakan Konferensi Islam Asia
Afrika (KIAA) pada tahun 1964 di Jakarta, dimana Drum Band Al Irsyad
Surabaya tampil dihadapan presiden Soekarno dan para peserta konferensi
di Jakarta. Ketika itu yang menjadi Drum Major adalah Bapak Aunillah Alkatiri dan Alm. Abu Bakar Alamudi.
Kemudian pada tahun 1965 ketika terjadi peristiwa G 30 S/PKI maka
praktis seluruh kegiatan Pramuka dan drum band di Al Irysad Surabaya
mengalami kevakuman. Hal ini berlangsung sampai tahun 1968 ketika
diadakannya PON VII di Surabaya, dimana drum band Pramuka Gudep 77
Surabaya kembali tampil untuk mengawal api dan bendera PON yang memasuki
Surabaya.
Bersamaan dengan itu pada bulan Agustus 1968 dilangsungkan
pelantikan Gugus depan 77 Pramuka Al Irsyad Surabaya oleh Bapak Letkol
Suratman, yang ketika itu menjabat sebagai ketua KONI Jatim sekaligus
sebagai Ketua Kwartir Cabang Pramuka Kota Surabaya.
Lokasi : Sekolah Al Irsyad Surabaya
Lokasi : Sekolah Al Irsyad Surabaya
Dan sebagai kepala majelis pembimbing gugus depan yang
pertama adalah Alm. Ustad Salim Makarim, sedang para pembinanya adalah
Fauzi Bamahfudz dibantu oleh Bapak Alm. A. Aziz Allan, Alm. Hamid
Bobsaid, Alm. Achmad Ba’amir, Alm. Ady Zakin, Alm. Achmad bin Qurusy.
Beliau-beliau ini memberi sosialisasi kepada murid-murid SD Al Irsyad
Surabaya untuk menarik perhatian mereka agar mau bergabung menjadi
anggota pramuka. Alhamdulillah berkat kerja keras mereka Gugus Depan 77
dan Drum Band Pramuka Al Irsyad Surabaya kembali bergairah dan aktif
kembali.
Lokasi : Sekolah Al Irsyad Surabaya tahun 1971
Lokasi : Jl. Pemuda Surabaya
Naik Motor : Ayanda Hamid Bobsaid (Pembina Gudep 77)
Lokasi : Sekolah Al Irsyad Surabaya tahun 1971
Kiri : Ahmad Ba'amir (Pembina Gudep 77)
Kanan : Ayanda Hamid Bobsaid (Pembina Gudep 77)
Lokasi : Sekolah Al Irsyad Surabaya tahun 1971
PRESTASI GUDEP 77 PRAMUKA AL IRSYAD SURABAYA
Pada bulan April 1974 Gudep 77 terpilih sebagai regu teladan dalam
jambore tingkat kotamadya Surabaya yang diadakan di lapangan Bumimoro
Surabaya. Ketika itu Gudep 77 mengirim satu regu (Elang) di bawah
komando (ketua regu) saudara Alm. Saleh Basymeleh dan Geys Alchotib
sebagai wakilnya.
Berikut prestasi Gudep 77 pramuka Al Irsyad Surabaya dalam jambore yang
dikutip dari harian Surabaya Post, April 1974.
Jambore Pramuka Se Surabaya
Hasilkan regu teladan putra dan putri
Jambore
1974 Pramuka KMS dalam liburan kwartal I baru-baru ini bertempat di
Bumi Moro, seperti kita beritakan diikuti 181 regu penggalang
putra-putri dengan peserta seluruhnya 1810 orang.
Walaupun
bukan bersifat perlombaan, tetapi melalui berbagai keterampilan yang
diadakan menghasilkan regu teladan putra-putri, masing-masing adalah :
Regu teladan putri : 1. Regu Mawar, Gugus depan Surabaya 78, Peserta
No.30; 2. Regu Bungur, Gugus depan Surabaya 20, Peserta No.70; 3. Regu
Anggrek, Gugus depan Surabaya 48, Peserta No.1; 4. Regu Matahari, Gugus
depan Surabaya 26, Peserta No.32; 5. Regu Wijayakusuma, Gugus depan
Surabaya 84, Peserta No. 28.
Regu
teladan putra : 1. Regu Elang dengan anggota : 1. Saleh Basymeleh; 2.
Geys Alchotib, 3. Helmi Syamlan, 4. Novel Bobsaid, 5. Aufa Bahalwan, 6.
Fauzi Mahfudz, 7. Hasan Ali, 8. Samsul Munir, 9. Djasmadi, 10. Machmud
Makarim, Gugus depan Surabaya 77, Peserta No. 7; 2. Regu Kiwi, Gugus
depan Surabaya 41, Peserta No.59; 3. Regu Kuda, Gugus depan Surabaya 47,
Peserta No.1; 4. Regu Badak, Gugus depan Surabaya 111, Peserta No.58;
5. Regu Kangguru, Gugus depan Surabaya 27, Peserta No.25.
Aufa Bahalwan (paling kanan)
Lokasi :Lapangan Bumi Moro komplek AAL Surabaya
Lokasi :Lapangan Bumi Moro komplek AAL Surabaya
Keterampilan-keterampilan yang dipertunjukkan berupa kegiatan-kegiatan :
Wide Game, Penjelajahan, Semboyan Sandi, Peta Pita, Menaksir,
Kimindera, Halang rintang, PPPK, Memasak, Hasta Karya, Ketertiban,
Skets, Pengetahuan Umum, Perkemahan, Karnaval, dan Kesenian.
Sementara
itu, pesawat AURI yang dikemudikan oleh Pembina Satuan Wira Karya
Dirgantara Joik Soewardjo terbang merendah, dan semua regu peserta
menaksir berapa tinggi pesawat itu. Juga kegiatan halang rintang
dipertunjukkan oleh regu-regu putri.
Dalam penutupan Jambore tersebut, Ka. Kwarcab Letkol. Soeratman
mengemukakan bahwa jambore terbesar yang diselenggarakan Kwarcab tahun
ini mempunyai pengalaman-pengalaman yang berharga untuk menyelenggarakan
Jambore yang akan datang. Kurang tertibnya peserta memenuhi
ketentuan-ketentuan yang telah diadakan, yang disebabkan panasnya terik
matahari, ternyata dari peserta 1810 orang yang jatuh sakit 10 peserta.
Dan sebagian besar anak-anak sakit karena kebanyakan minum es gronjong
dan kurang memperhatikan makanannya. Fasilitas medan arena jambore
mendapatkan bantuan Gubernur AKABRI Laut.()
Atas keberhasilan tersebut Kwarcab kodya Surabaya mengirim (menunjuk) Saudara Hasan Ali dan Alm. Saudara Ismail Baktir untuk mengikuti perkemahan WIRA KARYA di Cibubur Jakarta.
Bersamaan dengan itu Drum Band Pramuka Gugus Depan 77 Al Irsyad
Surabaya juga tampil di Jakarta pada hari pramuka tingkat nasional.
Masih di tahun yang sama Gudep 77 juga mengirim satu regu di bawah
komando saudara Faishal bin Thalib ke PERPANITRA INTERNASIONAL
(pertemuan penegak se Asia Pasifik) di Bedugul Bali (Danau Beratan)
sekaligus mengambil bet penjelajah (Elang) yang terdiri dari Faisal bin
Thalib, Geys Alchotib, Farhad Baisa, Abdul Aziz Bahalwan, Oscar Bobsaid,
dan Alm.Saleh Basymeleh.
Bedugul Bali 1974
Dari kiri ke kanan : Faisal Bin Thalib, Oscar Bobsaid, Geys Alchotib
Pulang dari Bedugul, Bali 1974
Lokasi : Sekolah Al Irsyad Surabaya
Pulang dari Bedugul, Bali 1974
Lokasi : Sekolah Al Irsyad Surabaya
Kemudian pada tahun 1977 saudara Muhammad (Amak) Bawedon terpilih
sebagai wakil dari Gudep 77 untuk mengikuti JAMBORE NASIONAL di Sibolga
Sumatera Utara. Tentu saja kita tidak boleh melupakan jasa Bapak Letkol
Suratman yang begitu besar, begitu cintanya pada Al Irsyad beliau terus
mendorong dan berupaya agar Gudep 77 dan Drum Band Pramuka Al Irsyad
Surabaya tetap eksis dan berjaya. Beliau bahkan mengupayakan dana untuk
pengadaan alat-alat Drum Band yang lebih bagus mengingat peralatan yang
lama sudah tidak memadai.
Aziz Allan Pembina Pramuka Gudep 77 di tengah-tengah anak didiknya
Semua prestasi ini menunjukkan bahwa pembinaan pendidikan kepramukaan di bawah naungan Gudep 77 berjalan dengan baik dan berhasil.
Perkemahan di Lawang : Polaman dan Mendit tahun 1971 dan 1974
Aziz Allan dan Farid Bahalwan (Pembina Gudep 77)
di tengah anak didiknya
Lokasi : Stasiun Kota Lawang tahun 1971
Secara kasat mata, foto ini sepertinya penyiksaan akan tetapi melalui
kegiatan ini Kami tertempa menjadi pribadi yang tangguh, teruji, dan
siap mengahadapi tantangan.
Pada
tahun 1974 terjadi pergantian kepengurusan, sebab dengan alasan
kesibukan pekerjaan, maka Bapak Fauzi Bamahfudz mengundurkan diri dan
kedudukannya digantikan oleh Bapak Alm. Aziz Allan. Di bawah
kepemimpinan Bapak A. Aziz Allan, Gudep 77 semakin meningkat
prestasinya. Disamping hal-hal yang telah diceritakan diatas, maka masih
banyak lagi prestasi yang diraih. Pada waktu itu, Gudep 77 pramuka Al
Irsyad Surabaya cukup disegani, baik tingkat regional maupun nasional.
Di bidang penjelajahan misalnya, hampir semua puncak gunung di jawa
timur ini, bendera Gudep 77 pramuka Al Irsyad Surabaya pernah
dikibarkan. Dan ini tentu saja merupakan suatu kebanggaan tersendiri
bagi kami para alumni karena hal seperti itu mungkin tidak akan pernah
terulang lagi.
Alm. Syaugi Allan (jaket coklat) dan Novel Bobsaid
Alm. Syaugi Allan (kaos merah)
Jakarta 1974
Jakarta 1974
Abdul Aziz Allan (Pembina Pramuka)
Jakarta 1974
Abu Bakar Alamudi (Pembina Pramuka)
Jakarta 1974
- Dikutip dari Buku Kenangan Malam Reuni Akbar Alumnni Gudep 77 & DB. Pramuka Al Irsyad Surabaya Periode 1972-1990.
DRUM BAND PRAMUKA AL-IRSYAD SURABAYA
( Mars Al-Irsyad,Mars Padang,Mars Surkati ),
SIMBOL
PEMERSATU IRSYADIYYIN
Jalan Pahlawan Surabaya
Hari Pramuka Tahun 1976
Lokasi : Jl. Kramat Gantung, Surabaya
Hari Pramuka Tahun 1976
Alhamdulillah,
kehidupan penulis banyak dihabiskan dalam organisasi yaitu Al-Irsyad. Sangat
bersyukur karena melalui Al-Irsyad penulis banyak berkesempatan berinteraksi
dengan anekaragam karakter orang ,yang hal itu sangat berguna bagi penulis untuk kehidupan sekarang maupun
mendatang. Banyak aktifitas yang diikuti oleh penulis. Mulai pramuka,Drum Band,pemuda
& pelajar sampai duduk dalam kepengurusan baik tingkat kota Surabaya maupun
wilayah jawa Timur. Berikut akan kami nukilkan kegiatan penulis di bidang Drum band
dengan satu tujuan agar generasi muda
Al-Irsyad tahu dan mengerti bahwa pada masa lalu Drum Band Pramuka Al-Irsyad pernah jaya ,sehingga dapat
menginspirasi irsyadiyyin khususnya generasi muda untuk berkontribusi pada
Al-Irsyad.
Setelah Drum Band Pramuka Al-Irsyad Surabaya
secara resmi menjadi anggota PDBI { Persatuan Drum band Indonesia } wilayah
Jawa Timur,maka pada hari Minggu tanggal 11 November 1979 untuk pertama kali Drum Band Pramuka Al-Irsyad Surabaya mengikuti
Kejurda Jatim yang dipusatkan di Stadion Gelora 10 Nopember Tambak Sari
Surabaya. Pada kejurda kali ini pakaian adat Madura dipilih menjadi kostum bagi
Drum Band Pramuka Al-Irsyad Surabaya. Karena baru
pertama kali tampil dan masih miskin pengalaman berkompetisi,maka sangat wajar
pada kejurda kali ini belum berhasil mengukir prestasi. Namun dengan
keikutsertaannya dapat dijadikan pelajaran ke depan untuk lebih giat berlatih. Seingat
penulis beberapa pemain Drum Band Pramuka
Al-Irsyad Surabaya dalam kejurda Jawa Timur tahun 1979 adalah, Amin
Basymeleh, Hasan Ali Al Bugis ,Geys Al Chotib dan Abdul Aziz Hamedan
Dkk. Dan bertindak sebagai
Drum Mayor adalah
saudara Farhad Baisa dengan kekuatan personil lebih
kurang 50 orang.
Selesai kejurda, dilakukan evaluasi dan
ternyata kelemahan mendasar kami adalah pada disiplin berlatih dan baris berbaris. Maka dicarilah pelatih yang
berkompeten dalam bidang itu dan terpilihlah Bpk. Mayor Laut T. Siswanto.Saat
kejurda Jatim 1979 ini, pernulis masih menjadi penonton setia sambil mengamati bagaimana cara
bermain drum band serta bertekad suatu saat nanti dapat mernjadi bagian dari Drum Band Pramuka Al-Irsyad
Surabaya. Perlu diketahui selama mengikuti kejurda Jatim ini, Drum Band Pramuka Al-Irsyad Surabaya menempati rumah saudara kami yaitu Bpk.
Ali Bahalwan ayah dari Rusdi Bahalwan di Jl. Salak 28 Tambak Sari Surabaya.
Mahmud Makarim (paling kiri)
Lokasi : Jl. KH.Mas Mansur
Lokasi : Jl. KH.Mas Mansur
Kenangan Tropokal Markas Bersejarah Drum Band Pramuka Al Irsyad Surabaya
Aufa Bahalwan (duduk di sepeda motor baju putih)
Ustadz Salim Makarim (pakai jas)
Abdul Aziz Allan (dua dari kanan)
Hari demi hari
dilalui dengan latihan dan latihan. Hampir setiap hari pembina,pelatih dan para
senior dapat kita jumpai di markas drum band yang biasa kita sebut TROPOKAL { ruang bersejarah bagi perjalanan
Drum Band Pramuka Al-Irsyad Surabaya yang sayang saksi sejarah kejayaan Drum Band
Pramuka Al-Irsyad Surabaya itu sekarang
telah tiada }. Hasil dari
latihan secara serius dan disiplin membuat Drum Band Pramuka Al-Irsyad Surabaya
saat mengikuti Kejurda Jatim tahun 1982 di Lapangan Bumi Moro komplek AAL Surabaya keluar sebagai juara umum dan berhak mewakili Jawa Timur dalam kejurnas yang
kebetulan juga diadakan di Surabaya tepatnya di Gelora 10 Nopember Tambak sari
Surabaya. Alhamdulillah pada kejurda Jatim 1982 ini untuk pertama kali penulis
sudah menjadi bagian dari Drum Band Pramuka Al-Irsyad Surabaya dengan memegang
alat seruling bambu termasuk Hanik Makarim cs { nada C }.Memang untuk anak
junior yang menjadi anggota tim Drum Band,pertama kali harus pegang alat
seruling agar mengetahui tangga lagu/not lagu. Setelah itu baru boleh pegang alat lainnya (
snar drum maupun lainnya ). Bagi penulis dan juga anggota Drum Band yang lain merupakan
kebanggaan dan prestasi yang tidak dapat dilupakan serta ada komitmen kuat
untuk memberikan yang terbaik buat Al-Irsyad dan warganya dengan prestasi. Pada
kejurnas 1982 ini, Drum Band Pramuka Al-Irsyad belum mampu berbicara banyak mengingat lawan memiliki
ketrampilan lebih baik dari kami. Namun ada kepercayaan untuk mempersiapkan
diri lebih baik lagi,manakala kesempatan datang gelar juara dapat kita raih.
Di bawah kepemimpinan Bapak Farid Bakarman selaku ketua PC Al-Irsyad
kota Surabaya tahun 1982 , hampir setiap
selesai mengikuti kejuaraan, dikumpulkan di aula kenangan Al-Irsyad Danakarya
Surabaya. Pada kesempatan itu Bapak Farid Bakarman memberi wejangan,
diantaranya beliau menyampaikan terima
kasih kepada Drum Band Pramuka Al-Irsyad karena telah menjadi duta Al-Irsyad
dalam kejuaraan. Sekaligus memompa
semangat agar tampil dan memberikan yang
terbaik untuk Al-Irsyad dengan tetap berpegang teguh pada Mabda’ Al-Irsyad.
Para pengurus dan senior Drum Band Al Irsyad Surabaya
Pengurus Drum Band Al Irsyad Surabaya dan Alumni Bola Voli Al Irsyad Surabaya.
Paling kiri (baju merah muda) : M. Amang Yamani, mantan pemain nasional tahun 1960-an.
Official Drum Band Al Irsyad Surabaya Tahun 1982
Lokasi : Luar Stadion Gelora 10 Nopember - Tambaksari Surabaya
Kejurnas di Stadion Tambaksari Surabaya Tahun 1982
Washil Bahalwan (dua dari belakang pegang seruling bambu)
Fauzi Bin Mahfudz
Ketua Drum Band Al Irsyad Surabaya sedang memberikan pengarahan
Tahun 1983,saudara Fauzi Bin Mahfudz mengundurkan diri
sebagai ketua Drum Band Pramuka Al-Irsyad Surabaya karena diterima menjadi PNS
di Departemen Pertanian dan ditempatkan di Banjarmasin.Agar roda Drum Band
tetap berjalan,maka tampuk pimpinan diserahkan kepada saudara Ahmad Salim Basymeleh. Suasana latihan
semakin hari semakin bersemangat. Hal ini disebabkan karena ingin memberikan
yang terbaik pada Al-Irsyad dan warganya yang dengan setia selalu mensuport
kami dengan hadir setiap kami berlatih di komplek perguruan Al-Irsyad Danakarya
Surabaya. Penulis masih ingat, saat penulis
sedang latihan drum band, diseberang sana juga kelihatan penonton setia
diantaranya Ahmad Bakarman ( sekarang Dirut Rumah Sakit Al Irsyad
Surabaya ) dan Zakaria bin Thalib. Dan ternyata Bapak Zakaria bin Thalib yang
sekarang tinggal di Cureng Surabaya adalah pengagum berat drum band pramuka Al
Irsyad Surabaya sejak dulu. Dalam hati penulis dan anggota
tim lainnya ingin membalas kesetiaan dan
semangat warga dengan memberi gelar untuk mereka. Dan sudah menjadi tradisi
kami setiap berangkat/pulang dari kejuaraan selalu unjuk kebolehan di sepanjang
jalan KHM.Mansyur menuju markas Drum Band Al-Irsyad Danakarya Surabaya. Ketika
tau kami mau lewat,warga Al-Irsyad bergegas lari dan berebut mencari tempat
terdepan agar dapat melihat dari dekat korps Drum Band Al-Irsyad. Walaupun
untuk itu mereka rela berdesak-desakan dalam cuaca yang panas. Warga
mengeluk-elukkan kami dan kamipun lebih bersemangat berlatih untuk memberikan
yang terbaik.
Lokasi : Lapangan Bumi Moro Komplek AAL, Surabaya
Kejurda 1982
Lokasi : Stadion Gelora 10 Nopember Tambaksari, Surabaya
Kejurnas 1982
Fauzi Bahahfudz sedang memberi pengarahan
Jl. Pabean, Surabaya
Persiapan pawai di Jl. KH. Mas Mansur sepulang dari kejurda 1982
Kanan : Ahmad Salim Basymeleh, Ust, Salim Makarim
(Pembina Pramuka)
Kiri : Geys Alchotib (baju putih) - Pembina Pramuka
Kanan : Hasan Ali Al-Bugis (baju putih) - Pembina Pramuka
Stock Master : Mahmud Makarim
Bulan Desember 1982 kami tampil pada acara Muktamar Al-Irsyad yang berlangsung di Kota Semarang. Sedihnya, waktu itu musim penghujan, jadi markas Al-Irsyad semua terendam banjir. Jadilah kami berpawai dalam keadaan basah, sampai kami harus menutup topi kami dengan tas kresek sebab topi itu terbuat dari beludru, jadi kalau kena air pasti luntur. Di Semarang yang menjadi Drum Major adalah saudara Mahmud Makarim. Sepulang dari Semarang kami perlu mengembangkan kemampuan bermain kami. Itulah sekilas penampilan Drum Band Pramuka Al-Irsyad Surabaya dalam menyemarakkan pembukaan Muktamar Al-Irsyad yang berlangsung bulan Desember 1982 di Kota Semarang. Semoga penampilan ini dapat mengingatkan kembali memori kita khususnya pemain akan apa yang telah mereka lakukan untuk Al-Irsyad.
Kiri ke kanan : Ali bin Syef (Drum Major), Munif Bayasud (official), Mahmud Makarim (personil drum band)
Lokasi : Cirebon
Persiapan Kejurnas Desember 1984
Tahun 1984, kembali Drum Band Pramuka Al-Irsyad Surabaya tampil dalam kejurnas yang berlangsung di Cirebon. Pada kejurnas kali ini { 1984 }, kami pun belum juara. Bukan kami tidak tampil lebih baik dari kejurnas sebelumnya { 1982 } akan tetapi tim Drum Band lain tampil jauh lebih baik lagi. Pelajaran yang dapat kami petik dari kejurnas kali ini { 1984 }, diantara tim-tim yang bertanding,tidak sedikit yang menghalalkan segala cara. Nah kelemahan kami adalah kurang dapat meredam emosi. Sehingga banyak tim lain yang menyerang kami dengan cara merusak mental dan emosi para pemain. Oleh karena itu ke depan disamping aspek permainan { skill } yang harus dibenahi,maka aspek mental juga harus mendapatkan perhatian lebih dari pelatih utamanya kita para pemain. Walaupun kami belum berhasil,namun sambutan warga Al-Irsyad Cirebon luar biasa.Warga Al-Irsyad Cirebon mengharap kami dari drumban Al-Irsyad dari Surabaya,Cirebon,Tegal,Bondowoso dan Pekalongan untuk tampil bersama.
Mengingat peran serta warga Al-Irsyad Cirebon yang luar biasa selama kami mengikuti kejurnas, maka kelima drumban Al-Irsyad melakukan unjuk kebolehan dengan pawai bersama dari stadion Putra Jaya sampai markas Al-Irsyad Jl. Pekarungan Cirebon ( sekitar 5 Km ).Sekitar 600 personil tampil apik mendemonstrasikan kemahirannya dengan menyanyikan lagu mars Al-Irsyad,mars Padang dan mars Surkati. Ketiga mars tersebut berulang kali kami nyanyikan sepanjang perjalanan. Suasana haru dan satu hati. Ternyata yang menyatukan kami adalah mars tersebut { Al-Irsyad,Padang dan Surkati } ditambah dengan terpatrinya lambang Al-Irsyad sebagai nyawa aktifitas irsyadiyyin. Seingat penulis selesai pawai,personil drum Band dari lima kota dikumpulkan di sekolah Al-Irsyad Cirebon ba’da Maghrib oleh para senior diantaranya Asad Baridwan, Farid Baridwan,Ridho Baridwan,Salim Baridwan , Aziz Allan,Letkol (L) Husein Amir Alkatiri dan Fauzi Bamahfud. Dalam pidatonya Asad Baridwan menyampaikan terima kasih atas partisipasi Drum Band Al-Irsyad dalam kejurnas 1984 ini. Ini menunjukkan kepada khalayak,bahwa Al-Irsyad tetap eksis dan Drum Band merupakan salah satu simbol pemersatu. Oleh karena itu beliau berpesan , junjung tinggi mabda Al-Irsyad dimanapun kalian berada. Warga Al-Irsyad boleh berada dimana-mana,tetapi harus tetap satu dan kokoh dengan mabda sebagai roh dan jiwa perjuangan kita.Dan bahkan beliau menetapkan tanggal 23 Desember sebagai hari kebangkitan Drum Band Al-Irsyad. Formula dan teknisnya akan dibahas dalam rapat paripurna PP Al-Irsyad di Jakarta. Suasana saat itu benar-benar membuat kami para anggota Drum Band terharu dan dalam hati kecil ingin memberi yang lebih baik lagi untuk organisasi. Dan selama kejurnas di Cirebon tahun 1984,rombongan Drum Band Pramuka Al-Irsyad Surabaya bermalam di rumah salah seorang warga Al-Irsyad yaitu rumah keluarga dari Bpk. Yusuf Baisa yang sekarang ketua umum Perhimpunan Al-Irsyad pusat Jakarta.
Drum Band Al Irsyad usai tampil di Kejurda tahun 1985
Lokasi Jl. KH. Mas Mansur Surabaya
Gambar diambil dari hotel Kemajuan
Ketika kejurnas 1986 di Jakarta tiba dan Drum Band Pramuka Al-Irsyad
Surabaya menjadi salah satu peserta,dengan langkah mantap penuh optimis, insya
Allah kita sukses. Sebelum tampil Zaky
Baridwan selalu memotivasi ,membesarkan hati ,membangkitkan optimisme kami,untuk
berlaga di Stadion Madya Senayan Jakarta bulan Juni 1986. Bertindak sebagai ketua Drum Band pramuka
Al-Irsyad Surabaya dalam kejurnas Jakarta tahun 1986 ini adalah Bang Faiz Bin Juber. Dengan gayanya yang khas
beliau selalu memberikan motivasi dan
semangat serta rasa percaya diri bahwa kita akan berhasil dan berhasil membawa
trophy ke Surabaya. Terima kasih
bang Faiz Bin Juber,kepemimpinanmu membuat kami tenang,lebih percaya diri
mengikuti kejurnas Jakarta 1986 ini. Kami merasa tenang dan PD bersama sang
ketua. Disamping ketua,bang Faiz Bin Juber,tim pendukung yang perannya juga sangat
penting dalam latihan sampai kejurnas adalah, Bang Hamid Bin Ghodi dan Ahmad Salim Basymeleh, official khusus konsumsi
yang memang menjadi spesialisnya.Diperhatikan betul pola makan pemain dan tim
pendukung lainnya termasuk kandungan kalori,vitamin dan zat lain yang
diperlukan oleh tubuh ,agar memiliki tenaga prima dan dapat maksimal dalam
kejurnas. Juga ada Ami Dollah Sungkar
sebagai pengawas perlengkapan. Beliau sangat teliti apabila ada alat-alat
yang kurang pas saat ditiup/dipukul karena bermasalah serta juga ada ami Anis Basywedan ( Anis Roti ) dan Amak Bobsaid yang telaten membantu official lainnya menyiapkan segala sesuatu yang
diperlukan tim. Memori penulis masih ingat,sebelum berangkat mengikuti kejurnas di
Jakarta tahun 1986, Bang Faiz selaku ketua,biasa begitu disebut mendatangi
sekolah-sekolah yang siswanya terpilih dalam tim Drum Band Pramuka Al-Irsyad
Surabaya untuk meminta izin tidak mengikuti pelajaran dikarenakan mengikuti
kejurnas Drum Band di Jakarta 1986. Pada saat Drum Band Pramuka Al-Irsyad Surabaya tampil, seorang
juri berkebangsaan Amerika Serikat,dengan seksama melihat dan mendengarkan
alunan irama serta rancaknya gerakan yang dibuat oleh Drum Band Pramuka
Al-Irsyad Surabaya ditambah dengan tampilan apik dari Drum Mayor kita,saudara
Ali Bin Syef menambah kekaguman juri tersebut.
Salah satu kekaguman para juri dan penonton yang menyaksikan kejurnas Jakarta 1986 terhadap Drum Mayor kita { Ali Bin Syef } adalah setiap ia melempar stok master ke atas dengan tangan kanan dan menerima stok master selalu dengan tangan kiri dengan sikap sempurna dan pas .Menurut penulis hal itu merupakan kelebihan yang sedikit sekali dimiliki oleh para Drum Mayor dari Drum Band lainnya. Adapun wujud kekaguman juri berkebangsaan Amerika tersebut ditunjukkan selesai Drum Band Pramuka Al-Irsyad Surabaya tampil,segeralah juri tersebut turun dari tribun kehormatan dan langsung berjabat tangan dengan seluruh personil Drum Band Pramuka Al-Irsyad Surabaya seraya berkata dalam bahasa Inggris yang kurang lebih artinya ,” Luar biasa,pukulannya kuat,tiupan sangkakala bening dan posisi snar drum nya miring seperti penampilan drumban militer Amerika Serikat. Good.”. Saat tampil dalam kerjurnas 1986 itu penulis pegang alat snar drum.
Menurut hemat penulis,Drum Band Pramuka Al-Irsyad Surabaya dengan sangat
luar biasa menyuguhkan penampilan yang tidak biasa ditampilkan oleh korps Drum
band manapun di era itu, banyak lagu-lagu yang sederhana disulap menjadi lagu
yang spektakuler dan mewah, siapa yang tidak familier dengan lagu berirama
dangdut seperti “ Bunga Nirwana “ dikala itu,namun di tangan korps Drum Band
Pramuka Al-Irsyad Surabaya lagu Bunga Nirwana berubah menjadi instrument lagu
berirama Spanish Flamenco yang ketika diperdengarkan seolah membuat para pendengarnya
tercengang dan riuh berdecak kagum,seolah tak percaya dengan keindahan pilihan
nada dan harmonisasi pada lagu tersebut.
Yaah, dialah Ibrahim Hebsyi,SH yang berhasil membuat aransemen itu
terdengar begitu spektakuler. Ibrahim Hebsyi atau yang lebih
akrab dipanggil dengan sebutan bang Brahim selaku pelatih Drum Band Pramuka
Al-Irsyad Surabaya mengungkapkan bahwa dirinya bangga atas
hasil yang timnya raih pada masa itu. Yang mana setiap aransemen nada
yang dimainkan dengan begitu tepat dan akurasi tembakan nada yang jitu,sehingga
begitu harmonisnya dimainkan membuat semua pendengar public menjadi heran
seakan tidak percaya bahwa lagu
sesederhana itu bisa menjadi sangat mewah. Alhasil
Drum Band Pramuka Al-Irsyad Surabaya
berhasil menjadi juara umum dalam Kejurnas Drum Band di Jakarta pada
bulan Juni
1986,terima kasih kepada bang Brahim atas aransemen lagu yang begitu
indah.
Selain bang Brahim, kita juga mengenal beberapa pelatih yang juga
menginspirasikan kepada kita bagaimana kecintaan mereka terhadap
almamaternya (
AL-IRSYAD ).Kita kenal dengan nama Mustofa Bazargan ( Pelatih Snar Drum )
dengan jam terbangnya yang tinggi sehingga mampu membuat variasi dalam
gaya/style bermain Drum Band Pramuka Al-Irsyad Surabaya dalam memainkan
Snar
Drum-nya. Kemudian beralih ke personil Drum Band Pramuka Al-Irsyad
Surabaya.
Penulis kagum kepada dua pemain Belira cilik yang handal dan cabe rawit.
Postur
tubuh mereka di bawah rata-rata pemain lainnya,namun keduanya dapat
menyesuaikan dan tampil bagus. Si cabe rawit itu adalah Muhammad
Bala’masy dan
Junaedi Hasyim. Mereka adalah personil termuda, namun memiliki skill
yang
mumpuni dan mahir dalam bermain Belira. Permainan melodi pada Belira dan
kembangan-kembangannya serta kepiawian pukulan yang cepat serta
mengagumkan
membuat penulis lebih bersemangat dalam memukul Snar Drum. Junaedi
Hasyim sekarang bekerja sebagai bendahara direksi Perguruan Al Irsyad
Surabaya. Menurut kabar burung, tatkala lagu Bunga Nirwana berkumandang membuat tim juri kagum atas
apiknya lagu tersebut ditambah variasi pukulan yang luar biasa menyebabkan kami
mendapat nilai tinggi.
Ali Bin Syef sedang menerima Trophy
Salah satu kekaguman para juri dan penonton yang menyaksikan kejurnas Jakarta 1986 terhadap Drum Mayor kita { Ali Bin Syef } adalah setiap ia melempar stok master ke atas dengan tangan kanan dan menerima stok master selalu dengan tangan kiri dengan sikap sempurna dan pas .Menurut penulis hal itu merupakan kelebihan yang sedikit sekali dimiliki oleh para Drum Mayor dari Drum Band lainnya. Adapun wujud kekaguman juri berkebangsaan Amerika tersebut ditunjukkan selesai Drum Band Pramuka Al-Irsyad Surabaya tampil,segeralah juri tersebut turun dari tribun kehormatan dan langsung berjabat tangan dengan seluruh personil Drum Band Pramuka Al-Irsyad Surabaya seraya berkata dalam bahasa Inggris yang kurang lebih artinya ,” Luar biasa,pukulannya kuat,tiupan sangkakala bening dan posisi snar drum nya miring seperti penampilan drumban militer Amerika Serikat. Good.”. Saat tampil dalam kerjurnas 1986 itu penulis pegang alat snar drum.
Washil Bahalwan (paling kiri atas, sebelah bendera)
Istana Negara 17 Agustus 1986
Pembina dan Official Drum Band Al Irsyad Surabaya
Lokasi : Komplek Istana Negara, Jakarta
Bagi kami apresiasi juri tersebut menambah optimisme kami,bahwa kita
akan sukses. Dan dugaan kami tidak meleset,ketika tiba waktu pengumuman,dengan
hati gundah kelana,dagdigdug campur menjadi satu.Dan akhirnya panitia
membacakan pengumuman dan ternyata drumband
Pramuka Al-Irsyad Surabaya dalam kejurnas 1986
di Jakarta keluar sebagai juara umum. Tidak tanggung-tanggung 7 trophy
kami bawa pulang ke Surabaya ditambah drum mayor kita saudara Ali Bin Syef
terpilih sebagai drum mayor terbaik. Puji syukur kepada Allah SWT, kami
panjatkan,karena atas perkenanNya drumban Pramuka Al-Irsyad keluar sebagai
juara umum.Dan bagi sekolah penulis setelah kami juara,kepala sekolah dengan
para guru memberi ucapan selamat dan diumumkan kepada teman-teman sekolah. Saya
masih ingat,saat itu kepala sekolah mengatakan bahwa kalau hari ini teman kita
Washil bahalwan yang mampu mengharumkan nama sekolah,saya berharap di lain waktu
kalian juga harus bisa mengharumkan nama sekolah dalam bidang yang lain.
Walaupun kami tampil di Jakarta,kami tidak sepi dukungan. Banyak warga
Al-Irsyad yang dengan sukarela mendukung kami ke Jakarta, diantaranya adalah Ami
Said Bin Smeer yang kebetulan putranya juga menjadi pemain drumban pramuka
Al-Irsyad Surabaya yaitu Fuad Bin smeer,pegang alat snar drum. Wahbi Baisa juga
tidak ketinggalan beserta jama’ah yang kerja di Jakarta siap mendukung kami di
Stadion Madya
Senayan Jakarta. Kami tidak sabar ingin segera pulang dan mengabarkan kepada irsyadiyyin
Surabaya bahwa atas dukungan,semangatnya yang tiada henti akhirnya kami
berhasil Juara umum . Trophy ini kami persembahkan untuk irsyadiyyin yang
dengan begitu setia selalu menyemangati dan support kami. Perjalanan pulang ke Surabaya terasa
lama dan begitu sampai di Pabean mau masuk Jl. KHM.Mansyur, kami berhenti dan
membentuk formasi berbaris untuk pawai menyusuri KHM.Mansyur dan berakhir di
Markas kebanggaan yaitu Al-Irsyad Danakarya Surabaya. Informasi datangnya tim
drumban Pramuka Al-Irsyad dalam waktu sekejap menyebar,sehingga tanpa dikomando
warga irsyadiyyin dan masyarakat umum ( tua,muda,anak-anak,laki-laki dan
perempuan )tumplek blek di sepanjang
jalan Mansyur. Suasana
histeris,warga menyambut kami sebagai pahlawan yang baru menang dalam
peperangan.Kami semakin bersemangat menunjukkan kebolehan bermain drumban
kepada masyarakat. Mereka mengeluk-elukkan kami dan banyak diantara penonton yang
mengatakan drumban pramuka Al-Irsyad Surabaya memang hebat dan pantas juara. Terima kasih pahlawanku, Terima
kasih pahlawanku.Kobarkan terus panji-panji Al-Irsyad salah satunya melalui
drumband.
Sebagai apresiasi pemerintah atas juara umum yang sudah diraih oleh Drum
Band pramuka Al-Irsyad Surabaya, maka
saat ada acara Parade Senja di Istana Negara tanggal 17 Agustus 1986, kami pun
mendapat undangan untuk tampil di depan Presiden Suharto. Sebelum tampil, kami
diberi kesempatan untuk mengenal medan lapangan guna menentukan formasi yang
pas. Selesai latihan,begitu waktu maghrib tiba,kami pun melaksanakan sholat
berjamaah di masjid komplek Istana Negara,setelah itu dilanjutkan dengan
melihat-lihat kondisi dan ruangan istana,bercengkerama dengan paspampres sambil
menikmati hidangan yang disiapkan oleh panitia.
Peristiwa ini ( tampil dalam
acara parade senja ), bagi penulis dan anggota tim Drum Band Pramuka
Al-Irsyad merupakan momen langkah,bersejarah dan mungkin tidak akan terulang
lagi di masa datang. Kami sangat bersyukur dapat melihat dan masuk istana
sekaligus menjadi bagian dari acara “ parade Senja “. Bertindak sebagai
Inspektur Upacara adalah Presiden RI, Soeharto dan dihadiri oleh para menteri, para duta besar
Negara sahabat dan undangan lain, pasukan TNI-Polri dll. Pada waktu kami tampil
di acara parade senja ini,drumban pramuka Al-Irsyad menggunakan 2 Drum Mayor
yaitu Ali Bin syef dan Machmud Makarim.
Washil Bahalwan
Lokasi : Masjid Baiturrahim Komplek Istana Negara, 16 Agustus 1986
Sebelum sholat ashar dan latihan dimulai, penulis menyempatkan foto
bersama dengan rekan-rekan Tim Drum band sebagai kenang-kenangan yang
bersejarah
Perlu diketahui bahwa penulis sudah aktif menjadi penggemar berat
Drum Band Al-Irsyad Surabaya
mulai tahun 1974 saat masih berumur 9 tahun sampai tahun 1979 dengan menjadi penonton setia.
Hampir setiap hari Drum Band
Pramuka Al-Irsyad berlatih,penulis selalu hadir. Hal ini disebabkan karena cinta
dan dalam hati kecil ingin suatu saat nanti dapat menjadi pemain Drum Band.
Disamping itu secara kebetulan dalam tim Drum Band Pramuka Al-irsyad terdapat
saudara penulis yang main yaitu, Aufa Bahalwan, Ges Bahalwan dan Abdul Aziz Bahalwan.
Ketiga saudara penulis ikut pada kejurda Jawa Timur Tahun
1979 dengan masing-masing pegang alat :
Aufa Bahalwan (Bellira),Ges
Bahalwan (seruling bambu dengan nada C) dan Abd Aziz Bahalwan (Snar Drum). Hal itulah yang membangkitkan penulis cinta dan
selalu hadir ketika Drum Band pramuka Al – Irsyad Surabaya berlatih. Dan
setelah acara kejurnas 1986 ( Juni 1986 ) yang mampu keluar sebagai juara umum
dan tampil dalam acara parade senja 17 Agustus 1986,penulis mundur dari tim Drum
Band Pramuka Al-Irsyad Surabaya. Bukan karena apa-apa,tetapi penulis ingin tantangan baru dengan masuk
menjadi anggota Biro Pelajar & Pemuda Pimpinan Cabang Al-Irsyad Surabaya. Disamping itu untuk proses
regenerasi,sehingga kader Al-Irsyad yang bergerak disetiap bidang tetap ada dan
tidak stagnag.
Walaupun setelah kejurnas dan
tampil dalam parade senja tahun 1986,penulis sudah mundur dari Drum Band
pramuka Al-irsyad surabaya,akan tetapi jiwa dan semangat tetap mengiringi ketika
teman-teman drumban pramuka Al-irsyad tampil di berbagai kejuaraan. Ikatan persahabatan
tetap terjalin sampai sekarang.
Persahabatan dan Kebersamaan TETAP Terjalin Sejak Dulu Sampai Sekarang
Pembina Gudep 77
Jakarta, 1974
Jakarta, 1974
Jakarta, 1974
Jakarta, 1974
Upacara di Halaman Belakang Sekolah Al Irsyad Surabaya
Tahun 1981
Fuad Shobban
Jl. Perak, Surabaya
Kiri : Alm. Jamal Bamahfudz
Kanan : Alm. Syaugi Allan
Lokasi : Sekolah Al Irsyad Surabaya
Pulang dari kejurda 1982
Lokasi : Sekolah Al Irsyad Surabaya
Pulang dari kejurda 1982
Stock Master : Mustofa Basalamah
Lokasi : Lapangan Bumi Moro Komplek AAL
Kejurda Tahun 1982
Amin Basymeleh (senar drum)
Lokasi : Lapangan Bumi Moro Komplek AAL
Kejurda Tahun 1982
Para pendukung Drum Band Al Irsyad Surabaya
Dari kiri ke kanan : Muhammad bin Juber, Fauzi Alamri,
Alex, Munif Baya'syut, Geys Alamudi.
Surabaya, 13 Agustus 2016
Salah satu saksi keberhasilan Drum Band Al Irsyad Surabaya.
Lokasi latihan Drum Band Al Irsyad di Lapangan Gedung R. Mulyadi Kodikal Surabaya.
Latihan tersebut dilaksanakan setiap menghadapi kejuaraan (termasuk kejurda dan kejurnas) tahun 1982-1988.
Hal ini terjadi karena pelatih PBB Drum Band Al Irsyad adalah Mayor laut T. Siswanto yang sehari-hari dinas di Armatim.
Demikian aktifitas penulis di Durm
Band pramuka Al-Irsyad. Melalui kesempatan ini pernulis menyampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :
*
Orang tua penulis, di saat itu beliau sangat mendukung apa yang dilakukan oleh
penulis. Juga selalu memotivasi,menyemangati penulis untuk dapat menjadi bagian
pemain Drum Band dan dapat membawa nama baik Al-Irsyad di kanca nasional dengan
prestasi yang membanggakan.
* Para orang tua peserta anggota Drum
Band lainnya,karena atas perhatian,dukungan dan motivasinya ,sehingga kami bisa
menjadi satu kesatuan dalam permainan Drum Band dan kompak selalu.
* Para Pembina/pelatih/senior, yang dengan telaten membimbing dan mengarahkan kami sehingga terampil bermain
Drum Band.
* Warga irsyadiyyin yang dengan
tidak mengenal lelah selalu hadir ke tempat kami berlatih,merupakan tambahan
vitamin yang luar biasa untuk menjadi yang terbaik.
* Pada
kesempatan ini pula secara khusus penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada Bapak Farid Baridwan, Asad Baridwan, Zaky
Baridwan,Salim Baridwan dan Ridho Baridwan ( Baridwan CS ) yang telah
begitu banyak memberi dukungan dalam bentuk finansial dan akomodasi lainnya,sehingga Drum Band Pramuka
Al-Irsyad Surabaya dapat berlatih,berkompetisi dan bahkan menjadi juara umum
saat kejurnas di Jakarta 1986.
Akhirnya terhadap semua aktivitas yang telah penulis lakukan, ucapan terima kasih dan apresiasi yang tinggi perlu penulis ucapkan kepada Yth. Bapak Cholid Aboud Bawazir, Bapak Mustofa Bawazir, dan Bapak Lutfy (Opik) Attuwy. Ketiga beliau telah memberi kesempatan dan dukungan baik materiil maupun spirituil dalam pengembangan bakat dan kepribadian, sehingga penulis menjadi manusia yang lebih baik dan terus belajar. Sekali lagi terima kasih atas dukungan dan kepeduliaannya.
Kepada semuanya yang telah berbuat, semoga Allah memberi balasan yang setimpal dan yang terpenting bagi penulis adalah semua aktifitas asalkan positif dapat membentuk karakter orang yang tangguh,tidak cepat putus asah dan mampu membedakan mana kepentingan pribadi dan kelompok dan mana kepentingan umat. Semoga tulisan ini mampu sedikit mencerahkan hati dan pikiran kita untuk tidak cepat memvonis seseorang hanya karena perbedaaan cara pandang terhadap suatu persoalan. Sekali lagi melalui Drum Band ataupun sarana lainnya dapat dijadikan alat untuk mempersatukan irsyadiyyin. Hanya dengan bersatu kita mampu menyelesaikan persoalan umat. Semoga kita mampu berfikir bijak,bertindak cermat dalam membawa umat menuju tatanan masyarakat yang berkarakter, berkepribadian yang cinta persahabatan dan murka dengan permusuhan. Aamiin.
Akhirnya
kunci keberlangsungan kegiatan diatas adalah adanya sinergi dan
pembagian tugas diantara elemen terkait dalam organisasi, saling
menyadari dan memahami tugas masing-masing dan yang lebih penting semua
yang terlibat dalam kegiatan berada pada gelombang dan frekuensi yang
sama. Ini menunjukkan bahwa penulis benar-benar dibesarkan dan dibentuk
karakternya melalui wadah organisasi (pramuka, drum band, organisasi Al
Irsyad) secara tidak langsung sebagian besar waktunya dihabiskan untuk
organisasi dan umat (sebagai bentuk totalitas cinta pada organisasi).
Dengan kata lain, apapapun kegiatan yang diamanatkan kepada kita selama
landasannya islam, ikhsan, dan ikhlas, serta hanya mengharap ridho
Allah, maka apapun kegiatannya Insya Allah lancar dan sukses. Ingat
jangan pernah bertanya apa yang diberikan oleh Al Irsyad pada
Irsyadiyyin, tetapi bertanyalah apa yang dapat Irsyadiyyin berikan untuk
organisasi. Penulis berharap kedepan Al Irsyad sekarang dan masa datang
hendaknya maksimal dalam berbuat. Karena tantangan dan persoalan yang
dihadapi semakin komplek. Penulis yakin IRSYADIYYIN mampu. Selamat
membaca. Trims.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar