Oleh : Washil Bahalwan
Dari kiri ke kanan : Ir. Abdul Aziez Bahalwan, Taufik Bahalwan, Himyar Bahalwan.Lc, Washil Bahalwan
Foto Kenangan saat menghadiri acara pernikahan Zakia (putri Tafif / Wardah Al - Katiri) di Ballroom Swiss-Belinn Manyar Surabaya pada tanggal 24 juni 2018
Ketika saya dikirimi buku biografi yang berisi perjalanan seorang Abdul Aziez Bahalwan, maka pertama yang saya ucapkan adalah terimakasih atas kirimannya. Dan ketika Aziez meminta saya untuk mengomentari buku tersebut, maka saya merasa tersanjung dan sangat mengapresiasi permintaan tersebut.
Mulailah saya membuka lembar demi lembar buku tersebut seraya ingatan saya tertuju pada waktu kecil dulu, tidak menyangka Aziez kecil dulu sekarang sukses dan mampu menginspirasi keluarga khususnya dan semoga masyarakat pada umumnya. Apa yang saya komentari, lebih didasarkan pada pertemanannya sebagai bagian dari keluarga dan intisari dari buku tersebut.
Untuk lebih mudahnya komentar saya akan saya bagi menjadi beberapa segmen, dengan harapan dapat mewakili dan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh saudaraku Aziez.
- Aziez kecil lahir di Pasuruan Jawa Timur, tepatnya 3 September 1956. Sejak kecil Aziez sangat familiar,ia bergaul dengan semua anak tanpa membedakan etnis. Itulah salah satu yang membuat karakter Aziez menjadi manusia yang sangat menghormati,menghargai dan tidak meremehkan siapapun. Karena menurut dia manusia dalam kehidupannya banyak terbantu oleh manusia lainnya, maka sudah sewajarnya kalau kita saling berbagi.
Aziez kecil hidup dari keluarga sederhana, tetapi itu tidak menyurutkan cita-cita dia untuk kelak setelah dewasa menjadi orang yang sukses. Pendidikannya dilalui mulai dari bangku SD di Al-Irsyad Surabaya, SMPN 2 Surabaya, SMAN 6 Surabaya dan ITS (Elektro). Saat melalui bangku sekolah dilewati dengan penuh perjuangan dan kerja keras. Sepulang sekolah Aziez membantu keluarga berjualan apapun yang penting mendapat uang untuk membantu keluarga dan memenuhi kebutuhan sekolah. Pembentukan karakter Aziez yang pantang menyerah dan suka berbagi tidak muncul begitu saja,melainkan dibentuk lewat kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Aziez kecil (saat di SD) sudah ikut pramuka dan Drum Band. Dan ternyata melalui kegiatan tersebut sangat mempengaruhi karakter Aziez dan itu terbawa sampai saat ini. Keluarga Bahalwan dari dahulu dan Insya Allah sampai kapanpun tetap eksis dengan Al-Irsyad. Salah satu sumbangsih keluarga bahalwan adalah Abahnya Aziez, karena sepak terjangnya di Al-Irsyad,untuk menghormati jasa-jasanya, maka saat Muktamar Al-Irsyad, panitia membuat perangko dengan gambar abahnya Aziez. Salah satu pesan abahnya adalah: “ jika kamu ingin berhasil di masyarakat, kamu harus berilmu “. Saya dan Aziez merasa beruntung lahir dari garis keluarga Bahalwan, bukan bermaksud narsis atau ujub,tetapi keluarga Bahalwan turut andil dalam sejarah perjalanan bangsa ini (Indonesia) yaitu dibuatkannya Anggaran dasar “Serikat Islam, salah satu organisasi perjuangan Indonesia dalam merebut kemerdekaan dan ternyata anggaran dasar tersebut dibuat di rumah keluarga Bahalwan. Makanya tidak heran jika kakek buyut kita sangat dekat dengan Cokroaminoto (salah satu pahlawan nasional).
Salah satu yang membedakan Aziez dengan anak keturunan Arab lainnya adalah model pendidikan yang diberikan oleh orang tua kita, yang memberi ruang untuk berpikir,mencoba mencari,menemukan dan menyimpulkan sendiri apa persoalan yang dihadapi. Model pendidikan orang tua sangat membekas pada Aziez dan itu sangat berpengaruh pada perjalanan Aziez ke depan.
- Ketika Aziez lulus SMAN 6 Surabaya, ia memcoba untuk mendaftar di Universitas Brawijaya, fakultas kedokteran (untuk memenuhi keinginan ibunya menjadi seorang dokter), tetapi ia juga mendaftar di ITS (elektro). Dasar Aziez anaknya pandai, ia diterima keduanya. Akan tetapi karena keinginan setelah lulus langsung bekerja dan juga faktor biaya yang terbatas,maka ITS lah yang dipilih untuk melanjutkan sekolahnya.
Aziez sangat beruntung hidup dalam sebuah keluarga yang walaupun sangat sederhana,tetapi menjadikan pendidikan sebagai prioritas kebutuhan yang harus dipenuhi, maka itu tergambar jelas ketika kuliah. Dalam pikirannya bagaimana ia cepat selesai dan bekerja untuk meringankan beban keluarga.
- Ketika Aziez memasuki dunia kerjapun juga tidak pilih-pilih pekerjaan. Ia diterima pertama kali di sebuah perusahaan Metrodata yang bergerak di bidang penjualan computer merk Wang sebagai seorang salesmen. Aziez tidak canggung dan malu,karena karakternya sudah terbentuk sejak kecil,yaitu jangan memandang sesuatu dari aspek lahiriyah saja, Jalani dulu dan sambil belajar dan yang terpenting jalani pekerjaan sebagai bagian dari perjalanan hidup yang harus ditunaikan dengan baik.
Seiring dengan perjalanan waktu,Aziez memang orangnya tidak ingin cepat puas dengan apa yang sudah diraih. Artinya bagaimana dalam hidupnya semangat berbagi,menyenangkan orang lain harus terus digelorakan. Hal ini ketika ia sudah bekerja menjadi pegawai dijalani sampai 14 tahun,maka ia memutuskan untuk membuat perusahaan sendiri. Dengan satu prinsip, ketika kita punya perusahaan sendiri, maka ruang berbagi,membantu orang yang membutuhkan semakin terbuka lebar. Karena prinsip Aziez dalam kehidupannya adalah,karena kita lahir dan besar dari rangkaian momen-momen pengabdian orang lain,maka wajar bila dalam diri kita tumbuh kerinduan untuk mengabdi-memberi-berbagi dengan sesama.
- Aziez dalam membina keluarga pun juga dapat menjadi inspirasi khususnya dalam hal mendidik anak-anaknya. Aziez sangat menekankan pentingnya pendidikan pada putranya. Tetapi bidang keahlian dan kompetensi yang ingin dikembangkan oleh anaknya Aziez tidak terlalu mengarahkan. Aziez hanya memberi gambaran, tindak lanjut dan persoalan yang akan dihadapi serta ketrampilan apa yang diperlukan di masa depan. Keputusannya tetap di tangan anaknya. Aziez berprinsip didiklah anak kita sesuai dengan zamannya.
Aziez merupakan pribadi yang suka mencoba petualangan baru,guna mendapatkan tantangan dan pelajaran dari petualangan tersebut. Karena menurut Aziez kehidupan itu adalah puzzle-puzzle yang masih berserakan. Berbahagialah kita yang mampu menyusun puzzle tersebut menjadi bingkai yang indah dengan harmoni.
Termasuk kegemaran berburu yang dilakukan bersama pamannya Ali Bahalwan dan Hilmi Bahalwan. Sudah berbagai hutan dikunjungi untuk berburu. Bukan Aziez kalau tidak berpikir mendalam dari setiap kegiatan yang diikuti. Dalam berburu pasti akrab dengan kata: SIAP ,BIDIK,TEMBAK. Dalam kehidupan nyata banyak orang yang telah mempersipkan diri dengan baik, menyempurnakan apa yang kurang,akan tetapi manakala waktunya action (menembak) banyak orang yang ragu dan bahkan tidak berani.
Menurut Aziez kemampuan menembak harus terus diasah, agar tepat sasaran. Nah disini yang diperlukan adalah faktor pembiasan itu sangat penting. Segala sesuatu walaupun kita memiliki skill yang bagus, kalau tidak pernah dibiasakan/dilatih, maka skill yang kita miliki lambat laun akan menurun dan bahkan hilang .
Cita-cita Aziez Bahalwan adalah membut perusahaan yang terintegrasi satu dengan lainnya dengan Brand Bahalwan. Niatan tersebut lebih didasari untuk member manfaat bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.Memang semangat nasionalisme Aziez tidak diragukan lagi, walaupun ia sering berhubungan dengan perusahaan multi nasional, tetapi ia tetap cinta Indonesia. ( Salut untukmu, ziez).
Menurut Aziez agar impiannya itu menjadi kenyatan, maka ada tiga pesan yang perlu kita cermati , Bersikaplah prihatin, fokus dan bersungguh-sungguh dan jangan lupa berdoa.
Menurutku pesan tersebut sangat relevan sampai kapanpun. Artinya dalam memulai suatu aktifitas kita harus prihatin terlebih dahulu. Karena permulaan biasanya banyak persoalan yang menghadap apalagi kalau kita tidak cermat dalam mengatasinya, maka mimpi besar yang kita canangkan akan sirna. Nah, agar mimpi besar cepat terwujud, maka kita harus fokus dan sungguh-sungguh. Apapun yang kita lakukan dengan sungguh-sungguh, niscaya akan berhasil. Terakhir, sebagai hamba Allah jangan pernah melupakan dahsyadnya doa. Apapun yang terjadi di dunia ini tidak lepas dari campur tangan Allah. Oleh karena itu jangan pernah berhenti untuk berdoa.
Kalau saya lihat sepak terjang Aziez banyak berkecimpung dalam dunia ilmu pengetahuan yang salah satunya berbasis data. Menurut saya data menjadi penting bagi siap saja yang ingin memulai usaha, mengembangkan usaha dll. Aziez merupakan sebagian kecil dari orang keturunan Arab yang berpikir kebalikannya. Maksudnya banyak keturunan Arab yang mengabaikan data dalam memulai usaha, kebanyakan mengandalkan filing/kata hati. Mungkin kondisi masa lampau hal itu masih mungkin, akan tetapi sekarang sangat kecil kemungkinannya. Hampir semua sekarang bertumpuh pada data yang dibantu dan diolah oleh ahli statistik.
Disamping itu keluarga Aziez bahalwan juga sudah berpikir selangkah lebih maju di jamannya saat itu. Apa itu, Keluarga Bahalwan sangat mementingkan dokumen. Apapun kegiatannya/peristiwanya selalu didokumentasikan. Kelihatannya remeh. Akan tetapi peran dokumen sangat penting, sebagai sarana silaturahim antar keluarga.
Pada akhirnya komentar saya tentang Aziez Bahalwan adalah,pribadi yang mendekati lengkap ( karena kelengkapan dan kesempurnaan hanya milik Allah ). Ia pribadi yang tidak hanya mementingkan dunia tetapi juga akhirat. Perjalanan hidupnya merupakan kumpulan dari puzzle yang kemudian terangkai dalam sebuah keluarga yang harmoni dan memberi ruang untuk berkembangnya pribadi yang utuh dan pada akhirnya lahir pribadi yang tidak hanya mementingkan dirinya sendiri dan keluarganya tetapi juga masyarakat sekitar di masa ia berada.
Dari komentar saya tentang Aziez Bahalwan ada beberapa kesimpulan yang dapat saya berikan, dengan satu harapan dapat menjai inspirasi bagi kita semua:
- Kehidupan dunia adalah misteri yang harus dipecahkan dengan bekal ilmu dan agama, agar perjalanan kedepan tetap berada pada jalur yang benar.
- Jangan pernah meremehkan yang kecil, karena bisa jadi yang kecil itu menjadi batu loncatan kita untuk sukses besar dikemudian hari
- Bergaullah dengan siapapun, tanpa membedakan ras dan golongan. Akan tetapi anda harus mampu menjaga diri dan hindari konflik dalam pergaulan.
- Apapun yang kita pilih dalam hidup, lakukan dengan sungguh-sungguh dan terus berinovasi guna penyempurnaan ke depan.
- Semangat pantang menyerah dan berbagi harus kita tanamkan sejak kecil, karena pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan dan pertolongan orang lain.
- Peran orang tua sngat sentral dalam kehidupan kita. Oleh karena itu perlakukanlah beliau dengan baik dan jangan sekali-kali menyakitinya.
- Berbicara dan bergeraklah dengan data akurat, agar faliditasnya terjamin dan untuk menghindari fitnah dan salah paham.
Kita boleh berikhtiyar sejauh mungkin, bergerak seluas mungkin, tetapi sebagai hamba yang bijak serahkanlah semuanya pada Allah SWT. Ingat Allah tahu apa yang terbaik untuk hambanya.
Demikian komentar saya. Saya tahu bahwa komentar saya belum dapat mencakup semua biografi Aziez, tetapi setidaknya,itulah yang saya tau tentang Aziez. Semoga bermanfaat dan Allah membimbing kita mengarungi kehidupan yang semakin kompetitif dengan petunjuk-Nya.
Foto kenangan Abdul Aziez Bahalwan dengan abanya (Ustadz Abdurraman bin Zein Bahalwan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar