Pada komentar kali ini, saya lebih membahas pribadi Aziez sebagai seseorang yang suka berorganisasi dan mencoba tantangan untuk kematangan kepribadian di masa datang. Komentar saya dimulai saat Aziez kecil menempuh pendidikan di jenjang SD Al-Irsyad Surabaya. Salah satu bukti bahwa Aziez adalah pribadi yang familiar dan suka bergaul dengan segala lapisan masyarakat tanpa membedakan ras dan golongan yakni ia berkawan dengan salah seorang yang beretnis Madura, bernama Saru’i. Saru’i ini adalah anak dari penjaga sekolah Al-Irsyad yang bernama Bapak Nuri atau yang biasa dipanggil Pak Jo.
Kebetulan penulis, Aziez dan Saru’i adalah teman organisasi yang juga ikut dalam kegiatan pramuka dan drum band. Pramuka dan Drum band adalah salah satu ekstrakurikuler yang sangat membentuk kepribadian penulis juga kepribadian Aziez. Karena dalam pramuka kita diajarkan banyak hal, mulai dari kemandirian, kerjasama, tanggungjawab, rela berkorban, saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Aziez sangat antusias dalam mengikuti pawai dalam rangka Hari Pramuka tanggal 14 Agustus 1974 di Jakarta. Karena menurut Aziez melalui pawai pramuka tingkat nasional tersebut dapat membuka cakrawala berpikir sekaligus wahana silaturrahim antar pramuka untuk menyongsong kehidupan mendatang yang lebih optimis.
Berbicara pramuka di Al-Irsyad Surabaya, kita tidak dapat melepaskan dari jasa dan penghormatan kepada para kakak pembina yang sangat telaten, sabar, dan penuh semangat terus menanamkan semangat serta jiwa pramuka dalam lubuk hati anggota. Salah satu diantara kakak-kakak pembina yang tidak dapat dilupakan jasa dan pengabdiannya adalah kak Abdulkadir banaimun , kak Aziz Allan, kak Fauzi Bamahfud, kak Adi Zakin, kak Ahmad Ba Amir, dan kak Hamid Bobsaid. Terima kasih kepada kakak pembina, semoga pengabdian dan amal kebaikan yang telah tertanam pada jiwa kami mendapat balasan dan pahala dari Allah SWT. Terima kasih para kakak pembina, atas jasa perjuangan kalianlah sehingga terbentuk kepribadian kami seperti sekarang ini, yakni menjadi pribadi yang tangguh, tidak mudah menyerah, dan peduli pada sesama.
Muncul pertanyaan besar, mengapa keberadaan pramuka dahulu dan sekarang (khususnya di Al-Irsyad Surabaya) sangat jauh berbeda ? Ada banyak hal yang membuat perbedaan pramuka dahulu dan sekarang, diantaranya adalah tantangan dan aneka hiburan dahulu dan sekarang sangat jauh berbeda. Dahulu berkumpul untuk mengikuti kegiatan pramuka menjadi hiburan tersendiri disamping memang hobi. Sedangkan, sekarang hiburan sangat banyak dan beraneka ragam. Namun demikian, menurut penulis dan juga anggota pramuka tempo dulu, kegiatan pramuka masih sangat relevan dan perlu terus berinovasi untuk menyesuaikan dengan tantangan zaman. Ingat, melalui pramuka dapat ditangkal berbagai pengaruh negatif (narkoba,miras,tawuran dll). Dan pengaruh pramuka itu sangat betul dirasakan manfaatnya oleh Aziez. Hal itu bukan hanya mempengaruhi pada saat dia sekolah dan kuliah, termasuk memasuki dunia kerja dan bahkan membina dan mendidik keluarga dan anak-anaknya.
Banyak peristiwa yang berkesan bagi Aziez dalam pramuka, salah satunya pramuka Al-Irsyad Surabaya terlibat langsung dalam menangani konflik antar etnis di Indonesia dengan ikut merawat orang sakit akibat konflik dengan dibantu oleh dr. Biron dan ami Ali Bahalwan. Perasaan senang dan bangga jadi satu, karena untuk pertama kalinya pramuka Al-Irsyad Surabaya ikut merawat orang sakit.
Disamping Aziez ikut pramuka, dia juga aktif dalam Drum band Pramuka Al-Irsyad Surabaya. Salah satu moment yang tidak dapat dilupakan Aziez adalah ketika dia terpilih menjadi anggota Drum band Al-Irsyad yang mengikuti Kejurda Jatim tahun 1979 yang tampil di Gelora 10 Nopember Surabaya. Dia memegang snar drum. Terlihat tampan bersahaja, dia berjalan mengikuti irama musik Drum band. Dan pada saat itu penulis mensupport dengan menjadi penonton setia.
Perasaan penulis dan Aziez hampir sama. Kita berpikiran bahwa seorang manusia tidak hanya perlu dibekali dengan ilmu pengetahuan semata. Akan tetapi, seiring dengan tantangan dan problematika kehidupan yang semakin komplek, maka bekal ketrampilan, kematangan berpikir mutlak diperlukan dan itu semua dapat diperoleh ketika kita aktif dalam pramuka dan drum band. Oleh karena itu, beruntunglah kami yang mengisi hari-harinya di waktu kecil dulu dengan aktif di pramuka dan drum band. Penulis dan Aziez serta penggiat pramuka tempo dulu, sangat berharap pramuka dan drum band di Al-Irsyad surabaya tetap eksis dan menjadi bagian tak terpisahkan dalam upaya pembentukan karakter yang mandiri, tanggungjawab, rela berkorban dan peduli pada sesama dengan tetap memperhatikan aturan-aturan yang berlaku. Kelemahan mendasar pasukan drum band Al-Irsyad adalah dalam baris-berbaris. Akan tetapi dengan semangat pantang menyerah dan keinginan memberikan prestasi terbaik buat Al-Irsyad, kelemahan tersebut diatasi dengan latihan rutin dan terus mengevaluasi diri. Terima kasih para pelatihku, engkau memang pelatih hebat dan jempolan.
Aziez memberikan sebuah inspirasi kepada penulis dan juga untuk orang lain. Kamu mampu menjadi pelita keluarga dan pelecut semangat untuk menatap masa depan bagi Bahalwan-Bahalwan lainnya. Kau pribadi kecil yang hidup dalam keprihatinan, saat remaja kau isi dengan aktifitas positif. Kuliah kau lalui dengan penuh pengorbanan dan Alhamdulilah kamu mampu bekerja dengan baik. Baik saat bekerja di perusahaan orang lain, atau saat kamu mendirikan perusahaan sendiri. Hal yang tidak pernah berubah dari Aziez dari kecil sampai sekarang adalah dia bergaul dengan setiap orang dengan tidak mengenal etnis, menjauhkan dari berkonflik dan bahkan ingin menjadi ujung dari konflik, menghargai dan menghormati serta semangat berbagi pada sesama.
Pada akhirnya penulis mengucapkan selamat dan sukses kepada Aziez Bahalwan. Teruskan garis perjuanganmu dengan menjadikan agama sebagai landasan dalam bergerak dan beraktivitas. Pesan penulis pada Aziez yang belum selesai dalam merangkai puzzle menjadi bingkai gambar yang sempurna adalah :
Terhadap kondisi sekarang ini, perbanyaklah bersyukur kepada Allah SWT.Ternyata apa yang menjadi cita-citamu sejak kecil dulu sudah terwujud. Ingat saudaraku,hal itu semua (keberhasilan dan kesuksesan kamu) tidak datang dengan sendirinya, melainkan karena doa kedua orang tuamu yang dipanjatkan baik siang maupun malam. Semoga kedua orang tuamu dimasukkan oleh Allah SWT ke dalam surga-Nya karena telah menjadikanmu anak yang hidayah, yang berguna bagi keluarga, agama, nusa dan bangsa. Aamiin.
Berikut Album Foto Kenangan yang menunjukkan Abdul Aziez Bahalwan berpartisipasi dalam Pramuka & Drum Band Al Irsyad Surabaya :
Lokasi : Al-Irsyad Surabaya, Tahun 1971. Regu Pramuka Gudep 77 sedang foto bersama dengan kakak pembina usai latihan. Aziez Bahalwan di tengah-tengah (jongkok), ujung kiri kak Ahmad Baamir, dan ujung kanan kak Hamid Bobsaid (ayahanda).
Lokasi : Al-Irsyad Surabaya, Tahun 1974. Penyambutan kedatangan tim regu Pramuka Gudep 77 Al-Irsyad Surabaya dalam rangka keikutsertaan PERPANITERA INTERNASIONAL (Pertemuan Penegak Se-Asia Pasifik) yang bertempat di Danau Beratan Bedugul - Bali. Kakak Pembina Gudep 77 (Aziz Allan) sedang memberi ucapan selamat. Dari kiri ke kanan : Faisal bin Thalib (Ketua regu), Saleh Basymeleh, Geys Alkhotib, Oscar Bobsaid, Aziez Bahalwan, dan Farhat Baisa (berjabat tangan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar