Jumat, 09 Maret 2012

WORKSHOP DI BATAM

OLEH : WASHIL ZEIN BAHALWAN


Dari kiri ke kanan : Washil Bahalwan, M. Nur Chaniago, B. Ac.
(Delegasi PP Al Irsyad Al Islamiyyah)

Pimpinan Puasat Al Irsyad Al Islamiyyah telah memenuhi undangan dari The International Institute of Islamic Thought (IIIT) untuk mengikuti Workshop (Lokakarya) Internasional Wakaf yang berlangsung pada tanggal 7-8 Januari 2002 di Wisma Haji Pulau Batam. Utusan dari Al Irsyad Al Islamiyyah Pusat adalah Bapak M. Nur Chaniago, B. Ac. (Sekretaris Majelis Wakaf dan Yayasan) dan saya sendiri selaku Ketua Lajnah Sosial & Ekonomi Pimpinan Cabang Al Irsyad Al Islamiyyah Surabaya. Workshop ini terlaksana atas kerjasama IIIT dengan Departemen Agama Republik Indonesia (Depag RI) bertujuan untuk memperoleh sistem manajemen wakaf produktif sebagai bahan referensi dalam penanganan wakaf di masa depan. Sehingga wakaf dapat berperan aktif dalam pemberdayaan ekonomi umat. Melalui tulisan ini akan kami laporkan hasil dari workshop tersebut.
Workshop dibuka oleh Menteri Agama RI, Prof. DR. Said Agil Al-Munawwar. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa wakaf adalah bentuk kesadaran dan kepedulian social Umat Islam yang dapat menurunkan tingkat kemiskinan. Wakaf berasal dari infaq Umat Islam atas sebagian hartanya. Bila kesadaran ini tumbuh maka dengan jumlah Umat Islam yang sangat besar akan terkumpul dana yang relatif besar pula. Beliau juga menegaskan bahwa telah banyak masukan dalam pengelolaan wakaf ini. Semua itu telah digodok dalam Lokakarya Pengembangan Wakaf yang diadakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 6-8 September 20001 di Cisarua-Bogor. Dengan banyaknya masukan pemikiran dan perlunya menggali serta mengembangkan potensi masyarakat, maka melalui workshop ini berbagai pengalaman itu dapat dibagi.
Acara pembukaan ini dihadiri oleh Presiden IIIT – Prof. DR. M. Dawam Rahardjo, Wakil Gubernur Riau – R.A. Aziz, Ketua Badan Otoritas Batam (BOB) – Ismet Abdullah, Kepala Kantor Depag Kota Batam – Drs. Abdul Rozak, Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia (BMI) – A. Riawan Amin, para Kakanwil Depag seluruh Indonesia, profesional, pengusaha, undangan dan 225 orang peserta dari Singapura, Brunei Darussalam, dan Malaysia.
Workshop ini bertujuan untuk menghasilkan rumusan-rumusan peraturan tentang pengelolaan wakaf produktif.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Depag Kota Batam – Drs. Abdul Rozak menjelaskan bahwa dengan adanya workshop ini, Batam dapat mengambil beberapa pengalaman, menjadikannya sebagai solusi konkrit mengingat kesadaran berinfaq masyarakatnya sudah cukup tinggi.
Sementara itu, Presiden IIIT menjelaskan bahwa gerakan wakaf di Indonesia merupakan fase baru dalam pengembangan ekonomi Umat Islam. Padahal, di negara-negara lain yang mayoritas penduduknya muslim, seperti Mesir, Kuwait, Maroko, sudah lama menjadikannya sebagai gerakan pemberdayaan ekonomi umat. Karena Umat Islam Indonesia adalah sebuah potensi besar, maka gerakan ini dapat menjadi tonggak sejarah baru dunia Islam dalam upayanya mengentaskan kemiskinan dan keterbelakangan umat.
*Dikutip dari: INFO Al Irsyad Al Islamiyyah edisi 41-tahun ke-4, Dzulqo’dah 1422 H.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar